BW Sudah Prediksi KPK Bakal Dihabisi lewat Buku yang Terbit 2018

Minggu, 11 Juli 2021 - 20:46 WIB
loading...
BW Sudah Prediksi KPK Bakal Dihabisi lewat Buku yang Terbit 2018
Mantan Komisioner KPK BBambang Widjojanto mengaku telah memprediksi KPK bakal dihabisi lewat buku yang terbit pada 2018. Foto/dok.SINDOnew
A A A
JAKARTA - Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2011-2015 Bambang Widjojanto mengaku sejak 2018 telah memprediksi lembaga antirasuah itu bakal dihabisi. Presdiksinya itu tertuang dalam sebuah buku yang ditulisnya bersama dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar. Buku tersebut berjudul Reformasi dikorupsi : KPK dihabisi!.

"Bayangkan dari 2018 kami sudah prediksi kumpulan tulisan itu ada satu serbuan yang begitu masif yang kami kemudian menarik garis dan memang gabisa dipercaya lagi kekuasaan," ujar Bambang dalam acara bedah buku tersebut secara daring, Minggu (11/7/2021).

"Sehingga kemudian kami memberi judulnya sampai reformasi yang dikorupsi dan mendetek atau memprediksi KPK itu nanti dihabisi dan itu terlihat sampai sekarang," imbuhnya.



BW sapaan akrabnya, menyebut bahwa buku yang telah ditulisnya dari tahun 2018 itu telah diniatkan akan menjadi trilogi. Buku yang dikeluarkannya saat ini merupakan buku bagian pertama dan bagian kedua sedang disiapkan bahannya agar bisa diterbitkan tahun ini juga.

"Jadi ini adalah bagian pertama dari trilogi, jadi mudah-mudahan yang kedua bahannya disiapin kayaknya konsentrasinya menulis pada bagaimana seluk beluk mengulik seluruh pengalaman 75 orang ini atau sekarang menjadi 51 yang secara sistematis dihabisi," ungkapnya.

Mengenai pegawai KPK yang dipecat itu, kata BW, sumber daya kekuatan institusi itu adalah sumber daya manusianya. Sebab, saat orang-orang yang menjadi motor gerakan itu dihabisi maka sebenarnya kuasa kegelapan yang berkuasa sudah nyaris atau sudah hampir sempurna kekuasaannya.



"Mudah-mudahan 2023-2024 kita akan menyaksikan sebenarnya etalase pemberantasan Korupsi ini seberapa buruknya atau seberapa hebat etalase ini dipakai untuk showcase bahwa seolah-olah ada pemberantasan korupsi," katanya.

"Atau jangan-jangan orang-orang baik seperti penanggap disini ada Adnan Bivitri dan Kurnia menjadi pemenangnya kita akan lihat seperti itu. Tapi menghidupkan harapan meretas asa itu adalah keniscayaan dan itu pilihan karena kami adalah dan kita adalah orang-orang pelari maraton bukan sprinter jadi memang endurance menjadi salah satu kunci untuk menaklukkan," pungkasnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2154 seconds (0.1#10.140)