Dukung Indonesia Jadi Pusat Vaksin Global, Puan: DPR Siap Bantu Diplomasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mendukung langkah pemerintah melobi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO untuk menjadikan Indonesia sebagai Pusat Vaksin Global. Menurutnya, Indonesia akan mendapat banyak manfaat dengan menjadi Pusat Vaksin Global, termasuk transfer pengetahuan dan teknologi dari produsen vaksin besar.
“Langkah ini harus kita dukung demi pemerataan vaksin secara global dan juga transfer pengetahuan dan teknologi yang akan kita dapatkan,” kata Puan dalam keterangannya Jakarta, Jumat (16/9/2021).
Menurut Puan, transfer pengetahuan dan teknologi kepada negara berkembang ini sejalan dengan apa yang disampaikannya pada forum Fifth World Conference of Speakers of Parliament (5WCSP) di Wina, Austria, pekan lalu. “Bahwa transfer teknologi akan membantu negara berkembang memproduksi vaksin sendiri, sebagai salah satu upaya percepatan produksi vaksin global,” ujarnya.
Melalui transfer teknologi dari perusahaan pengembang vaksin, kata politikus PDIP ini, Indonesia bisa bertumbuh menjadi negara produsen vaksin. Menurut Puan, hal ini sangat membantu Indonesia untuk mandiri dalam mewujudkan kemandirian vaksin. “Kita harus berdikari dalam vaksin. Ketika cita-cita ini sudah tercapai, dampaknya untuk perekonomian nasional juga akan terasa,” tuturnya.
Puan meyakini, WHO akan memperhitungkan lobi Indonesia untuk menjadi Pusat Vaksin Global. Terlebih, dunia internasional sudah menganggap sukses Indonesia dalam menangani Gelombang Kedua Covid-19 yang disebabkan keganasan Varian Delta. “Indonesia sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia juga punya legitimasi untuk memproduksi vaksin halal untuk dunia,” kata legislator Dapil Jawa Tengah V ini.
Mantan Menko PMK ini menambahkan, Pusat Vaksin Global di Indonesia nantinya bisa terus mendorong anak bangsa untuk melakukan riset vaksin, seperti yang sudah dilakukan terhadap Vaksin Merah Putih yang akan diproduksi massal tahun depan. Ini menandakan kualitas SDM dan infrastruktur kesehatan Indonesia sudah layak dan bisa dipergunakan sebagai Pusat Vaksin Global demi pemerataan vaksin Covid-19 bagi seluruh orang.
Putri Ketum PDIP ini pun mendorong agar pemerintah Indonesia melakukan pendekatan dengan negara-negara produsen vaksin. Dengan begitu, menurut Puan, Indonesia bisa mendapat dukungan agar dipilih WHO sebagai lokasi kedua pusat vaksin global. “Saya setuju strategi Menkes yang mengatakan Pemerintah akan memanfaatkan kepemimpinan Indonesia dalam kelompok G-20 mulai Desember nanti untuk mempromosikan keamanan kesehatan global dan mempersiapkan pandemi berikutnya setelah virus Corona. Indonesia bisa jadikan momen tersebut untuk lobi-lobi,” paparnya.
Puan mengatakan DPR RI akan ikut membantu melalui jalur diplomasi parlemen. Selain pendekatan bilateral, lobi-lobi akan dilakukan lebih intens dalam forum-forum pertemuan pimpinan parlemen dunia. “Tahun depan Indonesia akan menjadi tuan rumah IPU General Assembly. DPR RI akan mendorong negara-negara produsen vaksin untuk bekerja sama dengan Indonesia terkait realisasi pusat vaksin global ini,” tandas Puan.
“Langkah ini harus kita dukung demi pemerataan vaksin secara global dan juga transfer pengetahuan dan teknologi yang akan kita dapatkan,” kata Puan dalam keterangannya Jakarta, Jumat (16/9/2021).
Menurut Puan, transfer pengetahuan dan teknologi kepada negara berkembang ini sejalan dengan apa yang disampaikannya pada forum Fifth World Conference of Speakers of Parliament (5WCSP) di Wina, Austria, pekan lalu. “Bahwa transfer teknologi akan membantu negara berkembang memproduksi vaksin sendiri, sebagai salah satu upaya percepatan produksi vaksin global,” ujarnya.
Melalui transfer teknologi dari perusahaan pengembang vaksin, kata politikus PDIP ini, Indonesia bisa bertumbuh menjadi negara produsen vaksin. Menurut Puan, hal ini sangat membantu Indonesia untuk mandiri dalam mewujudkan kemandirian vaksin. “Kita harus berdikari dalam vaksin. Ketika cita-cita ini sudah tercapai, dampaknya untuk perekonomian nasional juga akan terasa,” tuturnya.
Puan meyakini, WHO akan memperhitungkan lobi Indonesia untuk menjadi Pusat Vaksin Global. Terlebih, dunia internasional sudah menganggap sukses Indonesia dalam menangani Gelombang Kedua Covid-19 yang disebabkan keganasan Varian Delta. “Indonesia sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia juga punya legitimasi untuk memproduksi vaksin halal untuk dunia,” kata legislator Dapil Jawa Tengah V ini.
Mantan Menko PMK ini menambahkan, Pusat Vaksin Global di Indonesia nantinya bisa terus mendorong anak bangsa untuk melakukan riset vaksin, seperti yang sudah dilakukan terhadap Vaksin Merah Putih yang akan diproduksi massal tahun depan. Ini menandakan kualitas SDM dan infrastruktur kesehatan Indonesia sudah layak dan bisa dipergunakan sebagai Pusat Vaksin Global demi pemerataan vaksin Covid-19 bagi seluruh orang.
Putri Ketum PDIP ini pun mendorong agar pemerintah Indonesia melakukan pendekatan dengan negara-negara produsen vaksin. Dengan begitu, menurut Puan, Indonesia bisa mendapat dukungan agar dipilih WHO sebagai lokasi kedua pusat vaksin global. “Saya setuju strategi Menkes yang mengatakan Pemerintah akan memanfaatkan kepemimpinan Indonesia dalam kelompok G-20 mulai Desember nanti untuk mempromosikan keamanan kesehatan global dan mempersiapkan pandemi berikutnya setelah virus Corona. Indonesia bisa jadikan momen tersebut untuk lobi-lobi,” paparnya.
Puan mengatakan DPR RI akan ikut membantu melalui jalur diplomasi parlemen. Selain pendekatan bilateral, lobi-lobi akan dilakukan lebih intens dalam forum-forum pertemuan pimpinan parlemen dunia. “Tahun depan Indonesia akan menjadi tuan rumah IPU General Assembly. DPR RI akan mendorong negara-negara produsen vaksin untuk bekerja sama dengan Indonesia terkait realisasi pusat vaksin global ini,” tandas Puan.
(cip)