Menlu Sebut Butuh 11 Miliar Dosis Penuhi Target Vaksinasi 70% Penduduk Dunia di 2022

Jum'at, 01 Oktober 2021 - 01:38 WIB
loading...
Menlu Sebut Butuh 11...
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan diperlukan 11 miliar dosis untuk memenuhi target vaksinasi 70% penduduk dunia pada pertengahan 2022. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi melakukan pertemuan dengan Gavi Board dengan para co-chairs COVAX Advance Market Commitment (AMC) Engagement Group. Diketahui Retno merupakan saya salah satu dari co-chairs COVAX AMC EG.

“Pertemuan yang dilakukan ini sangat baik dan sifatnya adalah interaktif, yaitu antara para co-chairs Covax AMC EG dan Dewan GAVI guna memberikan masukan bagi Dewan GAVI untuk membangun strategi selanjutnya agar dapat lebih menjawab tantangan negara anggota COVAX Facility,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/9/2021).

Retno mengatakan untuk memenuhi target Dirjen WHO itu diperlukan 11 miliar dosis vaksin. “Diperlukan 11 miliar dosis untuk memenuhi target vaksinasi 70% penduduk dunia pada pertengahan 2022,” kata Retno.

Untuk memenuhi target angka ini, kata dia, maka dari itu harus meningkatkan produksi/pasokan vaksin dan dose sharing (berbagi dosis). Menurut Retno, produsen vaksin harus mampu meningkatkan kapasitas produksinya. Dia berpandangan sudah saatnya negara berkembang dimasukkan dalam rantai pasokan vaksin global.

Selain itu, Retno meminta negara yang memiliki kelebihan vaksin untuk melakukan dose sharing mechanism atau berbagi vaksin kepada negara yang membutuhkan. “Untuk dose sharing, saya sekali lagi menekankan negara-negara dengan kelebihan pasokan dosis harus berbagi dosisnya dengan lebih transparan, menyampaikan waktu pengiriman, dan menghindari berbagi dosis vaksin yang sudah akan habis masa berlakunya,” jelasnya.

Retno juga berbicara mengenai diskriminasi vaksin dengan Dewan GAVI. Ia mengutarakan kekhawatiran adanya tren diskriminasi vaksin.

“Saya sebutkan beberapa negara melarang pelaku perjalanan lintas batas meskipun telah divaksin dengan jenis yang mendapatkan EUL dari WHO tetapi masih tetap dilarang untuk masuk ke negara tersebut. Atau mereka boleh masuk namun harus mendapatkan booster dari vaksin yang telah diakui oleh otoritas mereka,” tandasnya.

Dalam pertemuan tersebut, Retno meminta agar WHO, GAVI, COVAX Facility melakukan joint effort untuk mencegah diskriminasi vaksin ini terus terjadi. Selain itu, GAVI Council juga sangat mengkhawatirkan diskriminasi ini dan akan berupaya untuk menangani bersama dengan WHO.

Retno juga menyampaikan masukan kepada Dewan GAVI mengenai kendala ketersediaan pasokan vaksin. Isu ini menjadi perhatian hampir seluruh pemimpin dunia selama berlangsungnya SMU PBB.

Terkait rantai pasokan vaksin, dia menyebut bahwa pembentukan pusat manufaktur vaksin mRNA yang sudah dilakukan di Afrika Selatan harusnya direplikasi di wilayah lain untuk mempercepat peningkatan produksi vaksin. Ditambahkannya bahwa Indonesia siap menjadi pusat produksi vaksin Asia Pasifik.

“Saya sampaikan untuk kawasan Asia Pasifik Indonesia siap untuk menjadi hub,” tandasnya.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kondisi Terkini 2 Anggota...
Kondisi Terkini 2 Anggota TNI usai Kena Serangan Israel di Lebanon
Dua Prajurit TNI Terluka,...
Dua Prajurit TNI Terluka, Indonesia Kecam Keras Serangan Israel ke UNIFIL di Lebanon
Jokowi: Dialog Satu-satunya...
Jokowi: Dialog Satu-satunya Jalan Selesaikan Konflik di Palestina
Evakuasi WNI dari Lebanon...
Evakuasi WNI dari Lebanon Gunakan Jalur Darat, Menlu Retno: Sudah Sampai Suriah
Jokowi Perintahkan Menlu...
Jokowi Perintahkan Menlu Segera Evakuasi WNI dari Lebanon
Bertemu Direktur Pangan...
Bertemu Direktur Pangan PBB, Menlu Retno Bahas Program Makan Bergizi Gratis
Daftar Lengkap Menteri...
Daftar Lengkap Menteri Luar Negeri Era Gus Dur hingga Jokowi
Retno Marsudi, Kapten...
Retno Marsudi, Kapten Diplomasi Indonesia yang Ditunjuk Menjadi Utusan Khusus Sekjen PBB
1 WNI Tewas dalam Kerusuhan...
1 WNI Tewas dalam Kerusuhan Bangladesh, Menlu Retno Siapkan Evakuasi
Rekomendasi
Musprov 2025, Mayjen...
Musprov 2025, Mayjen TNI Mar Oni Junianto Terpilih Jadi Ketua Umum TI DKI Jakarta
Ancol Rombak Jajaran...
Ancol Rombak Jajaran Komisaris: Mantan Bos Garuda Jadi Komut, Ada Juga Cak Lontong
Kapan Iduladha 2025?...
Kapan Iduladha 2025? Cek Jadwalnya di Sini!
Berita Terkini
Isu TNI Masuk Kampus...
Isu TNI Masuk Kampus Hanya Gorengan, Akademisi Unindra Ajak Lawan Narasi Pecah Belah Bangsa
1 jam yang lalu
Sekjen Perindo Hadiri...
Sekjen Perindo Hadiri Pengukuhan Pengurus DPP Hanura
1 jam yang lalu
Mantan Gubernur Lemhannas:...
Mantan Gubernur Lemhannas: Usulan Pergantian Wapres Gibran Menarik dan Harus Dikaji
1 jam yang lalu
Menteri UMKM Maman Abdurrahman...
Menteri UMKM Maman Abdurrahman Resmi Terpilih Jadi Ketua IKA Trisakti 2025-2029
1 jam yang lalu
Penutupan Program Remaja...
Penutupan Program Remaja Bernegara, Surya Paloh: Saya Titipkan Bangsa Ini
1 jam yang lalu
Sri Gusni Perindo Ingatkan...
Sri Gusni Perindo Ingatkan Perempuan di Dunia Politik Bukan Sekadar Pelengkap
2 jam yang lalu
Infografis
Negara dengan Postur...
Negara dengan Postur Penduduk Terpendek dan Tertinggi di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved