Pandemi Covid-19, Kesembuhan Pasien Corona Terus Naik
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Jumlah kesembuhan pasien korban virus Corona (Covid-19) terus meningkat secara global. Hingga kemarin, terdata ada 655.843 pasien yang berhasil sembuh di 210 negara. Angka itu jauh di atas jumlah kematian yang mencapai 171.238 orang.
Persentase kesembuhan dari awalnya 58,20% pada 2 Februari, juga mengalami tren terus naik. Kemarin tingkat kesembuhan mencapai 79,14%. Selama April, persentase kesembuhan terjaga di atas 78%, sedangkan persentase kematian yang awalnya 41,80% pada 2 Februari lalu, terus menurun hingga 20,86% seperti yang tercatat kemarin.
Di Indonesia, jumlah pasien yang berhasil sembuh juga kian menggembirakan. Kemarin Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengungkapkan bahwa pasien sembuh sebanyak 842 orang, sedangkan yang meninggal 616 orang.
Semakin banyaknya pasien Covid-19 yang sembuh menjadikan kabar positif di tengah pandemi global ini. Dalam beberapa kasus, sebagian besar pasien bisa sembuh dalam waktu beberapa hari saja. Jika pasien sudah tidak lagi demam dan batuk, mereka bisa cepat kembali hidup normal. Tapi bagi pasien yang mengalami sakit komplikasi, mereka umumnya menghabiskan waktu beberapa pekan di rumah sakit (RS). “Bagi sebagian orang, terinfeksi virus korona itu seperti mengalami influenza,” kata Nasia Safdar, dokter umum di Amerika Serikat (AS), kepada NBC News.
Namun, kebanyakan pasien yang sembuh juga kerap melakukan isolasi diri terlebih dahulu sebelum beraktivitas normal. Padahal, isolasi tersebut tidak terlalu membahayakan kesehatannya. “Jika pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan benar-benar negatif, mereka bisa kembali ke komunitasnya,” tandas Safdar.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, 80% pasien Covid-19 mengalami gejala ringan. Mereka umumnya mengalami batuk, demam, dan agak sulit bernapas. Pasien dengan gejala ringan umumnya diperkirakan bisa sembuh dalam waktu cepat. ”Hanya, mayoritas orang yang terinfeksi virus corona justru tidak menunjukkan gejala atau gejala ringan saja,” kata Direktur Penyakit Menular Advocate Aurora Health di Illinois, AS Robert Citronberg.
Namun, orang yang mengalami permasalahan kesehatan kronis, seperti diabetes atau penyakit jantung, umumnya akan mengalami komplikasi dengan terinfeksi virus corona. “Orang yang pernah menderita pneumonia atau infeksi paru-paru juga cenderung mengalami kondisi yang memburuk,” kata Vincent Bonagura, pakar penyakit infeksi di Feinstein Institutes for Medical Research di Northwell Health.
Cukup tingginya persentase kesembuhan juga terlihat di beberapa daerah di Indonesia. Data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menunjukkan, hingga Senin (20/4) malam, jumlah pasien yang berhasil sembuh sebanyak 99 orang atau setara dengan 16,84%, sedangkan yang meninggal dunia 56 orang atau setara dengan 9,52%. Total kasus positif Covid-19 di Jatim sebanyak 588. “Tingginya tingkat kesembuhan di Jawa Timur menunjukkan dedikasi, profesionalisme, dan komitmen tenaga kesehatan baik para dokter, perawat dalam memberikan layanan,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Direktur RSUD dr Soetomo ini mengungkapkan, pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia sebagian besar akibat komplikasi penyakit yang diderita, baik itu diabetes, hipertensi, maupun sejumlah penyakit kronis lainnya.
Pemerintah Bali juga menyatakan kasus sembuh dari virus korona cukup menggembirakan. Dari 150 orang yang terkonfirmasi positif hingga kemarin, baru 42 orang yang dinyatakan sembuh. "Jauh melampaui tingkat nasional yang hanya 11,06%," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali Dewa Made Indra.
Persentase kesembuhan dari awalnya 58,20% pada 2 Februari, juga mengalami tren terus naik. Kemarin tingkat kesembuhan mencapai 79,14%. Selama April, persentase kesembuhan terjaga di atas 78%, sedangkan persentase kematian yang awalnya 41,80% pada 2 Februari lalu, terus menurun hingga 20,86% seperti yang tercatat kemarin.
Di Indonesia, jumlah pasien yang berhasil sembuh juga kian menggembirakan. Kemarin Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengungkapkan bahwa pasien sembuh sebanyak 842 orang, sedangkan yang meninggal 616 orang.
Semakin banyaknya pasien Covid-19 yang sembuh menjadikan kabar positif di tengah pandemi global ini. Dalam beberapa kasus, sebagian besar pasien bisa sembuh dalam waktu beberapa hari saja. Jika pasien sudah tidak lagi demam dan batuk, mereka bisa cepat kembali hidup normal. Tapi bagi pasien yang mengalami sakit komplikasi, mereka umumnya menghabiskan waktu beberapa pekan di rumah sakit (RS). “Bagi sebagian orang, terinfeksi virus korona itu seperti mengalami influenza,” kata Nasia Safdar, dokter umum di Amerika Serikat (AS), kepada NBC News.
Namun, kebanyakan pasien yang sembuh juga kerap melakukan isolasi diri terlebih dahulu sebelum beraktivitas normal. Padahal, isolasi tersebut tidak terlalu membahayakan kesehatannya. “Jika pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan benar-benar negatif, mereka bisa kembali ke komunitasnya,” tandas Safdar.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, 80% pasien Covid-19 mengalami gejala ringan. Mereka umumnya mengalami batuk, demam, dan agak sulit bernapas. Pasien dengan gejala ringan umumnya diperkirakan bisa sembuh dalam waktu cepat. ”Hanya, mayoritas orang yang terinfeksi virus corona justru tidak menunjukkan gejala atau gejala ringan saja,” kata Direktur Penyakit Menular Advocate Aurora Health di Illinois, AS Robert Citronberg.
Namun, orang yang mengalami permasalahan kesehatan kronis, seperti diabetes atau penyakit jantung, umumnya akan mengalami komplikasi dengan terinfeksi virus corona. “Orang yang pernah menderita pneumonia atau infeksi paru-paru juga cenderung mengalami kondisi yang memburuk,” kata Vincent Bonagura, pakar penyakit infeksi di Feinstein Institutes for Medical Research di Northwell Health.
Cukup tingginya persentase kesembuhan juga terlihat di beberapa daerah di Indonesia. Data Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menunjukkan, hingga Senin (20/4) malam, jumlah pasien yang berhasil sembuh sebanyak 99 orang atau setara dengan 16,84%, sedangkan yang meninggal dunia 56 orang atau setara dengan 9,52%. Total kasus positif Covid-19 di Jatim sebanyak 588. “Tingginya tingkat kesembuhan di Jawa Timur menunjukkan dedikasi, profesionalisme, dan komitmen tenaga kesehatan baik para dokter, perawat dalam memberikan layanan,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Direktur RSUD dr Soetomo ini mengungkapkan, pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia sebagian besar akibat komplikasi penyakit yang diderita, baik itu diabetes, hipertensi, maupun sejumlah penyakit kronis lainnya.
Pemerintah Bali juga menyatakan kasus sembuh dari virus korona cukup menggembirakan. Dari 150 orang yang terkonfirmasi positif hingga kemarin, baru 42 orang yang dinyatakan sembuh. "Jauh melampaui tingkat nasional yang hanya 11,06%," kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bali Dewa Made Indra.