Telanjur Basah ke Anies, Niat PKS Populerkan Salim Segaf Al-Jufri 'Berat di Ongkos'

Rabu, 07 Juli 2021 - 14:58 WIB
loading...
Telanjur Basah ke Anies, Niat PKS Populerkan Salim Segaf Al-Jufri Berat di Ongkos
Pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 2020-2025. Foto/Eko Purwanto
A A A
JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mendorong Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al-Jufri tampil ke level nasional. Hal ini bagus. Tapi, PKS dinilai sudah identik dengan Anies Baswedan, gubernur DKI Jakarta yang masuk papan atas survei capres.

Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai, dorongan yang disuarakan para kader PKS kepada Salim Segaf merupakan hal yang baru. Menurutnya, sebagai partai kader sudah seharusnya PKS mendorong kadernya sendiri.

"Ini uji materi sekaligus uji publik juga buat PKS bahwa slogan partai kader memang terbukti. Caranya ya dengan menawarkan kader sendiri ke level nasional. Selama ini PKS kan relatif menjadi partai 'hore' di pilpres. (Pilpres) 2014, terus kemarin 2019 dukung Pak Prabowo. Atau zaman Pak SBY juga begitu, hampir 2 periode mereka dukung," katanya saat dihubungi, Rabu (7/7/2021).

Menurut Fadhli, sayangnya kini PKS baru sadar untuk mengusung kadernya sendiri. Namun demikian, kesadaran ini disebutnya juga agak terlambat karena jika melihat dinamika politik yang berkembang, kader-kader internal PKS sangat minim di papan survei. Menurutnya, figur capres hanya diisi orang-orang yang itu saja.



"Kalo bicara PKS hari ini, asosiasinya ke Anies. Apalagi setelah mereka (PKS) kecewa dengan Prabowo yang menyeberang ke pemerintahan. Di DKI, PKS juga pasan badan untuk Anies. Jadi publik udah menganggap telanjur basah (PKS lebih realistis) ke Anies. Kalo mau maksain kader internal khawatir berat di ongkos," ujarnya.

Lebih lanjut analis politik asal UIN Jakarta ini menganggap, langkah kader PKS untuk mendorong Salim Segaf bagian dari strategi untuk mengerek elektabilitas partai di mata publik jelang Pemilu 2024. Hal itu disebutnya langkah realistis partai mengingat Salim adalah figur yang cukup dihormati di partai itu, dan juga menjadi alternatif di tengah memudarnya popularitas figur internal PKS seperti Hidayat Nurwahid, Tifatul Sembiring, dan Ahmad Heryawan sebagai tokoh nasional.



"Mungkin ada Pak Ahmad Syaikhu yang sekarang presiden PKS atau Mardani Ali Sera, tapi kurang kuat. Dulu banyak, ada Anis Matta misalnya, tapi dia udah bikin partai baru," pungkasnya
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2140 seconds (0.1#10.140)