Strategi Sandiaga Jadikan Indonesia Tujuan Utama Wisata Halal di Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno optimistis bahwa Indonesia bisa menjadi tujuan utama wisata halal di dunia. Hal itu disampaikan Sandiaga dalam pertemuan dengan sejumlah pemimpin sektor pariwisata internasional dalam pariwisata halal, beberapa waktu lalu.
Di antara yang hadir dalam pertemuan antara lain, Menteri Pariwisata dan Olahraga Uzbekistan, Mr Aziz Abdu Hakimov, Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Sri Rajah Nansisukri, Chief Executive Officer at Singapore Tourism Board Mr Kiev Tan, Chairman of Halal Indonesian Tourism Rianto Sofyan dan Tito Maulana.
Sandiaga mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara berkembang untuk menjadi destinasi pariwisata halal di dunia. Menurut laporan dari The State Of Global Islamic Economy di 2019, Indonesia tercatat menjadi 5 negara teratas dengan pengeluaran terbesar untuk wisata halal.
"Ini menunjukkan bahwa di Indonesia memiliki banyak destinasi pariwisata halal dan memiliki potensi sumber daya untuk jauh lebih berkembang," kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kini terus berupaya meningkatkan pelayanan serta fasilitas terbaik dari hotel tempat wisatawan menginap, objek pariwisata dan aksesibilitas, yang dikelola untuk mencapai pengalaman yang dibutuhkan oleh turis Muslim.
"Tetapi, selama lebih dari setahun terakhir, kita sangat berjuang untuk menghadapi pandemi COVID-19. Yang berdampak amat fatal kepada berbagai sektor termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif. Kondisi ini membuat perubahan pada trend dari turisme, menjadi pariwisata yang personalize, customize, localize, dan smaller in size," ungkap Sandiaga.
Untuk mencapai Indonesia sebagai negara tujuan utama dari pariwisata halal, Sandiaga memgatakan pihaknya terus meningkatkan kualitas dari pariwisata di Indonesia melalui tiga platform yang disebut inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
Inovasi dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi digital dan big data sehingga dapat secara akurat, valid, dan melalui verifikasi. Sementata adaptasi didapat dari pelaksanaan CHSE (Cleanliness, Hygiene, Sanitation, and Environment) dengan konsep halal untuk para pelaku perjalanan pariwisata muslim.
"Kita sedang berada di tengah pandemi Covid-19, dan kami harus memastikan dari kesehatan, kebersihan, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan dengan konsep Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin yang mengajarkan konsep yang sama," ungkap Sandiaga.
Pria yang akrab disapa Mas Menteri ini mengatakan pihaknya juga mengimplementasikan kolaborasi dengan membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak.
"Saya percaya dan saya harap kita bisa menghadapi ini dan kita mendapatkan banyak hal positif dari pandemi ini. Kita akan mendapatkan kebaikan dan keberkahan dari cobaan ini. Mari kita lanjutkan berjuang bersama perjuangan ini dan unggul dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini," kata Sandiaga.
Di antara yang hadir dalam pertemuan antara lain, Menteri Pariwisata dan Olahraga Uzbekistan, Mr Aziz Abdu Hakimov, Menteri Pariwisata dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Sri Rajah Nansisukri, Chief Executive Officer at Singapore Tourism Board Mr Kiev Tan, Chairman of Halal Indonesian Tourism Rianto Sofyan dan Tito Maulana.
Sandiaga mengatakan, Indonesia merupakan salah satu negara berkembang untuk menjadi destinasi pariwisata halal di dunia. Menurut laporan dari The State Of Global Islamic Economy di 2019, Indonesia tercatat menjadi 5 negara teratas dengan pengeluaran terbesar untuk wisata halal.
"Ini menunjukkan bahwa di Indonesia memiliki banyak destinasi pariwisata halal dan memiliki potensi sumber daya untuk jauh lebih berkembang," kata Sandiaga.
Sandiaga mengatakan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kini terus berupaya meningkatkan pelayanan serta fasilitas terbaik dari hotel tempat wisatawan menginap, objek pariwisata dan aksesibilitas, yang dikelola untuk mencapai pengalaman yang dibutuhkan oleh turis Muslim.
"Tetapi, selama lebih dari setahun terakhir, kita sangat berjuang untuk menghadapi pandemi COVID-19. Yang berdampak amat fatal kepada berbagai sektor termasuk pariwisata dan ekonomi kreatif. Kondisi ini membuat perubahan pada trend dari turisme, menjadi pariwisata yang personalize, customize, localize, dan smaller in size," ungkap Sandiaga.
Untuk mencapai Indonesia sebagai negara tujuan utama dari pariwisata halal, Sandiaga memgatakan pihaknya terus meningkatkan kualitas dari pariwisata di Indonesia melalui tiga platform yang disebut inovasi, adaptasi, dan kolaborasi.
Inovasi dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi digital dan big data sehingga dapat secara akurat, valid, dan melalui verifikasi. Sementata adaptasi didapat dari pelaksanaan CHSE (Cleanliness, Hygiene, Sanitation, and Environment) dengan konsep halal untuk para pelaku perjalanan pariwisata muslim.
"Kita sedang berada di tengah pandemi Covid-19, dan kami harus memastikan dari kesehatan, kebersihan, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan dengan konsep Islam sebagai Rahmatan Lil Alamin yang mengajarkan konsep yang sama," ungkap Sandiaga.
Pria yang akrab disapa Mas Menteri ini mengatakan pihaknya juga mengimplementasikan kolaborasi dengan membuka peluang kerja sama dengan berbagai pihak.
"Saya percaya dan saya harap kita bisa menghadapi ini dan kita mendapatkan banyak hal positif dari pandemi ini. Kita akan mendapatkan kebaikan dan keberkahan dari cobaan ini. Mari kita lanjutkan berjuang bersama perjuangan ini dan unggul dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini," kata Sandiaga.
(maf)