Pandemi Covid-19, Kesembuhan Pasien Corona Terus Naik

Rabu, 22 April 2020 - 06:45 WIB
loading...
Pandemi Covid-19, Kesembuhan Pasien Corona Terus Naik
Rangkaian lampu kamar hotel membentuk simbol hati (love) sebagai bentuk dukungankepada tenaga medisdi kawasan Bundara Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (20/4/2020) malam. Foto/Koran SINDO
A A A
WASHINGTON - Jumlah kesembuhan pasien korban virus Corona (Covid-19) terus meningkat secara global. Hingga kemarin, terdata ada 655.843 pasien yang berhasil sembuh di 210 negara. Angka itu jauh di atas jumlah kematian yang mencapai 171.238 orang.

Persentase kesembuhan dari awalnya 58,20% pada 2 Februari, juga mengalami tren terus naik. Kemarin tingkat kesembuhan mencapai 79,14%. Selama April, persentase kesembuhan terjaga di atas 78%, sedangkan persentase kematian yang awalnya 41,80% pada 2 Februari lalu, terus menurun hingga 20,86% seperti yang tercatat kemarin.

Di Indonesia, jumlah pasien yang berhasil sembuh juga kian menggembirakan. Kemarin Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengungkapkan bahwa pasien sembuh sebanyak 842 orang, sedangkan yang meninggal 616 orang.

Semakin banyaknya pasien Covid-19 yang sembuh menjadikan kabar positif di tengah pandemi global ini. Dalam beberapa kasus, sebagian besar pasien bisa sembuh dalam waktu beberapa hari saja. Jika pasien sudah tidak lagi demam dan batuk, mereka bisa cepat kembali hidup normal. Tapi bagi pasien yang mengalami sakit komplikasi, mereka umumnya menghabiskan waktu beberapa pekan di rumah sakit (RS). “Bagi sebagian orang, terinfeksi virus korona itu seperti mengalami influenza,” kata Nasia Safdar, dokter umum di Amerika Serikat (AS), kepada NBC News.

Namun, kebanyakan pasien yang sembuh juga kerap melakukan isolasi diri terlebih dahulu sebelum beraktivitas normal. Padahal, isolasi tersebut tidak terlalu membahayakan kesehatannya. “Jika pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan benar-benar negatif, mereka bisa kembali ke komunitasnya,” tandas Safdar.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, 80% pasien Covid-19 mengalami gejala ringan. Mereka umumnya mengalami batuk, demam, dan agak sulit bernapas. Pasien dengan gejala ringan umumnya diperkirakan bisa sembuh dalam waktu cepat. ”Hanya, mayoritas orang yang terinfeksi virus corona justru tidak menunjukkan gejala atau gejala ringan saja,” kata Direktur Penyakit Menular Advocate Aurora Health di Illinois, AS Robert Citronberg.

Namun, orang yang mengalami permasalahan kesehatan kronis, seperti diabetes atau penyakit jantung, umumnya akan mengalami komplikasi dengan terinfeksi virus corona. “Orang yang pernah menderita pneumonia atau infeksi paru-paru juga cenderung mengalami kondisi yang memburuk,” kata Vincent Bonagura, pakar penyakit infeksi di Feinstein Institutes for Medical Research di Northwell Health.

Cukup tingginya persentase kesembuhan juga terlihat di beberapa daerah di Indonesia. Data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menunjukkan, hingga Senin (20/4) malam, jumlah pasien yang berhasil sembuh sebanyak 99 orang atau setara dengan 16,84%, sedangkan yang meninggal dunia 56 orang atau setara dengan 9,52%. Total kasus positif Covid-19 di Jatim sebanyak 588. “Tingginya tingkat kesembuhan di Jawa Timur menunjukkan dedikasi, profesionalisme, dan komitmen tenaga kesehatan baik para dokter, perawat dalam memberikan layanan,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Direktur RSUD dr Soetomo ini mengungkapkan, pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia sebagian besar akibat komplikasi penyakit yang diderita, baik itu diabetes, hipertensi, maupun sejumlah penyakit kronis lainnya.

