Cerita Nakes Kelelahan dan Bahrudin Penggali Kubur Bertubuh Atletis
loading...
A
A
A
Pakaiannya dekil penuh noda tanah merah, bertelanjang kaki tanpa alas, melangkah dengan sederhana menyusuri kompleks pemakaman. Meskipun ototnya sangat kuat, pria asli Padurenan ini mengaku sangat kelelahan dan sampai kewalahan. "Hampir 30 orang setiap hari dikuburkan di sini, dan rekornya mencapai 300 orang pada pekan lalu," katanya.
Berbicara dengan logat Betawi khas Bekasi, dia memang benar-benar tampak sederhana. Namun, pembawaan sederhana itu perlahan akan teralihkan ketika, ayah dua orang anak ini mulai memegang cangkul yang digenggamnya. Di balik pakaian dekilnya, Bahrudin memiliki badan atletis bak model saat beraksi menggali kubur sambil bertelanjang dada.
Lengannya kekar, genggamannya erat. Ditambah kulit sawo matang, menambahkan kesan pria macho ada pada diri Bahrudin. Tiap hentakan cangkul yang menyentuh tanah, otot-otot Bahrudin terlihat jelas. Mulai dari lengan, punggung dan tidak kalah menarik pada bagian perutnya. "Tetap aja saya kewalahan menguburkan jenazah setiap harinya," tegasnya.
Bahrudin mengaku baru sekitar dua tahun bekerja sebagai tukang gali kubur, sebelumnya, dia bekerja sebagai buruh kasar di beberapa perusahaan. Memiliki badan atletis diakuinya, sama sekali tidak terpikirkan. Bahkan, dia merasa selama ini badannya biasa saja. "Karena pekerjaan saya ini ibadah, dan saya harap insentif cepat turun," katanya.
Segera Cairkan Insentif
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan insentif untuk tenaga Kesehatan dan penggali kubur akan segera dicairkan dalam waktu dekat ini. Sebab, dedikasi mereka sangat tinggi untuk penanganan Covid-19 di Bekasi. "Karena anggaran kita terbatas, maka pencairan tertunda, semoga secepatnya dapat dicairkan," katanya.
Menurut dia, insentif tenaga Kesehatan yang belum dicairkan itu untuk tahun ini, namun untuk insentif tenaga kesehatan yang di RSUD Kota Bekasi sebagian sudah diberikan pemerintah. Untuk itu, Rahmat meminta ratusan tenaga medis maupun puluhan penggali kubur untuk bersabar. "Untuk penggali kubur akan dicairkan pada pekan ini," ucapnya.
Sejauh ini, kata dia, jumlah penggali kubur di TPU Pedurenan berjumlah 50 orang dengan insentif setiap bulannya Rp2,5 juta. Namun, insentif mereka yang belum dibayarkan mulai April hingga Juni ini. "Akan kita bayarkan secepatnya, karena dedikasi mereka sangat besar dalam penanganan Covid di Kota Bekasi," tegasnya.
Untuk diketahui, angka pemulasaran jenazah pasien Covid-19 dan non-Covid-19 di wilayahnya melalui tingkat kecamatan sudah mencapai 317 orang. Angka tersebut tercatat sejak 5 Juli hingga 18 Juli kemarin. Melalui data itu wilayah Kecamatan Bekasi Utara menduduki peringkat teratas dalam segi jumlah angka pemulasaran yakni mencapai 56 orang.
Sedangkan untuk peringkat terakhir di duduki oleh wilayah Kecamatan Bantar Gebang dengan mencapai sebanyak 5 orang. Kebanyakan warga yang meninggal adalah suspek Covid-19 dan belum bisa dipastikan terpapar Covid-19. Untuk jumlah kecamatan terbanyak kedua adalah Bekasi Timur 45 orang, Bekasi Selatan 35 orang.
