Otto Hasibuan Sangkal Moeldoko Cari Untung dari Distribusi Ivermectin

Selasa, 12 Oktober 2021 - 18:16 WIB
loading...
Otto Hasibuan Sangkal...
Kuasa Hukum KSP Moeldoko, Otto Hasibuan membantah kliennya terlibat pendistribusian obat antiparasit Ivermectin dan impor beras untuk mencari keuntungan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kuasa Hukum Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko , Otto Hasibuan membantah kliennya terlibat pendistribusian obat antiparasit Ivermectin dan impor beras untuk mencari keuntungan.

Baca Juga: Moeldoko
Baca juga: Demokrat Sebut Gugatan Kubu Moeldoko lewat Yusril Ikuti Pola Hitler

Dalam pemeriksaan, Otto mengatakan, kliennya menjelaskan duduk perkara pelaporan yang dilakukannya kepada penyidik.

"Tuduhan yang disampaikan kepada Moeldoko telah melakukan perburuan rente artinya mencari untung itu tidak benar," kata Otto di lokasi, Selasa (12/10/2021)

"Jadi perburuan rente dalam peredaran ivermectin. Kemudian juga tuduhan tentang melakukan impor beras itu juga tidak benar. Kita jelaskan dan buktikan di sana (Bareskrim)," tambahnya.

Dia mengatakan, kehadiran kliennya adalah perwujudan warga negara yang baik dan penghormatan terhadap Polri selaku lembaga penegak hukum. Menurutnya, tak ada hak spesial yang disediakan oleh penyidik dalam pengusutan kasus tersebut.

"Pak Moeldoko hadir dan diperiksa sebagai pelapor. Sebagai warga negara yang baik, Pak Moeldoko datang, tidak ada hak istimewa, tidak ada privilege," ungkapnya.

Terkait kelanjutan kasus ini, jelas Otto, pihaknya akan menghadirkan saksi-saksi yang melihat pernyataan para peneliti ICW terhadap Moeldoko. Sedikitnya, akan ada 2 sampai dengan 3 saksi yang disiapkan.

"Lebih lanjut kami juga harus mengajukan saksi-saksi yang membuktikan bahwa siapa saja yang pernah melihat bukti-bukti itu, baik melihat YouTube-nya atau website-nya. Saksi yang diajukan ya mungkin 2 hingga 3 orang," pungkasnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1749 seconds (0.1#10.140)