Pemerintah Bali juga menyatakan kasus sembuh dari virus korona cukup menggembirakan. Dari 150 orang yang terkonfirmasi positif hingga kemarin, baru 42 orang yang dinyatakan sembuh. "Jauh melampaui tingkat nasional yang hanya 11,06%," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali Dewa Made Indra.

Dia mengatakan persentase kasus sembuh di Bali mencapai 30%. Padahal jika dilihat dari laporan harian kasus Covid-19 di Bali, perkembangan kasus sembuh dari virus corona bergerak fluktuatif.

Kesehatan (Dinkes) Sulsel Muhammad Ichsan Mustari mengaku optimistis angka kesembuhan para pasien akan terus meningkat. Dari data yang ada, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 mencapai 19%. Atau sampai saat ini totalnya mencapai 70 orang dinyatakan sembuh. Apalagi sejak 20 April lalu, Sulsel dilaporkan tidak mengalami penambahan pasien positif. Yang ada justru penambahan pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh. "Yang dilaporkan ada 10 tambahan pasien yang sembuh, sehingga totalnya 70 yang sembuh sampai saat ini," ujar Ichsan.

Menanggapi semakin banyaknya pasien yang sembuh ini, menurut dokter spesialis paru RSUP Persahabatan Dr dr Erlina Burhan, M.Sc, SP.P(K), disebabkan masyarakat semakin banyak yang menyadari bahaya virus ini. Mereka sejak dini melakukan tes polymerase chain reaction (PCR). “Sehingga jika ditemukan pada kasus awal maka penanganannya akan lebih mudah. Proses penyembuhan juga akan lebih cepat," ujarnya.

Hal ini berbeda kondisinya jika pasien datang ke fasilitas kesehatan sudah dalam keadaan berat seperti sesak napas parah, tentu penanganannya pun akan lebih sulit. Pernyataan dr Erlina juga dibenarkan dr Daniel Bramantyo, dokter yang praktik di Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) yang kini menjadi rumah sakit rujukan Covid-19. Dia mengakui dalam sepekan, kasus sembuh korona telah meningkat.

Ini artinya upaya penyembuhan pasien yang terinfeksi Covid-19 berjalan semakin baik. Menurutnya, setiap hari tenaga kesehatan melakukan case report dan evaluasi lebih lanjut untuk dijadikan pembelajaran dalam menangani virus corona ini.

"Bagaimana virus ini menginfeksi orang lain dan penyebarannya seperti apa, dari situ kita lakukan berbagai tindakan untuk mencegah penyebaran lebih tinggi lagi," kata dia. Kendati demikian, bukan berarti kewaspadaan masyarakat menjadi menurun terhadap virus ini. Dr Daniel mengimbau agar masyarakat terus melakukan social distancing dan menjaga kesehatan.Yang lebih penting lagi mencuci tangan secara rutin.

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) juga melihat ada harapan yang tinggi dengan meningkatnya angka kesembuhan Covid-19. Namun, pihaknya meminta agar pemerintah memperjelas angka kesembuhan itu, dari kategori mana mereka berasal. Apakah orang tanpa gejala, orang dalam pemantauan, atau pasien dalam pengawasan agar strateginya tepat sasaran. "Ini penting, termasuk dengan angka kematian," kata Wakil Ketua PB IDI Adib Khumaidi.

IDI juga melihat saat ini ada progres perlahan walaupun belum maksimal. Namun, paling tidak sudah mulai ada peningkatan karena terjadi penyesuaian dari situasi. Di samping itu, Indonesia masih berhadapan dengan gelombang kedua, masih berhadapan dengan outbreak atau puncak yang mungkin belum terjadi. Karena itu, dibutuhkan kerja sama berbagai pihak khususnya pemerintah pusat, pemerintah daerah yang berkolaborasi dan bersinergi. (Andika Mustaqim/Syahrul Rasyad/Kiswondari/Lukman Hakim/Sri Noviarni/M Chusna)
(ysw)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1205 seconds (0.1#10.140)