Waketum MUI Kecam Komik Superman Promosikan Gaya Hidup LGBT

Rabu, 13 Oktober 2021 - 13:57 WIB
loading...
Waketum MUI Kecam Komik...
Waketum MUI Anwar Abbas mengimbau pemerintah turun tangan dan melarang peredaran komik yang menerbitkan tokoh Superman baru sebagai pria biseksual. Foto/PWNU
A A A
JAKARTA - Perusahaan komik superhero ternama DC Comics merilis gambar anak Superman sebagai seorang LGBT . Gambar tersebut diunggah akun Instagram @tmz_tv.

Terkait hal tersebut, Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengimbau pemerintah turun tangan dan melarang peredaran komik yang menerbitkan tokoh Superman baru sebagai pria biseksual.

"Karena kontennya jelas benar-benar tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan dengan jati diri serta budaya kita sebagai bangsa yang religius. Perbuatan dan tindakan LGBT ini bertentangan dengan HAM karena dia anti manusia dan kemanusiaan," ujar Anwar dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/10/2021).

Dia menyatakan MUI kecewa dengan pihak yang telah memproduksi komik bermuatan promosi terhadap gaya hidup LGBT. Dengan kehadiran komik ini, Anwar menilai difungsikan untuk kepentingan sosialisasi LGBT yang jelas tidak sesuai dengan fitrah manusia bahkan anti manusia dan kemanusiaan.

"Karena kalau style of life mereka ini diikuti oleh semua orang di muka bumi ini maka sudah bisa dipastikan 150 tahun yang akan datang tidak ada seorang makhluk yang namanya manusia akan ada di permukaan bumi ini. Karena tidak ada ceritanya laki-laki kawin dengan laki laki akan punya anak begitu juga kalau perempuan kawin dengan perempuan akan punya anak," jelasnya. Baca juga: Superman Baru di DC Comics Ternyata Seorang Biseksual

"Selanjutnya MUI meminta supaya pihak kepolisian menangkap si pembuat dan pengedar komik tersebut karena yang bersangkutan jelas telah merusak mentalitas dari anak-anak dan generasi bangsa," pintanya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1132 seconds (0.1#10.140)