Transportasi Impor Obat Penanganan Covid-19 Dipermudah, Moeldoko: Jangan Dimanfaatkan untuk Kepentingan Pribadi
loading...
A
A
A
"Sebenarnya rata-rata dari industri farmasi sudah punya jadwal penerbangan dan punya bea cukai masing-masing negara. Tapi ada kesulitan transportasi untuk mengambilnya. Sementara itu ada contoh lain seperti PT Kalbe Farma yang bisa memproduksi Favipiravir tapi bahan bakunya masih harus diimpor dari China," jelasnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Cecep Herawan menjelaskan dukungan kerja sama internasional secara umum dibagi atas beberapa bagian. Hal itu antara lain antar pemerintah, dari entitas di luar negeri, dan dari diaspora.
"Memang banyak barang yang dikirim langsung oleh negara maupun entitas ke Indonesia. Namun ada yang butuh dukungan transportasi untuk mengambil barang itu. Sebagai contoh ada beberapa di Singapura dan China yang harus kita ambil sendiri," ungkapnya.
Cecep menyatakan pihaknya akan membantu pihak pemerintah ataupun perusahaan farmasi yang memerlukan bantuan dalam mendapatkan izin ekspor obat-obatan. Ia meminta pihak yang membutuhkan bantuan untuk segera berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri terkait hal ini
"Di tengah pandemi ini izin ekspor memang agak sulit. Kalau ada dari pihak perusahaan farmasi yang membutuhkan bantuan, silakan hubungi kami agar kami lakukan mediasi," jelasnya.
Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen Syafruddin mengatakan pihaknya sudah menyiapkan pesawat angkut Hercules guna membantu transportasi impor obat-obatan dan alat kesehatan untuk penanganan Covid-19 ini.
"Dari 28 pesawat angkut Hercules, kami akan siapkan 4 pesawat untuk mengambil obat-obatan dan alat kesehatan di India dan China. Saat ini kami sedang menunggu jadwal pengambilan. Kami harap bisa kami dapatkan jadwal lebih cepat, agar kami bisa bersiap," pungkasnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Cecep Herawan menjelaskan dukungan kerja sama internasional secara umum dibagi atas beberapa bagian. Hal itu antara lain antar pemerintah, dari entitas di luar negeri, dan dari diaspora.
"Memang banyak barang yang dikirim langsung oleh negara maupun entitas ke Indonesia. Namun ada yang butuh dukungan transportasi untuk mengambil barang itu. Sebagai contoh ada beberapa di Singapura dan China yang harus kita ambil sendiri," ungkapnya.
Cecep menyatakan pihaknya akan membantu pihak pemerintah ataupun perusahaan farmasi yang memerlukan bantuan dalam mendapatkan izin ekspor obat-obatan. Ia meminta pihak yang membutuhkan bantuan untuk segera berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri terkait hal ini
"Di tengah pandemi ini izin ekspor memang agak sulit. Kalau ada dari pihak perusahaan farmasi yang membutuhkan bantuan, silakan hubungi kami agar kami lakukan mediasi," jelasnya.
Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayjen Syafruddin mengatakan pihaknya sudah menyiapkan pesawat angkut Hercules guna membantu transportasi impor obat-obatan dan alat kesehatan untuk penanganan Covid-19 ini.
"Dari 28 pesawat angkut Hercules, kami akan siapkan 4 pesawat untuk mengambil obat-obatan dan alat kesehatan di India dan China. Saat ini kami sedang menunggu jadwal pengambilan. Kami harap bisa kami dapatkan jadwal lebih cepat, agar kami bisa bersiap," pungkasnya.
(zik)