Kendati demikian, dilansir dari laman website milik Pemerintah Kota Bekasi di corona.bekasikota.go.id pada Rabu (21/7/2021), angka terkonfirmasi mencapai 72.872. Kemudian kasus aktif mencapai 7.231, angka kesembuhan mencapai 64.688, dan angka kematian mencapai 953.
Berbicara dengan logat Betawi khas Bekasi, dia memang benar-benar tampak sederhana. Namun, pembawaan sederhana itu perlahan akan teralihkan ketika, ayah dua orang anak ini mulai memegang cangkul yang digenggamnya. Di balik pakaian dekilnya, Bahrudin memiliki badan atletis bak model saat beraksi menggali kubur sambil bertelanjang dada.
Lengannya kekar, genggamannya erat. Ditambah kulit sawo matang, menambahkan kesan pria macho ada pada diri Bahrudin. Tiap hentakan cangkul yang menyentuh tanah, otot-otot Bahrudin terlihat jelas. Mulai dari lengan, punggung dan tidak kalah menarik pada bagian perutnya. "Tetap aja saya kewalahan menguburkan jenazah setiap harinya," tegasnya.
Bahrudin mengaku baru sekitar dua tahun bekerja sebagai tukang gali kubur, sebelumnya, dia bekerja sebagai buruh kasar di beberapa perusahaan. Memiliki badan atletis diakuinya, sama sekali tidak terpikirkan. Bahkan, dia merasa selama ini badannya biasa saja. "Karena pekerjaan saya ini ibadah, dan saya harap insentif cepat turun," katanya.
Segera Cairkan Insentif
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memastikan insentif untuk tenaga Kesehatan dan penggali kubur akan segera dicairkan dalam waktu dekat ini. Sebab, dedikasi mereka sangat tinggi untuk penanganan Covid-19 di Bekasi. "Karena anggaran kita terbatas, maka pencairan tertunda, semoga secepatnya dapat dicairkan," katanya.
Menurut dia, insentif tenaga Kesehatan yang belum dicairkan itu untuk tahun ini, namun untuk insentif tenaga kesehatan yang di RSUD Kota Bekasi sebagian sudah diberikan pemerintah. Untuk itu, Rahmat meminta ratusan tenaga medis maupun puluhan penggali kubur untuk bersabar. "Untuk penggali kubur akan dicairkan pada pekan ini," ucapnya.
Sejauh ini, kata dia, jumlah penggali kubur di TPU Pedurenan berjumlah 50 orang dengan insentif setiap bulannya Rp2,5 juta. Namun, insentif mereka yang belum dibayarkan mulai April hingga Juni ini. "Akan kita bayarkan secepatnya, karena dedikasi mereka sangat besar dalam penanganan Covid di Kota Bekasi," tegasnya.
Untuk diketahui, angka pemulasaran jenazah pasien Covid-19 dan non-Covid-19 di wilayahnya melalui tingkat kecamatan sudah mencapai 317 orang. Angka tersebut tercatat sejak 5 Juli hingga 18 Juli kemarin. Melalui data itu wilayah Kecamatan Bekasi Utara menduduki peringkat teratas dalam segi jumlah angka pemulasaran yakni mencapai 56 orang.
Sedangkan untuk peringkat terakhir di duduki oleh wilayah Kecamatan Bantar Gebang dengan mencapai sebanyak 5 orang. Kebanyakan warga yang meninggal adalah suspek Covid-19 dan belum bisa dipastikan terpapar Covid-19. Untuk jumlah kecamatan terbanyak kedua adalah Bekasi Timur 45 orang, Bekasi Selatan 35 orang.
Kendati demikian, dilansir dari laman website milik Pemerintah Kota Bekasi di corona.bekasikota.go.id pada Rabu (21/7/2021), angka terkonfirmasi mencapai 72.872. Kemudian kasus aktif mencapai 7.231, angka kesembuhan mencapai 64.688, dan angka kematian mencapai 953.