PPKM Turun Level, Puan Dorong Gerakan Ekonomi Masyarakat dengan Kewaspadaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani menyambut baik penurunan level sejumlah daerah dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ) yang diumumkan, Senin (23/8/2021) malam. Ia menilai banyak daerah yang turun dari PPKM Level 4 menjadi PPKM Level 3 akan memperbaiki perekonomian yang sempat lesu akibat pembatasan mobilitas ketat.
"Ini merupakan momentum baik yang harus direspons dengan hati-hati," kata Puan dalam keterangannya, Selasa (24/8/2021).
Dalam perpanjangan PPKM kali ini, Puan melanjutkan, ada 4 wilayah aglomerasi besar yang diturunkan dari level 4 ke level 3 untuk Pulau Jawa-Bali. Keempat wilayah aglomerasi itu adalah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek), Bandung Raya, Surabaya Raya, dan Semarang Raya.
Baca juga: PPKM Level 3, STRP Masih Berlaku untuk Pengguna Commuter line
Menurut politikus PDIP ini, penurunan level PPKM di banyak daerah akan memicu mobilitas masyarakat karena dengan PPKM Level 3 dan Level 2, ada sejumlah relaksasi dari pembatasan-pembatasan kegiatan. Di antaranya adalah relaksasi aktivitas perdagangan, operasional 100% industri berorientasi ekspor dan penunjangnya (non-esensial), hingga dibukanya kembali mal meski dengan aturan yang ketat.
"PPKM yang turun level di sejumlah daerah akan menjadi kesempatan menggerakkan ekonomi masyarakat dan perekonomian di berbagai sektor yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional," katanya.
Walaupun begitu, mantan Menko PMK tersebut tetap meminta masyarakat untuk waspada. Puan mengatakan, disiplin terhadap protokol kesehatan tetap menjadi kunci agar bisa menekan penularan virus Covid-19.
Baca juga: Setelah PPKM Turun Level, Surabaya Fokus Warga yang Kena PHK
"Masyarakat tetap harus hati-hati meskipun sejumlah pembatasan kegiatan sudah mulai dilonggarkan bagi daerah yang menerapkan PPKM Level 3. Selalu taat protokol kesehatan dan ikuti anjuran pemerintah agar tidak lagi ada peningkatan kasus Corona," katanya.
Putri Megawati Soekarnoputri ini juga mengingatkan semua pihak agar tidak abai di saat indikator penanganan Covid-19 mulai membaik. Selain mobilitas masyarakat tetap harus dilakukan secara hati-hati, kesigapan Pemda dan Satgas daerah diminta tidak turun.
"Karena jika kasus Covid-19 kembali meningkat, artinya pembatasan kegiatan dan mobilitas akan diketatkan lagi. Dampaknya akan dirasakan masyarakat, termasuk dalam segi ekonomi," kata Puan.
Lebih lanjut, legislator Dapil Jawa Tengah V ini meminta agar program vaksinasi Covid-19 di daerah-daerah yang mengalami penurunan level PPKM tetap digencarkan. Puan menyatakan, vaksinasi tetap harus sama dalam kondisi apapun agar target herd immunity bisa segera terealisasi.
"Vaksinasi harus tetap berjalan dengan cepat. Dan kami harap semua pihak menubtaskan target penyuntikan 2 juta vaksin dalam sehari dapat terus tercapai," ujarnya.
Apalagi, ditambahkan Puan, pemerintah terus berupaya mendatangkan vaksin untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi rakyat. Kementerian Kesehatan menyatakan total akan ada 62,6 juta dosis vaksin yang datang Agustus 2021, termasuk 1,56 juta dosis vaksin Pfizer yang baru-baru ini datang.
"Dan yang harus dipastikan adalah mengenai distribusi vaksin dari pusat ke daerah agar dilakukan secara optimal sehingga stok vaksin di daerah akan selalu ada. Dengan begitu rakyat bisa terlayani dengan baik," kata Puan.
