Panglima TNI: Semua Elemen Harus Kerja Keras Hentikan Laju Covid-19 di Boyolali
loading...
A
A
A
JAKARTA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengajak semua elemen masyarakat untuk bekerja keras menghentikan laju penyebaran Covid-19 di Boyolali, Jawa Tengah.
Hal itu diungkapkan Panglima TNI saat bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, meninjau serbuan vaksinasi dan mengecek kesigapan Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga serta Bhabinkamtibmas menggunakan aplikasi silacak dan inarisk serta memberikan Bantuan Sosial bagi masyarakat ke Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.
Tiba di lokasi, Panglima TNI, Kapolri dan Menkes langsung meninjau pelaksanaan serbuan vaksinasi dengan target 3.500 dosis yang diperuntukan bagi para buruh/karyawan pabrik, masyarakat umum dan ormas Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU). Adapun vaksinator yang dilibatkan dalam kegiatan kali ini sebanyak 85 orang terdiri dari, 14 vaksinator TNI, 10 vaksinator Polri, 26 vaksinator Dinkes dan 35 Relawan Nakes. "Bagaimana bapak, semangat untuk di vaksin hari ini ya, ajak teman dan keluarga yang belum di vaksin untuk segera melaksanakan vaksin," kata Panglima TNI kepada masyarakat yang melaksanakan Vaksin.
Panglima TNI juga menyampaikan kepada masyarakat yang sedang mengikuti vaksinasi bahwa walaupun sudah divaksin bukan berarti kebal terhadap virus Covid-19, oleh karena itu harus tetap menjaga disiplin protokol kesehatan. Kemudian Panglima TNI, Kapolri dan Menkes meninjau aplikatif dari aplikasi Inarisk dan Silacak yang diawaki oleh 4 Pilar yang bertugas sebagai petugas yang melakukan tracing dilapangan. Saat ini Positivity rate di Kabupaten Boyolali sebesar 24,24 % dengan tingkat tracing kontak erat hanya sebesar 2,35. Tentunya untuk menghentikan laju perkembangan Covid-19 saat ini diperlukan kerja keras dan keseriusan dari setiap pihak terkait.
"Menyikapi hal tersebut, tracing kontak erat harus terus dilaksanakan di Boyolali. Dari kasus konfirmasi akan dilaksanakan perawatan di Isoter (Isolasi Terpusat), tidak di Isoman sehingga terpantau kondisi, dan obat-obatannya. Setiap elemen di Boyolali harus serius, walau lelah harus tetap semangat untuk melaksanakan tracing kontak erat dan menjaga masyarakat dari Covid-19. Perkuat Isolasi Terpusat agar saudara-saudara kita dapat dipantau perkembangan kesehatannya. Dandim dan Kapolres siapkan tim IT untuk input data kasus konfirmasi, biarkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas terus membantu petugas kesehatan dilapangan, karena saya lihat data kasus konfirmasi positif naik terus," tegas Panglima TNI.
Lihat Juga: Kapolri Janji Pecat Oknum Polisi yang Terbukti Minta Uang Damai Rp50 Juta ke Guru Supriyani
Hal itu diungkapkan Panglima TNI saat bersama Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, meninjau serbuan vaksinasi dan mengecek kesigapan Babinsa, Babinpotmar, Babinpotdirga serta Bhabinkamtibmas menggunakan aplikasi silacak dan inarisk serta memberikan Bantuan Sosial bagi masyarakat ke Kabupaten Boyolali Jawa Tengah.
Tiba di lokasi, Panglima TNI, Kapolri dan Menkes langsung meninjau pelaksanaan serbuan vaksinasi dengan target 3.500 dosis yang diperuntukan bagi para buruh/karyawan pabrik, masyarakat umum dan ormas Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU). Adapun vaksinator yang dilibatkan dalam kegiatan kali ini sebanyak 85 orang terdiri dari, 14 vaksinator TNI, 10 vaksinator Polri, 26 vaksinator Dinkes dan 35 Relawan Nakes. "Bagaimana bapak, semangat untuk di vaksin hari ini ya, ajak teman dan keluarga yang belum di vaksin untuk segera melaksanakan vaksin," kata Panglima TNI kepada masyarakat yang melaksanakan Vaksin.
Panglima TNI juga menyampaikan kepada masyarakat yang sedang mengikuti vaksinasi bahwa walaupun sudah divaksin bukan berarti kebal terhadap virus Covid-19, oleh karena itu harus tetap menjaga disiplin protokol kesehatan. Kemudian Panglima TNI, Kapolri dan Menkes meninjau aplikatif dari aplikasi Inarisk dan Silacak yang diawaki oleh 4 Pilar yang bertugas sebagai petugas yang melakukan tracing dilapangan. Saat ini Positivity rate di Kabupaten Boyolali sebesar 24,24 % dengan tingkat tracing kontak erat hanya sebesar 2,35. Tentunya untuk menghentikan laju perkembangan Covid-19 saat ini diperlukan kerja keras dan keseriusan dari setiap pihak terkait.
"Menyikapi hal tersebut, tracing kontak erat harus terus dilaksanakan di Boyolali. Dari kasus konfirmasi akan dilaksanakan perawatan di Isoter (Isolasi Terpusat), tidak di Isoman sehingga terpantau kondisi, dan obat-obatannya. Setiap elemen di Boyolali harus serius, walau lelah harus tetap semangat untuk melaksanakan tracing kontak erat dan menjaga masyarakat dari Covid-19. Perkuat Isolasi Terpusat agar saudara-saudara kita dapat dipantau perkembangan kesehatannya. Dandim dan Kapolres siapkan tim IT untuk input data kasus konfirmasi, biarkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas terus membantu petugas kesehatan dilapangan, karena saya lihat data kasus konfirmasi positif naik terus," tegas Panglima TNI.
Lihat Juga: Kapolri Janji Pecat Oknum Polisi yang Terbukti Minta Uang Damai Rp50 Juta ke Guru Supriyani
(cip)