Sandiaga: Kemampuan Bahasa Faktor Penting dalam Pengembangan Parekraf
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kemampuan berbahasa asing bagi masyarakat khususnya para pelaku usaha Pariwisata, Ekonomi dan Kreatif (Parekraf) dinilai sangat penting. Terlebih, sektor parekraf yang diungkapkannya merupakan sektor ekonomi yang paling terdampak pandemi Covid-19 .
Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam Seminar Nasional Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) LIA Jakarta bertajuk 'Pentingnya Bahasa Asing di Dunia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang digelar secara virtual pada Minggu (1/8/2021).
Dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, Prof Dr Agus Setyo Budi, serta Ketua Pembina Yayasan Lia, Letjen TNI (Purn) HBL Mantiri itu Sandiaga Uno memaparkan disrupsi yang terjadi di semua lini kehidupan saat ini.
Perubahan drastis yang terjadi pada saat ini dinilai Sandiaga harus disikapi dengan adaptasi dan inovasi, khususnya dalam berkomunikasi.Sehingga penguasaan bahasa asing kini menjadi prioritas dan hal penting untuk dimiliki para pelaku usaha parekraf. Lewat kemampuan berbahasa asing, pelaku usaha parekraf dapat dalam mengenalkan, memasarkan hingga menjual beragam produk ekonomi kreatif, maupun memberikan layanan kepada wisatawan, baik langsung maupun secara digital.
"Karena itu, Kemenparekraf terus mendorong dan meningkatkan pengembangan SDM di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat beradaptasi, berinovasi dan berkolaborasi, sehingga semakin bersaing," papar Sandiaga pada Minggu (1/8/2021).
Penguasaan berkomunikasi dalam bahasa asing akan mendukung terciptanya komunikasi yang efektif, baik dalam mengenalkan pariwisata dan menjual produk ekonomi kreatif, membangun dan memperluas jejaring. Dirinya pun berharap Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA Jakarta dapat berinovasi mencetak SDM yang kompeten berbahasa asing dengan memperhatikan perkembangan tren dan teknologi.
"Saya berharap agar Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA Jakarta untuk terus berinovasi dalam meningkatkan SDM yang terampil dan kompeten berbahasa asing, baik yang akan terjun ke dunia parekraf maupun bidang lainnya," ujar Sandiaga.
Mengakhiri sambutannya, Sandi berharap agar seminar virtual tersebut dapat memberikan inspirasi kepada seluruh pihak untuk tetap semangat dan terus berkarya, terutama akan pentingnya bahasa asing di dunia pariwisata dan ekonomi kreatif. "Semoga apa yang kita cita-citakan bersama dapat terwujud demi kesejahteraan, kemajuan bangsa dan negara Indonesia," tutupnya.
Hal senada disampaikan Ketua Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) LIA Jakarta, Siti Yulidhar. Dia menyampaikan STBA LIA Jakarta telah ikut serta dalam mencerdaskan bangsa sekaligus membuka peluang usaha sejak berdiri 1999. "Kita telah menyaksikan bagaimana semangat membangun kewirausahaan berbasis bahasa atau languagepreneur menunjukkan peningkatan yang signifikan. Untuk itu, dukungan pemerintah dalam bentuk regulasi yang mendukung penguatan bahasa asing di dunia pendidikan merupakan salah satu kunci," ungkapnya.
Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam Seminar Nasional Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) LIA Jakarta bertajuk 'Pentingnya Bahasa Asing di Dunia Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang digelar secara virtual pada Minggu (1/8/2021).
Dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah III, Prof Dr Agus Setyo Budi, serta Ketua Pembina Yayasan Lia, Letjen TNI (Purn) HBL Mantiri itu Sandiaga Uno memaparkan disrupsi yang terjadi di semua lini kehidupan saat ini.
Perubahan drastis yang terjadi pada saat ini dinilai Sandiaga harus disikapi dengan adaptasi dan inovasi, khususnya dalam berkomunikasi.Sehingga penguasaan bahasa asing kini menjadi prioritas dan hal penting untuk dimiliki para pelaku usaha parekraf. Lewat kemampuan berbahasa asing, pelaku usaha parekraf dapat dalam mengenalkan, memasarkan hingga menjual beragam produk ekonomi kreatif, maupun memberikan layanan kepada wisatawan, baik langsung maupun secara digital.
"Karena itu, Kemenparekraf terus mendorong dan meningkatkan pengembangan SDM di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat beradaptasi, berinovasi dan berkolaborasi, sehingga semakin bersaing," papar Sandiaga pada Minggu (1/8/2021).
Penguasaan berkomunikasi dalam bahasa asing akan mendukung terciptanya komunikasi yang efektif, baik dalam mengenalkan pariwisata dan menjual produk ekonomi kreatif, membangun dan memperluas jejaring. Dirinya pun berharap Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA Jakarta dapat berinovasi mencetak SDM yang kompeten berbahasa asing dengan memperhatikan perkembangan tren dan teknologi.
"Saya berharap agar Sekolah Tinggi Bahasa Asing LIA Jakarta untuk terus berinovasi dalam meningkatkan SDM yang terampil dan kompeten berbahasa asing, baik yang akan terjun ke dunia parekraf maupun bidang lainnya," ujar Sandiaga.
Mengakhiri sambutannya, Sandi berharap agar seminar virtual tersebut dapat memberikan inspirasi kepada seluruh pihak untuk tetap semangat dan terus berkarya, terutama akan pentingnya bahasa asing di dunia pariwisata dan ekonomi kreatif. "Semoga apa yang kita cita-citakan bersama dapat terwujud demi kesejahteraan, kemajuan bangsa dan negara Indonesia," tutupnya.
Hal senada disampaikan Ketua Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) LIA Jakarta, Siti Yulidhar. Dia menyampaikan STBA LIA Jakarta telah ikut serta dalam mencerdaskan bangsa sekaligus membuka peluang usaha sejak berdiri 1999. "Kita telah menyaksikan bagaimana semangat membangun kewirausahaan berbasis bahasa atau languagepreneur menunjukkan peningkatan yang signifikan. Untuk itu, dukungan pemerintah dalam bentuk regulasi yang mendukung penguatan bahasa asing di dunia pendidikan merupakan salah satu kunci," ungkapnya.
(cip)