Dubes Rusia Sebut Vaksin Sputnik Dikirim ke Indonesia Tahun Depan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila G. Vorobyova menyebut vaksin Sputnik buatan Rusia rencananya dikirim ke Indonesia pada 2022.
Pengiriman ini dilakukan lantaran kebutuhan pasokan vaksin yang terus meningkat. Saat ini, pemerintah Rusia tengah melakukan beberapa upaya agar Vaksin Sputnik bisa didistribusikan ke Indonesia.
“Untuk tahun ini pemerintah Indonesia sudah berkecukupan vaksin namun untuk tahun depan pasti butuh lebih banyak lagi, apa yang kami dengar bahwa Sputnik bisa digunakan untuk program gotong royong,” kata Lyudmila kepada MNC Portal Indonesia, Jakarta, Kamis (7/10/2021).
Lyudmila mengatakan, pemerintah Indonesia telah melakukan riset ke Moskow untuk meninjau efektivitas dan kelayakan vaksin Sputnik. “Pada Oktober ketika vaksin Sputnik V dinyatakan aman, mereka riset ke Moskow ke tempat produksinya, meminta dokumennya, akhirnya vaksin Sputnik V telah terdaftar. Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan agar vaksin Sputnik V bisa digunakan di Indonesia,” katanya.
Selama ini, kata Lyudmila, pihaknya sudah mengajukan vaksin Sputnik V untuk pemerintah Indonesia, namun Indonesia lebih memilih vaksin jenis Sinovac untuk didistribusikan ke masyarakat. “Kami juga mengajukan ke pemerintah Indonesia untuk bekerja sama mendistribusikan vaksin ini, namun pemerintah Indonesia memilih Sinovac karena dianggap lebih cocok,” jelasnya.
Lyudmila mengatakan sejak Agustus 2021 vaksin Sputnik V telah teregistrasi di Indonesia. Selain itu juga, vaksin ini telah terdaftar di 70 negara lainnya. Beberapa negara yang sudah menggunakan vaksin Sputnik V adalah Palestina dan Argentina. “Vaksin Sputnik V sudah terdaftar di Indonesia, pada 25 agustus 2021. Sejauh ini orang orang mengetahui vaksin ini bagus, efektif dan aman. Ini sudah terdaftar di 70 negara di dunia termasuk indonesia. Beberapa di antaranya Palestina dan Argentina,” katanya.
Lyudmila menambahkan Sputnik V merupakan vaksin paling efektif dibandingkan vaksin jenis lainnya yang diproduksi oleh Rusia. Efektivitas vaksin ini mencapai 95% dan tidak menimbulkan efek samping. “Di Rusia kita memiliki 4 jenis vaksin yang diproduksi oleh kami sendiri salah satunya Sputnik V. Vaksin ini lebih efektif daripada vaksin jenis lain, tidak ada efek samping. Orang tua saya 85 tahun menggunakan Sputnik V mereka semua baik baik saja tidak ada sesuatu masalah,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Lyudmila menjelaskan, masyarakat Rusia tidak diwajibkan untuk mengikuti vaksinasi, hal ini berkaitan dengan Hak Asasi Manusia (HAM). “Vaksinasi di negara kami betul-betul gratis, setiap orang bisa peroleh vaksin, ini bukanlah sebuah mandat, hanya untuk beberapa kategori seperti guru, dokter, tapi untuk sebagian orang tidak,” tambahnya.
Dia menyebut, vaksin di dunia ada 2 tipe yakni, vaksin yang inovatif seperti Pfizer, Moderna dan Sputnik. ”Kita juga bergabung memproduksi vaksin di beberapa negara seperti Emirates, South Korea, dan lain lain,” tuturnya.
Pengiriman ini dilakukan lantaran kebutuhan pasokan vaksin yang terus meningkat. Saat ini, pemerintah Rusia tengah melakukan beberapa upaya agar Vaksin Sputnik bisa didistribusikan ke Indonesia.
“Untuk tahun ini pemerintah Indonesia sudah berkecukupan vaksin namun untuk tahun depan pasti butuh lebih banyak lagi, apa yang kami dengar bahwa Sputnik bisa digunakan untuk program gotong royong,” kata Lyudmila kepada MNC Portal Indonesia, Jakarta, Kamis (7/10/2021).
Lyudmila mengatakan, pemerintah Indonesia telah melakukan riset ke Moskow untuk meninjau efektivitas dan kelayakan vaksin Sputnik. “Pada Oktober ketika vaksin Sputnik V dinyatakan aman, mereka riset ke Moskow ke tempat produksinya, meminta dokumennya, akhirnya vaksin Sputnik V telah terdaftar. Ada beberapa prosedur yang harus dilakukan agar vaksin Sputnik V bisa digunakan di Indonesia,” katanya.
Selama ini, kata Lyudmila, pihaknya sudah mengajukan vaksin Sputnik V untuk pemerintah Indonesia, namun Indonesia lebih memilih vaksin jenis Sinovac untuk didistribusikan ke masyarakat. “Kami juga mengajukan ke pemerintah Indonesia untuk bekerja sama mendistribusikan vaksin ini, namun pemerintah Indonesia memilih Sinovac karena dianggap lebih cocok,” jelasnya.
Lyudmila mengatakan sejak Agustus 2021 vaksin Sputnik V telah teregistrasi di Indonesia. Selain itu juga, vaksin ini telah terdaftar di 70 negara lainnya. Beberapa negara yang sudah menggunakan vaksin Sputnik V adalah Palestina dan Argentina. “Vaksin Sputnik V sudah terdaftar di Indonesia, pada 25 agustus 2021. Sejauh ini orang orang mengetahui vaksin ini bagus, efektif dan aman. Ini sudah terdaftar di 70 negara di dunia termasuk indonesia. Beberapa di antaranya Palestina dan Argentina,” katanya.
Lyudmila menambahkan Sputnik V merupakan vaksin paling efektif dibandingkan vaksin jenis lainnya yang diproduksi oleh Rusia. Efektivitas vaksin ini mencapai 95% dan tidak menimbulkan efek samping. “Di Rusia kita memiliki 4 jenis vaksin yang diproduksi oleh kami sendiri salah satunya Sputnik V. Vaksin ini lebih efektif daripada vaksin jenis lain, tidak ada efek samping. Orang tua saya 85 tahun menggunakan Sputnik V mereka semua baik baik saja tidak ada sesuatu masalah,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Lyudmila menjelaskan, masyarakat Rusia tidak diwajibkan untuk mengikuti vaksinasi, hal ini berkaitan dengan Hak Asasi Manusia (HAM). “Vaksinasi di negara kami betul-betul gratis, setiap orang bisa peroleh vaksin, ini bukanlah sebuah mandat, hanya untuk beberapa kategori seperti guru, dokter, tapi untuk sebagian orang tidak,” tambahnya.
Dia menyebut, vaksin di dunia ada 2 tipe yakni, vaksin yang inovatif seperti Pfizer, Moderna dan Sputnik. ”Kita juga bergabung memproduksi vaksin di beberapa negara seperti Emirates, South Korea, dan lain lain,” tuturnya.
(cip)