New Normal Bisa Jadi Peluang Penyelamatan Ekonomi Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melontarkan wacana kebijakan terobosan dalam rangka menangani COVID-19 yakni Tata Kehidupan Normal Baru atau biasa disebut New Normal. Meskipun dihujani pro dan kontra, ada juga yang berpandangan bahwa bangsa Indonesia perlu segera move on atau bangkit dari tata kehidupan yang mandeg selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi COVID-19 sejak Maret lalu, khususnya menyelamatkan ekonomi nasional.
Ketua Dewan Pakar Indonesia Maju Institut (IMI), Lukman Edy tidak hanya mendukung adanya New Normal. Dia juga melihat bahwa New Normal ini bisa menjadi sebuah peluang bangkit dan move on dari keterpurukan ekonomi selama dua bulan terakhir. (Baca juga: Update Corona 1 Juni 2020: 26.940 Orang Positif, 7.637 Sembuh, dan 1.641 Meninggal Dunia)
“Layaknya nafas yang kemarin tidak leluasa selama lockdown dan PSBB, di masa New Normal nantinya diharapkan perekonomian masyarakat kembali bergeliat. Karenanya momentum keterbukaan New Normal mesti dilihat sebagai momentum positif,” ujar Lukman saat dihubungi, Senin (1/6/2020).
Menurut mantan Wakil Ketua Komisi II DPR ini, New Normal akan membuka potensi bahkan menyelamatkan kelangsungan hidup masyarakat, terutama untuk masyarakat bawah yang terdampak paling besar karena adanya pandemi COVID-19 ini. Sebab, apabila situasi ini dibiarkan maka bisa menimbulkan kebangkrutan perekonomian nasional yang bisa membahayakan bagi kelangsungan negara.
“Ini kebijakan yang genuin untuk menyelamatkan perekonomian negara,” tegasnya.
Dengan adanya kebijakan New Normal ini, Lukman melanjutkan, keran APBN mulai dibuka sehingga diharapkan bahwa secara berangsur perekonomian masyarakat akan terangkat. Di sisi lain, dengan adanya New Normal ini sektor konsumsi juga dengan sendirinya bangkit kembali.
“Ketika dua sektor ekonomi ini telah berjalan kembali, sambil menunggu keran perekonomian global yang memungkinkan kita bisa ekspor terbuka kembali, maka perlahan tapi pasti perekonomian nasional akan bangkit Kembali,” terangnya.
Namun demikian agar keberhasilan pemerintah dalam upaya mencegah persebaran COVID-19 selama ini dapat terjaga, ia pun meminta masyarakat untuk tidak gegabah dan semena-mena. Masyarakat harus tetap menerapkan prosedur kesehatan dan physical distancing yang telah digariskan pemerintah, serta harus diikuti dengan pengawasan dan penegakan hukum yang tegas. ( )
“Jangan sampai masyarakat lengah, penegakan hukum lemah yang akan memunculkan gelombang korban yang lebih besar pada masa New Normal nanti,” tegas Lukman.
Ketua Dewan Pakar Indonesia Maju Institut (IMI), Lukman Edy tidak hanya mendukung adanya New Normal. Dia juga melihat bahwa New Normal ini bisa menjadi sebuah peluang bangkit dan move on dari keterpurukan ekonomi selama dua bulan terakhir. (Baca juga: Update Corona 1 Juni 2020: 26.940 Orang Positif, 7.637 Sembuh, dan 1.641 Meninggal Dunia)
“Layaknya nafas yang kemarin tidak leluasa selama lockdown dan PSBB, di masa New Normal nantinya diharapkan perekonomian masyarakat kembali bergeliat. Karenanya momentum keterbukaan New Normal mesti dilihat sebagai momentum positif,” ujar Lukman saat dihubungi, Senin (1/6/2020).
Menurut mantan Wakil Ketua Komisi II DPR ini, New Normal akan membuka potensi bahkan menyelamatkan kelangsungan hidup masyarakat, terutama untuk masyarakat bawah yang terdampak paling besar karena adanya pandemi COVID-19 ini. Sebab, apabila situasi ini dibiarkan maka bisa menimbulkan kebangkrutan perekonomian nasional yang bisa membahayakan bagi kelangsungan negara.
“Ini kebijakan yang genuin untuk menyelamatkan perekonomian negara,” tegasnya.
Dengan adanya kebijakan New Normal ini, Lukman melanjutkan, keran APBN mulai dibuka sehingga diharapkan bahwa secara berangsur perekonomian masyarakat akan terangkat. Di sisi lain, dengan adanya New Normal ini sektor konsumsi juga dengan sendirinya bangkit kembali.
“Ketika dua sektor ekonomi ini telah berjalan kembali, sambil menunggu keran perekonomian global yang memungkinkan kita bisa ekspor terbuka kembali, maka perlahan tapi pasti perekonomian nasional akan bangkit Kembali,” terangnya.
Namun demikian agar keberhasilan pemerintah dalam upaya mencegah persebaran COVID-19 selama ini dapat terjaga, ia pun meminta masyarakat untuk tidak gegabah dan semena-mena. Masyarakat harus tetap menerapkan prosedur kesehatan dan physical distancing yang telah digariskan pemerintah, serta harus diikuti dengan pengawasan dan penegakan hukum yang tegas. ( )
“Jangan sampai masyarakat lengah, penegakan hukum lemah yang akan memunculkan gelombang korban yang lebih besar pada masa New Normal nanti,” tegas Lukman.
(kri)