Angka Kematian Akibat Covid-19 di Indonesia Turun 8%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) , Siti Nadia Tarmizi melaporkan angka kematian akibat Covid-19 di Tanah Air saat ini turun 8% dari minggu sebelumnya. Dimana pada hari ini angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 1.128 orang. Sehingga total jumlah yang meninggal menjadi 121.141 orang.
“Seperti yang kami sebutkan sebelumnya terjadi penurunan angka kematian sebesar kurang lebih 8% dibandingkan Minggu sebelumnya,” kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (18/8/2021).
Nadia menjelaskan sesuai dari rekomendasi World Health Organization (WHO), angka kematian akibat Covid-19 ini dinilai per 7 hari. Hal ini untuk memberikan gambaran yang tepat terkait angka kematian akibat Covid-19. “Sesuai dengan rekomendasi WHO bahwa angka kematian ini dinilai per 7 hari, dikarenakan akan memberikan gambaran yang lebih tepat. Mengingat ada kematian yang belum ditafsirkan secara real-time, sehingga masih terlihat fluktuatif perhari secara absolut,” kata Nadia.
Selain itu, kata Nadia, yang paling penting adalah menilai tren dari angka kematian tersebut per Minggunya. “Kami berharap hal ini menjadi tanda positif semakin menurunnya angka kematian di minggu minggu kedepan,” paparnya.
Sementara itu, Nadia mengatakan Bed Occupancy Ratio (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 juga mengalami penurunan sehingga menurunkan angka kematian. “Penurunan bed occupation rate dapat kita lihat di Rumah Sakit di sekitar kita. Dimana antrean sudah mulai berkurang dan kita berharap tentunya seluruh pasien Covid-19 yang bergejala berat dan membutuhkan perawatan Rumah Sakit bisa mendapatkan perawatan yang selayaknya sesuai standar sehingga mampu menurunkan angka kematian,” kata Nadia.
Nadia mengatakan penurunan angka kematian ini juga menjadi bukti bahwa vaksinasi mencegah tingkat keparahan pasien Covid-19. “Hal ini juga menjadi bukti keberhasilan vaksinasi kita bahwa vaksin yang kita gunakan untuk mencegah kasus yang parah dan juga kematian akibat Covid-19,” ucapnya.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
“Seperti yang kami sebutkan sebelumnya terjadi penurunan angka kematian sebesar kurang lebih 8% dibandingkan Minggu sebelumnya,” kata Nadia dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (18/8/2021).
Nadia menjelaskan sesuai dari rekomendasi World Health Organization (WHO), angka kematian akibat Covid-19 ini dinilai per 7 hari. Hal ini untuk memberikan gambaran yang tepat terkait angka kematian akibat Covid-19. “Sesuai dengan rekomendasi WHO bahwa angka kematian ini dinilai per 7 hari, dikarenakan akan memberikan gambaran yang lebih tepat. Mengingat ada kematian yang belum ditafsirkan secara real-time, sehingga masih terlihat fluktuatif perhari secara absolut,” kata Nadia.
Selain itu, kata Nadia, yang paling penting adalah menilai tren dari angka kematian tersebut per Minggunya. “Kami berharap hal ini menjadi tanda positif semakin menurunnya angka kematian di minggu minggu kedepan,” paparnya.
Sementara itu, Nadia mengatakan Bed Occupancy Ratio (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 juga mengalami penurunan sehingga menurunkan angka kematian. “Penurunan bed occupation rate dapat kita lihat di Rumah Sakit di sekitar kita. Dimana antrean sudah mulai berkurang dan kita berharap tentunya seluruh pasien Covid-19 yang bergejala berat dan membutuhkan perawatan Rumah Sakit bisa mendapatkan perawatan yang selayaknya sesuai standar sehingga mampu menurunkan angka kematian,” kata Nadia.
Nadia mengatakan penurunan angka kematian ini juga menjadi bukti bahwa vaksinasi mencegah tingkat keparahan pasien Covid-19. “Hal ini juga menjadi bukti keberhasilan vaksinasi kita bahwa vaksin yang kita gunakan untuk mencegah kasus yang parah dan juga kematian akibat Covid-19,” ucapnya.
Lihat Juga: Sortaman Saragih Soroti Dugaan Pungli dan Bullying PPDS Unsrat: Prodi Kedokteran Harus Transparan
(cip)