Kualitas PMI Dinilai Perlu Ditingkatkan agar Mampu Bersaing di ASEAN

Minggu, 19 September 2021 - 17:32 WIB
loading...
Kualitas PMI Dinilai...
Kualitas PMI dinilai perlu ditingkatkan, agar bisa bersaing dengan PMI negara tetangga di kawasan ASEAN, termasuk melalui pelatihan kewiraswastaan. Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kualitas Pekerja Migran Indonesia ( PMI ) dinilai perlu ditingkatkan, agar bisa bersaing dengan PMI negara tetangga di kawasan ASEAN, termasuk melalui pelatihan kewiraswastaan.

Baca Juga: PMI
Webinar yang digelar Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) tersebut bekerja sama dengan KBRI Kuala Lumpur melalui platform Zoom dan chanel YouTube UICI Official.

Baca juga: Program Desmigratif untuk Tekan Masalah Anak-anak Pekerja Migran

"Menyadari ini, seluruh perwakilan Republik Indonesia di Malaysia berupaya mengembangkan kapasitas PMI atau WNI yang dikerjasamakan dengan lembaga di Indonesia, termasuk pelatihan kewiraswastaan," kata Agung.

Sementara Koordinator Presidium Koprs Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Ahmad Riza Patria mengatakan, webinar seperti ini sangat penting.

Selain karena digitalisasi pendidikan adalah tuntutan zaman, kegiatan ini juga menandakan bahwa pendidikan itu adalah hak bagi setiap warga negara Indonesa. "Terlepas dari apapun profesinya dan di mana pun domisilinya," ucap Riza.

Lebih lanjut Riza mengatakan, pendidikan tinggi menjadi suatu hal yang penting bagi pekerja migran Indonesia. Hal itu dikarenakan pendidikan menjadi sarana untuk meningkatkan daya saing para pekerja migran Indonesia dalam berkompetisi dengan pekerja asing negara lain.

"Saat ini daya saing tenaga kerja Indonesia masih perlu ditingkatkan dibandingkan negara tetangga, seperi Filipna. Kita berharap sosialiasi pendidikan digital ini mampu untuk terus mengajak para pekerja migran kita tertarik menempuh pendidikan tinggi," jelasnya.

"Sehingga kualitas tenaga kerja kita di luar negeri semakin baik, semakin tinggi dan mampu menjadi pekerja di sektor yang membutuhkan skil tinggi, demikian masa depannya semakin cerah," tambahnya.

Sedangkan Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI Ravik Karsidi mengatakan tidak ada kata terlambat bagi para pekerja migran Indonesia untuk belajar.

"Karena Pak Agung mempunyai wilayah yang cukup luas di berbagai negara bagian atau Kerajaan Malaysia ini, nanti mudah-mudahan diberikan kesempatan kepada para pekerja migran Indonesia untuk mendapatkan kesempatan belajar seluas-luasnya," ujar Ravik.

Webinar tersebut dibuka dengan keynote speaker Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah. Hadir sebagai narasumber adalah Rektor UICI Prof Laode Masihu Kamaludin, Ketua Komnas HAM tahun 2014-2015 Prof Hafid Abbas, dan moderator Atdikbud KBRI Kuala Lumpur Mokh Farid Maruf.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1194 seconds (0.1#10.140)