Penambahan Kasus Corona Tak Merata, Yuri: Angka di Jakarta Stabil
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah Penanganan virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto mengungkapkan dalam beberapa hari terakhir ini jumlah penambahan kasus positif Covid-19 tidak merata. Artinya tidak semua 34 Provinsi di Tanah Air terjadi penambahan kasus.
(Baca juga: WNI di Luar Negeri Sembuh Covid-19 Naik Menjadi 484 Sembuh)
"Kalau kemudian kita lebih rinci lagi bahwa kasus ini tidak merata di 34 provinsi," ungkap Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta (29/5/2020).
Diketahui hingga 29 Mei 2020, penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 678 sehingga akumulasi menjadi 25.216 kasus. Yuri pun mengatakan bahwa ada beberapa Provinsi yang kasusnya meningkat.
(Baca juga: Vaksin Corona Belum Ada, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan dan Tetap Produktif)
Ada lima provinsi yang masih mengalami peningkatan jumlah kasus positif salah satunya adalah DKI Jakarta. “Dalam kaitan ini kalau kita lihat di lima provinsi yang terbanyak peningkatannya tentunya yang pertama adalah kita lihat DKI naik cukup tinggi 125 kasus,” ungkap Yuri.
Namun, jelas Yuri ini bukan seluruhnya pada wilayah administrasi DKI. Pasalnya, banyak pekerja migran Indonesia yang kembali ke tanah air dan kemudian melalui Bandara Soekarno-Hatta. Dan kemudian dilakukan skrining serta pemeriksaan PCR dan banyak diantara mereka yang mengidap positif.
Gambaran angka di DKI dari hari ke hari, kata Yuri justru stabil. "Jadi ini bukan gambaran dari wilayah administrasi DKI secara keseluruhan, tetapi juga menjadi gambaran yang ada di pekerja migran. Kalau kita lihat khusus DKI saja angka ini cukup stabil dari hari ke hari," katanya.
Sementara itu, Provinsi yang masih mengalami kenaikan kasus adalah Jawa Timur. Ada 101 kasus pada hari ini di Jawa Timur. "Namun kalau kita perhatikan dengan angka yang didapatkan kemarin sebenarnya menurun, karena adalah 171 sekarang menjadi 101," jelas Yuri.
Kemudian berikutnya, kata Yuri pihaknnya melihat bahwa kasus yang meningkat cukup tinggi adalah di daerah provinsi Nusa Tenggara Timur. "Kemudian kita juga melihat kasus yang berada di Kalimantan Selatan. Kemudian juga ada beberapa kasus di Papua," ungkapnya.
Lihat Juga: Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Dana Covid-19
(Baca juga: WNI di Luar Negeri Sembuh Covid-19 Naik Menjadi 484 Sembuh)
"Kalau kemudian kita lebih rinci lagi bahwa kasus ini tidak merata di 34 provinsi," ungkap Yuri di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta (29/5/2020).
Diketahui hingga 29 Mei 2020, penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 678 sehingga akumulasi menjadi 25.216 kasus. Yuri pun mengatakan bahwa ada beberapa Provinsi yang kasusnya meningkat.
(Baca juga: Vaksin Corona Belum Ada, Masyarakat Diminta Jaga Kesehatan dan Tetap Produktif)
Ada lima provinsi yang masih mengalami peningkatan jumlah kasus positif salah satunya adalah DKI Jakarta. “Dalam kaitan ini kalau kita lihat di lima provinsi yang terbanyak peningkatannya tentunya yang pertama adalah kita lihat DKI naik cukup tinggi 125 kasus,” ungkap Yuri.
Namun, jelas Yuri ini bukan seluruhnya pada wilayah administrasi DKI. Pasalnya, banyak pekerja migran Indonesia yang kembali ke tanah air dan kemudian melalui Bandara Soekarno-Hatta. Dan kemudian dilakukan skrining serta pemeriksaan PCR dan banyak diantara mereka yang mengidap positif.
Gambaran angka di DKI dari hari ke hari, kata Yuri justru stabil. "Jadi ini bukan gambaran dari wilayah administrasi DKI secara keseluruhan, tetapi juga menjadi gambaran yang ada di pekerja migran. Kalau kita lihat khusus DKI saja angka ini cukup stabil dari hari ke hari," katanya.
Sementara itu, Provinsi yang masih mengalami kenaikan kasus adalah Jawa Timur. Ada 101 kasus pada hari ini di Jawa Timur. "Namun kalau kita perhatikan dengan angka yang didapatkan kemarin sebenarnya menurun, karena adalah 171 sekarang menjadi 101," jelas Yuri.
Kemudian berikutnya, kata Yuri pihaknnya melihat bahwa kasus yang meningkat cukup tinggi adalah di daerah provinsi Nusa Tenggara Timur. "Kemudian kita juga melihat kasus yang berada di Kalimantan Selatan. Kemudian juga ada beberapa kasus di Papua," ungkapnya.
Lihat Juga: Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Korupsi Dana Covid-19
(maf)