Di Hadapan Siswa Pendidikan Komando, KSAL: Banggalah Menjadi Prajurit Marinir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono di dampingi Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono memberikan motivasi kepada para siswa Pendidikan Komando (Dikko) Korps Marinir TNI AL Angkatan 166 Tahun 2021.
Di hadapan para siswa calon prajurit petarung yang tengah menjalani tahap Lintas Medan (Limed) di lautan pasir Gunung Bromo, Probolinggo ini, Yudo menegaskan bergabung menjadi prajurit Marinir TNI AL merupakan suatu kebanggaan sehingga setiap individu harus mampu menunjukkan kebanggaanya dengan menjaga kehormatan dan kemampuan tempur prajurit Marinir. Menurut Yudo, kebanggaan tersebut harus ditanamkan dalam diri setiap calon prajurit Marinir.
”Bangga sebagai prajurit-prajurit yang tangguh, profesional dan harus kuat menghadapi segala medan, di hutan, gunung dan laut. Banggalah kalian menjadi prajurit yang bisa di darat, di laut, di udara yang tidak dimiliki prajurit-prajurit lain. Kalian harus bangga menjadi prajurit-prajurit Marinir,” katanya.
Beratnya mengikuti Dikko Marinir, kata Yudo, harus diambil hikmahnya sebagai bekal dalam melaksanakan tugas operasional di kemudian hari. ”Nanti kalian juga akan mengalami seperti ini ketika nanti dinas. Kalian akan melaksanakan operasional di lapangan setelah lulus nanti di medan-medan seperti ini sehingga sudah dilatihkan dari awal, baik di gunung, di laut, baik di datar maupun ketinggian, jurang, itulah yang akan kalian jalani selama melaksanakan kedinasan,” katanya.
Limed dari Banyuwangi hingga Surabaya yang menempuh jarak sekitar 300 kilometer ini merupakan tahap akhir dari rangkaian Pendidikan Komando yang harus ditempuh oleh seorang calon prajurit Marinir. Dikko ini berlangsung selama kurang lebih 77 hari, diawali dengan tahap dasar komando, tahap laut, tahap hutan, tahap Gerilya Lawan Gerilya (GLG) dan ditutup dengan Limed.
Lattek Dikko Angkatan ke-166 ini diikuti 520 orang. Terdiri dari 23 Taruna AAL Korps Marinir Tingkat III Angkatan ke-68, 149 siswa Dikmaba TNI AL Angkatan XL/1, 150 Dikmaba TNI AL Angkatan XL/2, dan 198 siswa Dikmata TNI AL Angkatan XL/2 yang sedang menempuh pendidikan di Kodikmar.
Etape ke -11 lintas medan Gunung Bromo menuju Nongko Jajar Pasuruan ini langsung dilepas di titik pemberangkatan oleh Laksamana TNI Yudo Margono yang didampingi Ketua Umum Jalasenastri Vero Yudo Margono. Tidak seperti biasanya, dalam etape ke- 11 lintas medan kali ini, para calon prajurit petarung Korps Marinir melewati hamparan lautan pasir Gunung Bromo bersama-sama dengan orang nomor satu di TNI AL dengan rute Gunung Bromo menuju Nongko Jajar Pasuruan hingga sejauh 5 kilometer.
Hadir dalam kegiatan ini, Dankodiklatal Laksdya TNI Nurhidayat, Dankormar dan pejabat utama Mabesal. Termasuk para Asisten KSAL, Pangkoarmada II, Gubernur AAL, Kadispenal, Danpasmar 2 serta Dankodikmar.
Di hadapan para siswa calon prajurit petarung yang tengah menjalani tahap Lintas Medan (Limed) di lautan pasir Gunung Bromo, Probolinggo ini, Yudo menegaskan bergabung menjadi prajurit Marinir TNI AL merupakan suatu kebanggaan sehingga setiap individu harus mampu menunjukkan kebanggaanya dengan menjaga kehormatan dan kemampuan tempur prajurit Marinir. Menurut Yudo, kebanggaan tersebut harus ditanamkan dalam diri setiap calon prajurit Marinir.
”Bangga sebagai prajurit-prajurit yang tangguh, profesional dan harus kuat menghadapi segala medan, di hutan, gunung dan laut. Banggalah kalian menjadi prajurit yang bisa di darat, di laut, di udara yang tidak dimiliki prajurit-prajurit lain. Kalian harus bangga menjadi prajurit-prajurit Marinir,” katanya.
Beratnya mengikuti Dikko Marinir, kata Yudo, harus diambil hikmahnya sebagai bekal dalam melaksanakan tugas operasional di kemudian hari. ”Nanti kalian juga akan mengalami seperti ini ketika nanti dinas. Kalian akan melaksanakan operasional di lapangan setelah lulus nanti di medan-medan seperti ini sehingga sudah dilatihkan dari awal, baik di gunung, di laut, baik di datar maupun ketinggian, jurang, itulah yang akan kalian jalani selama melaksanakan kedinasan,” katanya.
Limed dari Banyuwangi hingga Surabaya yang menempuh jarak sekitar 300 kilometer ini merupakan tahap akhir dari rangkaian Pendidikan Komando yang harus ditempuh oleh seorang calon prajurit Marinir. Dikko ini berlangsung selama kurang lebih 77 hari, diawali dengan tahap dasar komando, tahap laut, tahap hutan, tahap Gerilya Lawan Gerilya (GLG) dan ditutup dengan Limed.
Lattek Dikko Angkatan ke-166 ini diikuti 520 orang. Terdiri dari 23 Taruna AAL Korps Marinir Tingkat III Angkatan ke-68, 149 siswa Dikmaba TNI AL Angkatan XL/1, 150 Dikmaba TNI AL Angkatan XL/2, dan 198 siswa Dikmata TNI AL Angkatan XL/2 yang sedang menempuh pendidikan di Kodikmar.
Etape ke -11 lintas medan Gunung Bromo menuju Nongko Jajar Pasuruan ini langsung dilepas di titik pemberangkatan oleh Laksamana TNI Yudo Margono yang didampingi Ketua Umum Jalasenastri Vero Yudo Margono. Tidak seperti biasanya, dalam etape ke- 11 lintas medan kali ini, para calon prajurit petarung Korps Marinir melewati hamparan lautan pasir Gunung Bromo bersama-sama dengan orang nomor satu di TNI AL dengan rute Gunung Bromo menuju Nongko Jajar Pasuruan hingga sejauh 5 kilometer.
Hadir dalam kegiatan ini, Dankodiklatal Laksdya TNI Nurhidayat, Dankormar dan pejabat utama Mabesal. Termasuk para Asisten KSAL, Pangkoarmada II, Gubernur AAL, Kadispenal, Danpasmar 2 serta Dankodikmar.
(cip)