Sudah Ada Pemenang Lelang, Proyek Multivitamin di DPR Rp2 Miliar Dibatalkan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Indra Iskandar menyebutkan pengadaan multivitamin sebesar Rp2 miliar untuk 7.856 orang petugas di lingkungan kerja DPR RI dibatalkan.
"Kemaren sore sampai pagi ini banyak sekali pertanyaan-pertanyaan ke saya berkaitan soal pengadaan vitamin. Jadi kalau saya jawab satu per satu ada lebih dari 35 media, agar semua sama saya sampaikan di media center ini biar clear tuntas," ujar Indra Iskandar, Kamis (2/9/2021) siang di depan Media Center Gedung Nusantara III DPR Senayan Jakarta.
Menurutnya, pihak DPR sebelumnya telah melakukan pelelangan pengadaan vitamin dengan pagu anggaran Rp2,09 miliar dan menggunakan lelang cepat didapat pemenang dengan angka Rp1,73 miliar.
"Setelah mendengar masukan publik terutama keinginan teman-teman wartawan di DPR, tadi pagi jam 10 saya putuskan untuk di batalkan pengadaannya. Pengadaan ini mungkin untuk masukan kita semua itu multivitamin untuk pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal (DPR) terdiri dari 1.308 orang ASN, 1.486 orang Pamdal, 718 orang petugas kebersihan dan taman, 4.344 orang TA/SA," jelas Indra.
Lebih lanjut ia menegaskan anggaran multivitamin tersebut bukan untuk anggota DPR seperti yang diberitakan oleh media."Jadi paket yang rencananya diadakan 7.856 paket berbentuk vitamin yang direncakan pada Juli 2021 lalu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan DPR. Jadi tidak ada kaitannya dengan anggota DPR, karena anggota DPR sudah dicover asuransi. Mungkin itu yang perlu saya jelaskan," kata Indra Iskandar.
Indra Iskandar mengungkapkan alasan pengadaan multivitamin tersebut karena angka kasus positif di lingkungan DPR sempat tinggi pada Juli 2021 lalu.
"Jumlah yang positif kita 551 orang pada waktu itu, sekarang tinggal 27 orang yang positif Covid-19. Anggaran tersebut juga sudah termasuk 300 paket persiapan isolasi mandiri di Wisma DPR RI di Kopo. Saya sudah memanggil pejabat pembuat komitmen, kepala biro keuangan dan kepala biro umum, jam 10 pagi tadi close semua proses kita batalkan," ungkap Indra Iskandar.
Ia menyebutkan konsekuensi dari pembatalan multivitamin akan ia ambil."Sebagai pengguna anggaran segala konsekuensinya akan saya ambil. Saya gak mau berbasa-basi karena tekanan publik, nanti kita pikirkan sumber lain untuk multivitamin," jelas Indra Iskandar.
Perangkat penunjang kesehatan kata Indra Iskandar akan dihentikan tendernya namun akan direvisi pasalnya laboratorium darah di pelayanan kesehatan (Yankes) DPR sudah sangat tua dan sangat sering tidak bisa dipakai.
"Lab darah di Yankes kita sudah sangat tua dan tidak bisa dipakai, sehingga anggaran tersebut mungkin nanti akan kita gunakan untuk revitalisasi perangkat laboratorium di Yankes kita yang ada di DPR ini," kata Indra Iskandar.
Tahun lalu Indra Iskandar mengungkapkan pihaknya melakukan revisi anggaran untuk hand sanitizer, penyemprotan atau sterilisasi ruangan.
"Kemungkinan rapat di PPKM Level 3 ini rapat-rapat akan dievaluasi dan banyak anggota DPR menginginkan kehadiran fisik ditambah," tandas Indra Iskandar.
"Kemaren sore sampai pagi ini banyak sekali pertanyaan-pertanyaan ke saya berkaitan soal pengadaan vitamin. Jadi kalau saya jawab satu per satu ada lebih dari 35 media, agar semua sama saya sampaikan di media center ini biar clear tuntas," ujar Indra Iskandar, Kamis (2/9/2021) siang di depan Media Center Gedung Nusantara III DPR Senayan Jakarta.
Menurutnya, pihak DPR sebelumnya telah melakukan pelelangan pengadaan vitamin dengan pagu anggaran Rp2,09 miliar dan menggunakan lelang cepat didapat pemenang dengan angka Rp1,73 miliar.
"Setelah mendengar masukan publik terutama keinginan teman-teman wartawan di DPR, tadi pagi jam 10 saya putuskan untuk di batalkan pengadaannya. Pengadaan ini mungkin untuk masukan kita semua itu multivitamin untuk pegawai di lingkungan Sekretariat Jenderal (DPR) terdiri dari 1.308 orang ASN, 1.486 orang Pamdal, 718 orang petugas kebersihan dan taman, 4.344 orang TA/SA," jelas Indra.
Lebih lanjut ia menegaskan anggaran multivitamin tersebut bukan untuk anggota DPR seperti yang diberitakan oleh media."Jadi paket yang rencananya diadakan 7.856 paket berbentuk vitamin yang direncakan pada Juli 2021 lalu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan DPR. Jadi tidak ada kaitannya dengan anggota DPR, karena anggota DPR sudah dicover asuransi. Mungkin itu yang perlu saya jelaskan," kata Indra Iskandar.
Indra Iskandar mengungkapkan alasan pengadaan multivitamin tersebut karena angka kasus positif di lingkungan DPR sempat tinggi pada Juli 2021 lalu.
"Jumlah yang positif kita 551 orang pada waktu itu, sekarang tinggal 27 orang yang positif Covid-19. Anggaran tersebut juga sudah termasuk 300 paket persiapan isolasi mandiri di Wisma DPR RI di Kopo. Saya sudah memanggil pejabat pembuat komitmen, kepala biro keuangan dan kepala biro umum, jam 10 pagi tadi close semua proses kita batalkan," ungkap Indra Iskandar.
Ia menyebutkan konsekuensi dari pembatalan multivitamin akan ia ambil."Sebagai pengguna anggaran segala konsekuensinya akan saya ambil. Saya gak mau berbasa-basi karena tekanan publik, nanti kita pikirkan sumber lain untuk multivitamin," jelas Indra Iskandar.
Perangkat penunjang kesehatan kata Indra Iskandar akan dihentikan tendernya namun akan direvisi pasalnya laboratorium darah di pelayanan kesehatan (Yankes) DPR sudah sangat tua dan sangat sering tidak bisa dipakai.
"Lab darah di Yankes kita sudah sangat tua dan tidak bisa dipakai, sehingga anggaran tersebut mungkin nanti akan kita gunakan untuk revitalisasi perangkat laboratorium di Yankes kita yang ada di DPR ini," kata Indra Iskandar.
Tahun lalu Indra Iskandar mengungkapkan pihaknya melakukan revisi anggaran untuk hand sanitizer, penyemprotan atau sterilisasi ruangan.
"Kemungkinan rapat di PPKM Level 3 ini rapat-rapat akan dievaluasi dan banyak anggota DPR menginginkan kehadiran fisik ditambah," tandas Indra Iskandar.
(muh)