Peran Ulama dan Tokoh Masyarakat Ajak Warga Vaksin Dinilai Penting

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 23:09 WIB
loading...
Peran Ulama dan Tokoh...
Para ulama dan tokoh perlu mengajak masyarakat untuk ikut program vaksinasi Covid-19. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Para ulama dan tokoh perlu mengajak masyarakat untuk ikut program vaksinasi Covid-19. Peran ulama dan tokoh dinilai sangat besar dalam mengajak masyarakat di banyak daerah agar mengikuti program vaksinasi.

Pendekatan tokoh dan ulama itu juga diharapkan hadir di Aceh. Sebab, masih cukup banyak masyarakat di Aceh yang belum divaksin. Anggota Komisi IX DPR Nurhadi menjelaskan masyarakat Aceh tergolong agamis dan berpendidikan.

Sehingga, pendekatan melalui ulama dianggap akan tepat dalam meningkatkan capaian vaksin. "Pendekatan melalui ulama atau tokoh agama, tokoh masyarakat dan akademisi harus lebih ditonjolkan, selain peran serta pemerintah dalam rangka meningkatkan capaian vaksinasi guna menciptakan kekebalan komunal di masyarakat," ujar Nurhadi, Jumat (1/10/2021).

Diketahui, puluhan orang beberapa hari lalu mendatangi lokasi vaksin dan mengusir tenaga vaksinasi di Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Ujong Serangga, Desa Padang Baru, Kabupaten Aceh Barat Daya. Meja petugas yang saat itu sedang melakukan vaksinasi diobrak-abrik massa tersebut.



Namun, Nurhadi yakin peristiwa yang terjadi di Aceh tersebut tidak akan mempengaruhi antusiasme masyarakat di daerah lain untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 . "Saya rasa saat ini animo masyarakat sudah sangat tinggi untuk ikut program vaksinasi," ujar Nurhadi.

Sementara itu, Ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan sependapat bahwa pendekatan ulama dan tokoh masyarakat harus lebih dimaksimalkan di Aceh. "Perlu pendekatan kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat agar mereka dapat menjadi contoh dan mengimbau warga atau umatnya untuk segera vaksinasi," kata Iwan Ariawan secara terpisah.

Pemerintah daerah (pemda) setempat juga dinilai perlu mengerti mengapa masyarakat tersebut menolak vaksinasi. Pemda juga perlu mengetahui siapa yang dipercaya oleh masyarakat.

Selain itu, Iwan menilai perlunya komunikasi yang sesuai dengan kondisi sosial-budaya masyarakat setempat. Dia menduga ketakutan terhadap efek samping atau alasan kepercayaan menjadi pemicu masyarakat tersebut menolak ikut vaksinasi. "Kejadian tersebut harus diinvestigasi dan dilakukan tindakan koreksi," ujarnya.

Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada Sunyoto Usman berpendapat bahwa banyak faktor yang bisa membuat masyarakat masih enggan mengikuti vaksinasi. "Salah satunya ada sejumlah tokoh panutan yang tidak percaya ada Covid-19, lalu tidak ada gunanya vaksin," kata Sunyoto.

Pandangan tokoh tersebut kemudian berkembang melalui berbagai media tradisional dan modern, lalu menjadi referensi banyak orang. "Sosialisasi vaksin seharusnya tidak individual, tapi melibatkan tokoh-tokoh yang jadi panutan," pungkasnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2267 seconds (0.1#10.140)