"Kami mendorong agar daerah lain, termasuk wilayah aglomerasi Bali, Malang Raya, Solo Raya dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang saat ini masih berada pada Level 4 untuk meningkatkan perbaikan indikator penanganan Covid-19 di daerahnya," katanya.
"Ini merupakan momentum baik yang harus direspons dengan hati-hati," kata Puan dalam keterangannya, Selasa (24/8/2021).
Dalam perpanjangan PPKM kali ini, Puan melanjutkan, ada 4 wilayah aglomerasi besar yang diturunkan dari level 4 ke level 3 untuk Pulau Jawa-Bali. Keempat wilayah aglomerasi itu adalah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek), Bandung Raya, Surabaya Raya, dan Semarang Raya.
Baca juga: PPKM Level 3, STRP Masih Berlaku untuk Pengguna Commuter line
Menurut politikus PDIP ini, penurunan level PPKM di banyak daerah akan memicu mobilitas masyarakat karena dengan PPKM Level 3 dan Level 2, ada sejumlah relaksasi dari pembatasan-pembatasan kegiatan. Di antaranya adalah relaksasi aktivitas perdagangan, operasional 100% industri berorientasi ekspor dan penunjangnya (non-esensial), hingga dibukanya kembali mal meski dengan aturan yang ketat.
"PPKM yang turun level di sejumlah daerah akan menjadi kesempatan menggerakkan ekonomi masyarakat dan perekonomian di berbagai sektor yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional," katanya.
Walaupun begitu, mantan Menko PMK tersebut tetap meminta masyarakat untuk waspada. Puan mengatakan, disiplin terhadap protokol kesehatan tetap menjadi kunci agar bisa menekan penularan virus Covid-19.
Baca juga: Setelah PPKM Turun Level, Surabaya Fokus Warga yang Kena PHK
"Masyarakat tetap harus hati-hati meskipun sejumlah pembatasan kegiatan sudah mulai dilonggarkan bagi daerah yang menerapkan PPKM Level 3. Selalu taat protokol kesehatan dan ikuti anjuran pemerintah agar tidak lagi ada peningkatan kasus Corona," katanya.
Putri Megawati Soekarnoputri ini juga mengingatkan semua pihak agar tidak abai di saat indikator penanganan Covid-19 mulai membaik. Selain mobilitas masyarakat tetap harus dilakukan secara hati-hati, kesigapan Pemda dan Satgas daerah diminta tidak turun.
"Karena jika kasus Covid-19 kembali meningkat, artinya pembatasan kegiatan dan mobilitas akan diketatkan lagi. Dampaknya akan dirasakan masyarakat, termasuk dalam segi ekonomi," kata Puan.
Lebih lanjut, legislator Dapil Jawa Tengah V ini meminta agar program vaksinasi Covid-19 di daerah-daerah yang mengalami penurunan level PPKM tetap digencarkan. Puan menyatakan, vaksinasi tetap harus sama dalam kondisi apapun agar target herd immunity bisa segera terealisasi.
"Vaksinasi harus tetap berjalan dengan cepat. Dan kami harap semua pihak menubtaskan target penyuntikan 2 juta vaksin dalam sehari dapat terus tercapai," ujarnya.
Apalagi, ditambahkan Puan, pemerintah terus berupaya mendatangkan vaksin untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi rakyat. Kementerian Kesehatan menyatakan total akan ada 62,6 juta dosis vaksin yang datang Agustus 2021, termasuk 1,56 juta dosis vaksin Pfizer yang baru-baru ini datang.
"Dan yang harus dipastikan adalah mengenai distribusi vaksin dari pusat ke daerah agar dilakukan secara optimal sehingga stok vaksin di daerah akan selalu ada. Dengan begitu rakyat bisa terlayani dengan baik," kata Puan.
"Kami mendorong agar daerah lain, termasuk wilayah aglomerasi Bali, Malang Raya, Solo Raya dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang saat ini masih berada pada Level 4 untuk meningkatkan perbaikan indikator penanganan Covid-19 di daerahnya," katanya.
(abd)