Belva Mundur dari Stafsus, Proyek Rp5,6 T ke Ruangguru Harus Dibatalkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Langkah Bos Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara yang mundur dari jabatan dari Staf Khusus (Stafsus) Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari kalangan milenial disambut positif oleh Pendiri Perhimpunan Pendidikan Demokrasi, Rachland Nashidik. Sebab, kata Rachland, pengunduran diri itu memberikan kesan baik dan bertanggung jawab bagi Belva. (Baca juga: Belva Mundur, Istana Jelaskan soal Polemik Program Kartu Prakerja)
"Kini kita bisa bilang bahwa etika publik masih memiliki tempat terhormat di republik ini," ujar Rachland Nashidik dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Selasa (21/4/2020). (Baca juga: Belva Devara Mundur dari Jabatan Stafsus Presiden)
Rachland pun berharap, Presiden Jokowi bisa memberikan teladan dengan mengizinkan pengunduran diri Belva. Di samping itu, proyek pelatihan online dalam program Kartu Prakerja sebesar Rp5,6 triliun kepada Ruangguru diminta untuk dibatalkan. "Dan yang lebih penting membatalkan proyek pelatihan online yang tak relevan saat ini dan cuma menguntungkan perusahaan platform digital," ujarnya.
Menurut dia, anggaran proyek kepada Ruangguru itu sebaiknya dialihkan menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang saat ini dilanda Pandemi Covid-19 atau virus Corona. "Agar rakyat bisa belanja kebutuhan hidup sehari-hari dan multiplier effectnya menggerakkan ekonomi," katanya.
Sekadar diketahui sebelumnya, Belva sempat menjadi sorotan banyak pihak. Sebab, perusahaan Belva mendapatkan proyek sebesar Rp5,6 triliun dalam program Kartu Prakerja.
"Kini kita bisa bilang bahwa etika publik masih memiliki tempat terhormat di republik ini," ujar Rachland Nashidik dalam keterangan tertulisnya kepada SINDOnews, Selasa (21/4/2020). (Baca juga: Belva Devara Mundur dari Jabatan Stafsus Presiden)
Rachland pun berharap, Presiden Jokowi bisa memberikan teladan dengan mengizinkan pengunduran diri Belva. Di samping itu, proyek pelatihan online dalam program Kartu Prakerja sebesar Rp5,6 triliun kepada Ruangguru diminta untuk dibatalkan. "Dan yang lebih penting membatalkan proyek pelatihan online yang tak relevan saat ini dan cuma menguntungkan perusahaan platform digital," ujarnya.
Menurut dia, anggaran proyek kepada Ruangguru itu sebaiknya dialihkan menjadi Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang saat ini dilanda Pandemi Covid-19 atau virus Corona. "Agar rakyat bisa belanja kebutuhan hidup sehari-hari dan multiplier effectnya menggerakkan ekonomi," katanya.
Sekadar diketahui sebelumnya, Belva sempat menjadi sorotan banyak pihak. Sebab, perusahaan Belva mendapatkan proyek sebesar Rp5,6 triliun dalam program Kartu Prakerja.
(cip)