Mendagri Akui Tak Mudah Kendalikan 270 Juta Orang Patuhi Protokol Kesehatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri ( Mendagri ) Tito Karnavian mengingatkan bahwa kunci penanganan Covid-19 sudah jelas yakni pelaksanaan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Namun dalam kenyataan di lapangan tidak mudah dalam melaksanakan protokol kesehatan tersebut.
Misalnya saja kewajiban memakai masker.
"Pakai masker. Ini bagaimana untuk menggelorakan masker bisa dipakai, patuh masyarakat terhadap pemakaian masker. Mudah diucapkan tidak mudah untuk dikerjakan karena perlu kebersamaan. Social control, kendali sosial," katanya pada acara Ormas Expo Tahun 2021, Senin (23/8/2021).
Baca juga: Legislator PDIP: Cegah COVID-19, Jangan Abai Protokol Kesehatan
Selain itu, dia mengatakan, kampanye menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan memerlukan kerja besar seluruh pihak. Pasalnya Tito menilai untuk mengendalikan 270 juta penduduk Indonesia patuh protokol kesehatan tidaklah mudah.
"Perlu kerja besar, kerja bersama untuk bangsa Indonesia yang merupakan bangsa dengan populasi nomor empat terbesar di dunia. Mengendalikan 270 (juta) orang untuk mematuhi protokol 5M itu tidak mudah. Perlu kebersaman kita semua," ujarnya.
Dalam upaya penanganan COVID-19, pemerintah juga terus menggenjot 3T yakni testing, tracing dan treatment. Kemudian percepatan vaksinasi.
Baca juga: Keterisian Rumah Sakit Berkurang, Jokowi Ingatkan Tetap Patuhi Prokes Covid-19
Tito juga menilai penanganan covid-19 di Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan negara-negara dengan jumlah penduduk yang lebih kecil.
"Populasi bangsa kita sangat besar. Tidak bisa aple to aple dibandingkan dengan negara kecil yang penduduknya puluhan ribu, ratusan ribu atau hanya sekian juta. Kita harus melakukan vaksinasi di populasi yang 270 juta. Yang minimal 2/3 dari populasi itu harus divaksinasi," katanya.
Namun dalam kenyataan di lapangan tidak mudah dalam melaksanakan protokol kesehatan tersebut.
Misalnya saja kewajiban memakai masker.
"Pakai masker. Ini bagaimana untuk menggelorakan masker bisa dipakai, patuh masyarakat terhadap pemakaian masker. Mudah diucapkan tidak mudah untuk dikerjakan karena perlu kebersamaan. Social control, kendali sosial," katanya pada acara Ormas Expo Tahun 2021, Senin (23/8/2021).
Baca juga: Legislator PDIP: Cegah COVID-19, Jangan Abai Protokol Kesehatan
Selain itu, dia mengatakan, kampanye menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan memerlukan kerja besar seluruh pihak. Pasalnya Tito menilai untuk mengendalikan 270 juta penduduk Indonesia patuh protokol kesehatan tidaklah mudah.
"Perlu kerja besar, kerja bersama untuk bangsa Indonesia yang merupakan bangsa dengan populasi nomor empat terbesar di dunia. Mengendalikan 270 (juta) orang untuk mematuhi protokol 5M itu tidak mudah. Perlu kebersaman kita semua," ujarnya.
Dalam upaya penanganan COVID-19, pemerintah juga terus menggenjot 3T yakni testing, tracing dan treatment. Kemudian percepatan vaksinasi.
Baca juga: Keterisian Rumah Sakit Berkurang, Jokowi Ingatkan Tetap Patuhi Prokes Covid-19
Tito juga menilai penanganan covid-19 di Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan negara-negara dengan jumlah penduduk yang lebih kecil.
"Populasi bangsa kita sangat besar. Tidak bisa aple to aple dibandingkan dengan negara kecil yang penduduknya puluhan ribu, ratusan ribu atau hanya sekian juta. Kita harus melakukan vaksinasi di populasi yang 270 juta. Yang minimal 2/3 dari populasi itu harus divaksinasi," katanya.
(abd)