Kemenkes Pastikan Vaksin Pfizer Masuk Indonesia Pada Agustus 2021

Jum'at, 09 Juli 2021 - 07:53 WIB
loading...
Kemenkes Pastikan Vaksin Pfizer Masuk Indonesia Pada Agustus 2021
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan vaksin Pfizer masuk ke Indonesia pada Agustus 2021 mendatang. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan vaksin Pfizer masuk ke Indonesia pada Agustus 2021 mendatang. Sementara itu, merek vaksin yang diterima oleh Indonesia saat ini yakni Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.

"Donasi vaksin gratis dari Covac GAVI akan kembali masuk pada bulan Juli. Vaksin dari Pfizer akan masuk Agustus," dikutip dari akun media sosial resmi Kemenkes, Jumat (9/7/2021).

Jadwal kedatangan vaksin Pfizer ke Indonesia ini juga telah dikonfirmasi langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin beberapa waktu lalu.

Baca juga: Vaksin Pfizer Mulai Diujicoba ke Anak Usia 5-11 Tahun

"Bulan Agustus nanti akan masuk dari Pfizer, sehingga jumlah vaksin yang masuk di semester kedua tahun ini akan menjadi semakin banyak," kata Budi dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden.

Sementara itu, saat ini total vaksin dari semua merek yang telah diterima Indonesia sebanyak 99.226.800 dosis. "Total vaksin dari semua merek yang telah diterima Indonesia sebanyak 99.226.800 dosis," tulis Kemenkes.

Terakhir, Indonesia mendapatkan tambahan vaksin Covid-19 tahap ke-18 dan 19 sebanyak 14 juta dosis bulk vaksin Sinovac yang tiba pada Rabu (30/6/2021) dan 998.400 dosis vaksin AstraZeneca bantuan dari Pemerintah Jepang pada Kamis (1/7/2021).

Kemenkes pun menegaskan dengan tambahan vaksin yang semakin banyak, maka pelaksanaan vaksinasi bisa semakin dipercepat dan diperluas.

Baca juga: Studi Ungkap Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Efektif Lawan Covid-19 Varian India

"Masyarakat kembali diimbau bahwa vaksinasi tidak menjamin seseorang kebal 100% terhadap paparan Covid-19. Vaksinasi merupakan ikhtiar untuk mengurangi tingkat kesakitan dan mencegah kematian, untuk itu kewaspadaan tetap harus kita lakukan dengan protokol kesehatan yang ketat," katanya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2421 seconds (0.1#10.140)