Puan Minta Kampus Lakukan Kajian Ilmiah Hadapi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani berharap agar perguruan tinggi menghadirkan terobosan yang inovatif menghadapi tatanan kehidupan pascapandemi Covid-19.
"Indonesia menantikan hadirnya terobosan dan inovasi di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain dalam menyongsong tatanan baru menghadapi Covid-19,” ungkapnya ketika menjadi pembicara kunci webinar bertema Memaknai Pancasila di era Pandemi yang diselenggarakan Universitas Brawijaya Malang, Rabu (3/6/2020).
Seminar daring yang dibuka Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani tersebut juga menghadirkan pembicara pakar politik Kacung Marijan, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, dan Wakil Rektor Universitas Brawijaya Sasmito Djati. Webinar untuk memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni tersebut juga diikuti lebih dari 600 peserta secara daring. (Baca juga: Update Corona 3 Juni 2020: 28.233 Positif, 8.406 Sembuh dan 1.698 Meninggal Dunia)
Menurut Puan, perguruan tinggi harus menginisiasi serta melakukan terobosan di bidang kesehatan dan bidang lainnya dalam menyongsong tatanan baru menghadapi Covid-19. “Di bidang kesehatan diharapkan adanya terobosan teknologi alat kesehatan. Contohnya ventilator portable yang sangat dibutuhkan saat ini. Kemudian terobosan untuk menemukan vaksin Covid-19," katanya.
Di bidang lain, menurut Puan, inovasi dan penemuan kampus dinanti masyarakat. Misalnya di bidang logistik, diperlukan inovasi distribusi barang yang aman dari penyebaran Covid-19. Selain itu, Puan juga meminta perguruan tinggi melakukan kajian-kajian ilmiah sebelum penerapan kenormalan baru agar bisa dijadikan sebagai acuan pengambilan kebijakan. Puan juga meminta kampus aktif memberi masukan ke pemerintah terkait penanganan Covid-19. (Baca juga: Berbagi di Tengah Pandemi, MNC Peduli Bagikan Makanan Untuk Panti Asuhan)
Masukan dari kampus untuk atasi pandemi Covid-19 , menurut politisi PDI Perjuangan ini, merupakan bentuk gotong royong dari masyarakat akademik di tengah wabah corona. “Gotong royong itu inti ajaran Pancasila yang disampaikan Bung Karno. Pandemi ini hanya bisa diatasi jika kita semua bergotong royong dalam skala besar,” katanya.
"Indonesia menantikan hadirnya terobosan dan inovasi di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain dalam menyongsong tatanan baru menghadapi Covid-19,” ungkapnya ketika menjadi pembicara kunci webinar bertema Memaknai Pancasila di era Pandemi yang diselenggarakan Universitas Brawijaya Malang, Rabu (3/6/2020).
Seminar daring yang dibuka Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani tersebut juga menghadirkan pembicara pakar politik Kacung Marijan, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, dan Wakil Rektor Universitas Brawijaya Sasmito Djati. Webinar untuk memperingati Hari Lahir Pancasila 1 Juni tersebut juga diikuti lebih dari 600 peserta secara daring. (Baca juga: Update Corona 3 Juni 2020: 28.233 Positif, 8.406 Sembuh dan 1.698 Meninggal Dunia)
Menurut Puan, perguruan tinggi harus menginisiasi serta melakukan terobosan di bidang kesehatan dan bidang lainnya dalam menyongsong tatanan baru menghadapi Covid-19. “Di bidang kesehatan diharapkan adanya terobosan teknologi alat kesehatan. Contohnya ventilator portable yang sangat dibutuhkan saat ini. Kemudian terobosan untuk menemukan vaksin Covid-19," katanya.
Di bidang lain, menurut Puan, inovasi dan penemuan kampus dinanti masyarakat. Misalnya di bidang logistik, diperlukan inovasi distribusi barang yang aman dari penyebaran Covid-19. Selain itu, Puan juga meminta perguruan tinggi melakukan kajian-kajian ilmiah sebelum penerapan kenormalan baru agar bisa dijadikan sebagai acuan pengambilan kebijakan. Puan juga meminta kampus aktif memberi masukan ke pemerintah terkait penanganan Covid-19. (Baca juga: Berbagi di Tengah Pandemi, MNC Peduli Bagikan Makanan Untuk Panti Asuhan)
Masukan dari kampus untuk atasi pandemi Covid-19 , menurut politisi PDI Perjuangan ini, merupakan bentuk gotong royong dari masyarakat akademik di tengah wabah corona. “Gotong royong itu inti ajaran Pancasila yang disampaikan Bung Karno. Pandemi ini hanya bisa diatasi jika kita semua bergotong royong dalam skala besar,” katanya.
(cip)