Jokowi Klaim PPKM Darurat Turunkan Covid19, Legislator PKS: Karena Jumlah Tes juga turun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati angkat bicara soal pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut kebijakan PPKM Darurat bisa menurunkan angka kasus harian dan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR).
Mufida meminta sebaiknya pemerintah menerapkan standar positive rate sebagai acuan evaluasi PPKM. Per 19 Juli, kata dia, positive rate masih sangat tinggi yakni 26,88 persen. Angka ini, menurutnya, jauh di atas ambang nilai organisasi kesehatan dunia (WHO) sebesar 5 persen.
Selain itu, Mufida menyebut kasus harian tiga hari terakhir ini bisa menurun karena jumlah tes yang dilakukan juga menurun. "Jadi untuk evaluasi PPKM Darurat jilid II nanti gunakan angka positive rate sebagai acuan," kata Mufida dalam keterangannya, Rabu (21/7/2021).
Untuk keterisian tempat tidur di rumah sakit sendiri yang disebut menurun, ia membeberkan data Kemenkes per 19 Juli terdapat 26 kabupaten/kota masih di atas 91 persen. Bahkan dua kabupaten angka BORnya mencapai 100 persen.
"Hanya dua kabupaten/kota yang angka BOR di bawah standar WHO 60 persen. Artinya angka BOR kita masih cukup tinggi," ujar politikus PKS itu.
Diberitaka sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bersyukur kasus Covid-19 turun selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli. Selain itu keterisian tempat tidur di rumah sakit juga turun.
"Alhamdulillah kita bersyukur, setelah dilaksanakan PPKM Darurat, terlihat dari data, penambahan kasus dan kepenuhan bed rumah sakit mengalami penurunan," kata Jokowi dalam konferensi pers, Selasa (20/7/2021).
Mufida meminta sebaiknya pemerintah menerapkan standar positive rate sebagai acuan evaluasi PPKM. Per 19 Juli, kata dia, positive rate masih sangat tinggi yakni 26,88 persen. Angka ini, menurutnya, jauh di atas ambang nilai organisasi kesehatan dunia (WHO) sebesar 5 persen.
Selain itu, Mufida menyebut kasus harian tiga hari terakhir ini bisa menurun karena jumlah tes yang dilakukan juga menurun. "Jadi untuk evaluasi PPKM Darurat jilid II nanti gunakan angka positive rate sebagai acuan," kata Mufida dalam keterangannya, Rabu (21/7/2021).
Untuk keterisian tempat tidur di rumah sakit sendiri yang disebut menurun, ia membeberkan data Kemenkes per 19 Juli terdapat 26 kabupaten/kota masih di atas 91 persen. Bahkan dua kabupaten angka BORnya mencapai 100 persen.
"Hanya dua kabupaten/kota yang angka BOR di bawah standar WHO 60 persen. Artinya angka BOR kita masih cukup tinggi," ujar politikus PKS itu.
Diberitaka sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bersyukur kasus Covid-19 turun selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat pada 3-20 Juli. Selain itu keterisian tempat tidur di rumah sakit juga turun.
"Alhamdulillah kita bersyukur, setelah dilaksanakan PPKM Darurat, terlihat dari data, penambahan kasus dan kepenuhan bed rumah sakit mengalami penurunan," kata Jokowi dalam konferensi pers, Selasa (20/7/2021).
(muh)