Dapur Umum Kemensos Terus Menyiapkan Makanan Siap Saji Setiap Hari

Senin, 13 April 2020 - 14:49 WIB
loading...
Dapur Umum Kemensos...
Aktivasi Dapur Umum Kemensos identik dengan penanganan dampak bencana, sesuai dengan tugas dan fungsi Kemensos. Begitupun Dapur Umum di Posko Bantuan Bencana Terdampak Covid-19
A A A
JAKARTA - Memenuhi ribuan porsi makanan setiap hari untuk warga DKI Jakarta yang terdampak Covid-19, tentu saja bukan pekerjaan mudah. Pasokan bahan makanan seperti daging, sayur, ayam, dan bumbu-bumbu, harus dipastikan ketersediaannya oleh Dapur Umum Kementerian Sosial yang dikelola Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Di masa-masa normal, bahan masakan tidak perlu dirisaukan. Semua serba mudah didapat. Tapi pada saat pandemi virus korona seperti saat ini, rasanya semuanya belum tentu gampang. Mengikuti ketentuan pemerintah, semua pihak diminta tinggal di rumah. Aktivitas di luar, termasuk jam operasional sentra-sentra ekonomi seperti pasar, ikut dibatasi.

Padahal kebutuhan bahan masakan cukup besar. “Untuk 6000 porsi makanan siap saji, kami butuhkan banyak bahan makanan. Untuk beras kita siapkan 4.500 kg, daging 300 kg, kemudian ayam perlu 600 ekor perhari. Belum nanti untuk sayuran,” kata Ketua Tagana Provinsi DKI Jakarta Johnny Marlen Siahaan, di Jakarta, Sabtu (11/04/2020).

Aktivasi Dapur Umum Kemensos identik dengan penanganan dampak bencana, sesuai dengan tugas dan fungsi Kemensos. Begitupun Dapur Umum di Posko Bantuan Bencana Terdampak Covid-19, harus berhadapan dengan kelangkaan bahan masakan.

Tapi Johnny dan tim Dapur Umum punya kiat tersendiri. “Memang tidak mudah mengadakan bahan masakan. Misalnya daging, bisa saja tidak kami dapatkan. Tapi kami biasanya mencari bahan pengganti bila tidak ada. Misalnya dengan nugget, sosis, atau rolade,” katanya.

Biasa menangani kebutuhan korban bencana, membuat Tagana tidak susah mencari solusi dari kelangkaan bahan masakan. “Kami punya channeling (kontak) dengan pemasok. Seperti daging, nanti ada yang mengantar kemari. Tapi pada umumnya, kami berhubungan dengan Pasar Induk Kramatjati,” katanya.

Dengan bahan makanan yang sudah tiba, personel Tagana sebanyak 100 orang bekerja 14 jam/hari mulai jam 03.00. Bagaimana mengatur SDM Tagana untuk mengoperasikan Dapur Umum?

Menurut Johnny, dari 100 personel, dibagi menjadi empat tim. Yakni tim koki, tim rajang, tim nasi, dan tim pengemas. “Mereka semua stand by di sini, tidur di gedung ini. Kalau kami biasa tidur dimana saja. Jadi jam 03.00 sudah bangun dan mulai bekerja,” katanya.

Dalam penjelasannya kepada media, siang tadi, Menteri Sosial Juliari P. Batubara menyatakan, sekitar 40.000 paket bansos sembako sudah dikirimkan kepada masyarakat yang membutuhkan, sejak Dapur Umun diaktivasi, Selasa 7 Maret lalu.

Kemensos mengirimkan 300.000 paket bansos sembako secara bertahap kepada masyarakat di DKI Jakarta yang terdampak Covid-19 seperti keluarga ODP dan PDP pekerja sektor informal dan masyarakat rentan lainnya. “Mereka kehilangan mata pencaharian karena wabah Covid-19. Bantuan diharapkan memenuhi kebutuhan makan dan mencegah mereka mudik,” kata Mensos.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1080 seconds (0.1#10.140)