Filantropi di Masa Pandemi: Menebar Kebaikan, Bersatu Bangkit dari Kesulitan

Selasa, 27 Juli 2021 - 18:56 WIB
loading...
Filantropi di Masa Pandemi: Menebar Kebaikan, Bersatu Bangkit dari Kesulitan
warga yang sehat di Gang 17 B RW03 Kelurahan Gadang, Kota Malang, Jawa Timur, mendirikan dapur umu. Masakannya dibagikan kepada pasien isoman. Foto/iNews/Deni Irwansyah
A A A
JAKARTA - Sepetak tanah kosong di Gang 17 B RW03 Kelurahan Gadang, Kota Malang , Jawa Timur itu kini disulap menjadi dapur umum. Terpal biru menghampar sebagai penghalang sinar mentari dan terpaan hujan.

Sudah sepekan lebih tenda darurat itu berdiri. Setiap hari, tak pernah ada kata sepi. Sejumlah ibu-ibu sibuk memasak nasi, sayur dan aneka lauk. Bergiliran mereka saling mengisi.

Ketika semua sudah tersaji, warga lain mengemas dalam kotak saji. Kebersamaan itu tak berhenti. Saat paket nasi kotak telah siap, warga lain mengangkutnya. Berkeliling mereka masuk gang demi gang, mengantarkan kepada keluarga yang sedang menjalani isolasi mandiri .

"Ketika ada yang meninggal dunia dan anggota keluarga harus isolasi mandiri karena positif, siapa yang membantu? Dari situ kami peduli dan tergerak untuk membuat dapur umum. Ini swadaya warga," kata Ketua RW 03 Effendy, Selasa (27/7/2021).



Uluran tangan untuk sesama tak hanya di Malang. Sebut saja warung ayam goreng Mbak Warni di Magelang, Jawa Tengah. Terketuk untuk membantu mereka yang sedang isolasi mandiri, rumah makan itu menyediakan 20 kotak nasi gratis. Paket nasi gratis ini baru sebatas di lingkungan warga sekitar.

Kedermawanan itu tak sekadar bantuan nasi. Beratnya pandemi telah melahirkan berbagai aksi sosial oleh perseorangan, warga, komunitas, maupun korporasi. Mereka tergerak untuk membantu yang sedang diimpit kesulitan.

Ketika varian Delta menghantam dan memicu peningkatan kematian, kebutuhan oksigen pun naik tajam. Tabung oksigen dan isinya tak pelak menjadi barang mahal dan langka.



Kebaikan kembali datang dari mereka yang peduli. Sebut saja Gerakan Solidaritas Sejuta Tes Antigen, Jakarta, yang menyediakan tabung oksigen untuk dipinjam. Begitu juga Komunitas Dapur Peduli di Pekalongan.

Ada pula Bagirata, platform subsidi silang untuk membantu kondisi finansial para pekerja yang terkena dampak ekonomi di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19. Gerakan sosial ini dirancang dan dijalankan oleh anak muda Tanah Air yakni Lody Andrian, Ivy Vania, Rheza Boge, dan Elham Arrazag. Mereka memfasilitasi proses redistribusi kekayaan ke pekerja yang terdampak agar mencapai dana minimum yang dibutuhkan.

Semangat menebar kebaikan juga lahir dari para pesohor. Melalui berbagai cara mereka mencoba meringankan beban yang terdampak pandemi. Tidak hanya pasien, tetapi juga tenaga kesehatan yang berjibaku di garis depan.

Raffi Ahmad, misalnya, turun ke jalan untuk berbagi rezeki. Seorang pedagang layangan semringah ketika mendapat uang tunai Rp600.000. "Rezeki anak solehah. Terima kasih Pak Raffi," ujarnya, dikutip dari channel YouTube Rans Entertainment, Jumat (23/7/2021).

Sejumlah penyanyi dan artis lain mengampanyekan penggalangan dana lewat laman kitabisa untuk membantu para nakes. Ini antara lain dilakukan Melly Goeslaw, Maia Estianty dan lainnya.

Sikap kedermawanan juga datang dari korporasi. Ketika pandemi melanda Indonesia, mereka ringan tangan membantu warga terdampak atau bahkan pasien.

MNC Peduli di bawah MNC Group melakukan berbagai kegiatan untuk meringankan beban masyarakat. Tidak hanya berbagi bantuan bahan pangan, namun juga mengajak para penyintas untuk donor plasma konvalesen. MNC Peduli juga menggelar vaksinasi untuk masyarakat umum. Vaksinasi merupakan ikhtiar untuk mengurangi risiko fatal akibat terpapar virus corona. Selain itu, langkah penting untuk menciptakan kekebalan komunal (herd immunity).
Filantropi di Masa Pandemi: Menebar Kebaikan, Bersatu Bangkit dari Kesulitan

Warga mengikuti vaksinasi Covid-19 yang digelar MNC Peduli bersama Kemenparekraf di Kawasan MNC Center, Kebon Sirih, Jakarta Pusat. Foto/MPI/Aldhi Chandra

Bersatu Menangani Pandemi

Sejak muncul kasus positif pertama kali pada 2 Maret 2020, Indonesia—sebagaimana negara-negara lain di dunia menghadapi beratnya terpaan pandemi. Hari demi hari, kasus baru muncul.

Data termutakhir pada Senin (26/7/2021), akumulasi kasus positif telah mencapai 3.194.733 orang. Terjadi penambahan 28.228 orang dibandingkan hari sebelumnya. Pasien sembuh dari Covid-19 mencapai 2.549.692 atau bertambah 40.374 orang. Sedangkan pasien meninggal dunia mencapai 84.766 orang atau bertambah 1.487 dibandingkan hari sebelumnya. Kasus aktif kini 560.275.

Menghadapi pandemi tak bisa dilakukan hanya oleh pemerintah. Dibutuhkan peran semua pihak untuk mengatasi, termasuk dari lingkungan terkecil yakni keluarga.

Satgas Penanganan Covid-19 menuturkan, penanganan lonjakan kasus dilakukan dengan pendekatan secara pentahelix. Satgas menekankan prinsip 3K (Komunikasi, Koordinasi dan Kolaborasi) dengan pemerintah dan satgas di daerah serta pemangku kepentingan terkait lainnya.

Pentingnya peran serta seluruh pihak inilah yang memunculkan aksi-aksi filantropi dan virus kebaikan lainnya. Berbagai elemen masyarakat tergerak untuk membantu agar pandemi lekas tertangani.

Baca pembahasan seputar Virus Kebaikan selengkapnya di iNews.id melalui link berikut https://www.inews.id/tag/virus-kebaikan
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2129 seconds (0.1#10.140)