KJRI New York dan BP2MI Gali Potensi Penempatan Pekerja Migran di AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - KJRI New York bekerja sama dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah mengadakan diskusi dengan warga/diaspora Indonesia tentang sosialisasi kebijakan penempatan dan perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri, Senin (20/9/2021).
Dengan memperhatikan jumlah undangan berdasarkan ketentuan protokol kesehatan Kota New York, acara temu diaspora dihadiri oleh perwakilan organisasi masyarakat Indonesia antara lain Maesa (Minahasa), Parsadaan Bangso Batak (PBB), Pasundan, Cakra, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Komunitas Ambon, DWP KJRI New York, Permias NYC dan lain sebagainya. Acara dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
Selain warga/diaspora Indonesia yang hadir secara langsung (in person), acara juga diikuti oleh mereka yang hadir dari luar kota New York melalui media zoom meeting (online).
Baca juga: BP2MI Gagalkan Penyelundupan 21 Calon Pekerja Migran Ilegal ke Timur Tengah
Konjen RI New York, Arifi Saiman dalam sambutannya menyampaikan pihaknya bersama BP2MI mencoba melakukan pendekatan dengan berbagai stakeholders di AS, khususnya potential users dan lembaga sertifikasi, untuk dapat melakukan kerja sama.
"Baik dengan dukungan pemerintah, universitas maupun B to B dalam hal pengembangan akses penempatan pekerja migran Indonesia di pasar Amerika Serikat, khususnya di wilayah kerja KJRI New York," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (22/9/2021).
Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam sambutan videonya menyampaikan Pekerja Migran Indonesia telah banyak berjasa bagi negara sebagai pahlawan devisa. Karena itu, pemerintah bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait harus dapat memberikan perlakuan layak kepada PMI sebagai warga negara utama.
"Selain itu, BP2MI juga giat melakukan terobosan untuk terus memperoleh pasar tenaga kerja baru, utamanya di Amerika Serikat sehingga diharapkan memperoleh akses global," katanya.
Baca juga: BP2MI Bongkar Perdagangan Manusia, 33 Korban Bayar Rp40-50 Juta untuk Kerja di Qatar-Polandia
Deputi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik, Lasro Simbolon, mewakili Kepala BP2MI memaparkan arti penting sinergitas untuk memberikan pelayanan yang terbaik dengan seluruh unsur, tidak terkecuali dengan asosiasi dan masyarakat sipil serta diaspora Indonesia di Amerika Serikat.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan paparan Deputi Lasro tentang kebijakan penempatan dan perlindungan PMI di luar negeri dan diskusi. Lasro menyampaikan terima kasih kepada tokoh dan perwakilan diaspora Indonesia atas masukan kebijakan dan praktik lokal.
"Diharapkan dapat menjadi masukan dalam memformulasikan kebijakan dan memetakan peluang bagi PMI," katanya.
Dengan memperhatikan jumlah undangan berdasarkan ketentuan protokol kesehatan Kota New York, acara temu diaspora dihadiri oleh perwakilan organisasi masyarakat Indonesia antara lain Maesa (Minahasa), Parsadaan Bangso Batak (PBB), Pasundan, Cakra, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS), Komunitas Ambon, DWP KJRI New York, Permias NYC dan lain sebagainya. Acara dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan Covid-19 yang ketat.
Selain warga/diaspora Indonesia yang hadir secara langsung (in person), acara juga diikuti oleh mereka yang hadir dari luar kota New York melalui media zoom meeting (online).
Baca juga: BP2MI Gagalkan Penyelundupan 21 Calon Pekerja Migran Ilegal ke Timur Tengah
Konjen RI New York, Arifi Saiman dalam sambutannya menyampaikan pihaknya bersama BP2MI mencoba melakukan pendekatan dengan berbagai stakeholders di AS, khususnya potential users dan lembaga sertifikasi, untuk dapat melakukan kerja sama.
"Baik dengan dukungan pemerintah, universitas maupun B to B dalam hal pengembangan akses penempatan pekerja migran Indonesia di pasar Amerika Serikat, khususnya di wilayah kerja KJRI New York," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (22/9/2021).
Kepala BP2MI Benny Rhamdani dalam sambutan videonya menyampaikan Pekerja Migran Indonesia telah banyak berjasa bagi negara sebagai pahlawan devisa. Karena itu, pemerintah bekerja sama dengan para pemangku kepentingan terkait harus dapat memberikan perlakuan layak kepada PMI sebagai warga negara utama.
"Selain itu, BP2MI juga giat melakukan terobosan untuk terus memperoleh pasar tenaga kerja baru, utamanya di Amerika Serikat sehingga diharapkan memperoleh akses global," katanya.
Baca juga: BP2MI Bongkar Perdagangan Manusia, 33 Korban Bayar Rp40-50 Juta untuk Kerja di Qatar-Polandia
Deputi Penempatan dan Perlindungan Kawasan Amerika dan Pasifik, Lasro Simbolon, mewakili Kepala BP2MI memaparkan arti penting sinergitas untuk memberikan pelayanan yang terbaik dengan seluruh unsur, tidak terkecuali dengan asosiasi dan masyarakat sipil serta diaspora Indonesia di Amerika Serikat.
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan paparan Deputi Lasro tentang kebijakan penempatan dan perlindungan PMI di luar negeri dan diskusi. Lasro menyampaikan terima kasih kepada tokoh dan perwakilan diaspora Indonesia atas masukan kebijakan dan praktik lokal.
"Diharapkan dapat menjadi masukan dalam memformulasikan kebijakan dan memetakan peluang bagi PMI," katanya.
(abd)