Data Ikatan Bidan Indonesia, 51% Ibu Hamil Terpapar Covid-19 Tanpa Gejala

Sabtu, 21 Agustus 2021 - 11:18 WIB
loading...
Data Ikatan Bidan Indonesia, 51% Ibu Hamil Terpapar Covid-19 Tanpa Gejala
Ibu hamil antusias mengikuti vaksinasi massal dosis pertama di Airlangga Convention Centre (ACC) Kampus C Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, Kamis (19/8/2021). Foto/Ali Masduki
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Emi Nurjasmi mengungkapkan sebanyak 51% ibu hamil yang terpapar Covid-19 tanpa gejala. Para bidan pun melakukan pelayanan dengan protokol kesehatan.

"Nah banyak atau 51% di antara ibu-ibu hamil itu yang terkena Covid itu dia tanpa gejala. Berarti kita berhadapan dengan orang-orang yang kita tidak antisipasi, tidak tahu kalau dia terpapar Covid," kata Emi dalam Polemik MNC Trijaya, Sabtu (21/8/2021).

Emi pun menegaskan bahwa di dalam situasi pandemi Covid-19 , para bidan di Indonesia tetap harus memberikan akses pelayanan kepada masyarakat. "Dan itulah yang kita lakukan sampai saat ini. Tentu akses yang kita berikan juga mengarahkan ada perlindungan- perlindungan karena kita yang paling berisiko ya. Karena kita interaksi kita dengan masyarakat. Apalagi bidan itu menghadapi ibu-ibu khususnya di ibu hamil karena memang 80% lebih ibu hamil di Indonesia itu dilayani oleh bidan,” tegasnya.



Namun, kata Emi, sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan juga selalu menjaga menerapkan standar-standar pelayanan, standar-standar proteksi APD dan juga menerapkan protokol kesehatan. “Nah itu yang dilakukan oleh teman-teman bidan," katanya.

Emi juga mengatakan bahwa di dalam situasi pandemi saat ini, upaya promotif, preventif, kuratif harus dikedepankan. “Memang kita harus kembalilah ke sistem pelayanan kesehatan yang sesungguhnya itu apa? Ya itu adalah pelayanan kesehatan masyarakat dengan melibatkan masyarakat. Sehingga mereka bisa tahu bagaimana dia dapat informasi yang benar, bagaimana dia memproteksi diri.”

Menurutnya, sekarang kalau kita lihat masyarakat belum disiplin juga dalam menerapkan protokol kesehatan. "Nah, kalau seperti ini gak akan selesai. Kita harus secara simultan. Di rumah sakit kita harus perkuat, bagaimana kuratifnya. Dan saat ini ternyata kita juga tidak begitu siap ya melihat pada angka kematian yang tinggi dan ternyata teman-teman kita dari tenaga kesehatan tidak mendapatkan akses untuk mendapatkan pelayanan di rumah sakit-rumah sakit."
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2511 seconds (0.1#10.140)