Wali Kota Semarang Tangani COVID-19 dengan Konsep Kita Bergerak Bersama
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penanganan COVID-19 di Kota Semarang tidak hanya berfokus kepada persoalan medis. Tapi juga menyasar kepada aspek-aspek lain yang bisa terimbas akibat munculnya kebijakan pemerintah yang berpotensi membuat ruang gerak masyarakat dalam menjalankan roda ekonominya menjadi terhambat.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, hilangnya penghasilan masyarakat dan menurunnya kesejahteraan jangan sampai mengakibatkan banyak warga yang kelaparan. Oleh karenanya, jajarannya memperhatikan kebutuhan dan menyiapkan program bantuan kebutuhan pokok serta percepatan program vaksinasi untuk menciptakan herd imunity di masyarkaat.
"Pandemi bukan hanya persoalan medis saja, jangan sampai warga kelaparan dan mati akibat mereka tidak punya penghasilan dan bahan makanan. Itu juga yang jadi konsen kita dalam menghadapi pandemi COVID-19," kata Hendrar saat pemaparan dalam acara Indonesia Visionary Leader (IVL) Season VIII yang digelar MNC Portal Indonesia, Selasa (6/7/2021).
Dia mengakui, imbas COVID-19 program pembangunan infrastruktur mengalami pengurangan dan difoksukan kepada peningkatan ekonomi para pelaku UMKM. Selain itu dirikan juga sebanyak 250 Kampung Siaga Candi Hebat bekerja sama dengan Polres dan Dandim sebagai upaya penanganan COVID-19. Termasuk menambah ruang isolasi, bed di rumah sakit, mobil ambulans yang ketika masyarakat membutuhkan bisa cepat diakses.
"Konsepnya 'Kita Bergerak Bersama' melawan COVID-19, karena ini bukan hanya tugas pemerintah saja. Seperti menyiapkan rumah dinas wali kota untuk ruang isolasi lebih dari 200 kamar, asrama haji untuk ruang isolasi dengan 100 kamar, rumah sakit darurat, dan rumah-rumah isolasi di balai kelurahan," sambungnya.
Saat ini pihaknya juga terus menggenjot percepatan vaksinasi dari total penduduk 1,7 juta dengan target vaksinasi 1,1 juta dan sekarang baru terealisasi 35%. Yakni dengan memaksimalkan vaksinasi di 37 puskesmas dan 20 rumah sakit, serta pelibatan pihak swasta dalam hal memfasilitasi tempat untuk vaksinasi. Baik dari kalangan perguruan tinggi ataupun pihak swasta lainnya.
"Untuk percepatan vaksinasi kita targetnya bisa melakukan vaksinasi 5.000/hari supaya bisa meminimalisasi penyebaran di masyarakat. Serta juga menyiapkan 120.000 paket sembako yang akan dibagikan kepada warga terdampak COVID-19 dengan disinergikan bersama bantuan dari pusat," ujarnya.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, hilangnya penghasilan masyarakat dan menurunnya kesejahteraan jangan sampai mengakibatkan banyak warga yang kelaparan. Oleh karenanya, jajarannya memperhatikan kebutuhan dan menyiapkan program bantuan kebutuhan pokok serta percepatan program vaksinasi untuk menciptakan herd imunity di masyarkaat.
"Pandemi bukan hanya persoalan medis saja, jangan sampai warga kelaparan dan mati akibat mereka tidak punya penghasilan dan bahan makanan. Itu juga yang jadi konsen kita dalam menghadapi pandemi COVID-19," kata Hendrar saat pemaparan dalam acara Indonesia Visionary Leader (IVL) Season VIII yang digelar MNC Portal Indonesia, Selasa (6/7/2021).
Dia mengakui, imbas COVID-19 program pembangunan infrastruktur mengalami pengurangan dan difoksukan kepada peningkatan ekonomi para pelaku UMKM. Selain itu dirikan juga sebanyak 250 Kampung Siaga Candi Hebat bekerja sama dengan Polres dan Dandim sebagai upaya penanganan COVID-19. Termasuk menambah ruang isolasi, bed di rumah sakit, mobil ambulans yang ketika masyarakat membutuhkan bisa cepat diakses.
"Konsepnya 'Kita Bergerak Bersama' melawan COVID-19, karena ini bukan hanya tugas pemerintah saja. Seperti menyiapkan rumah dinas wali kota untuk ruang isolasi lebih dari 200 kamar, asrama haji untuk ruang isolasi dengan 100 kamar, rumah sakit darurat, dan rumah-rumah isolasi di balai kelurahan," sambungnya.
Saat ini pihaknya juga terus menggenjot percepatan vaksinasi dari total penduduk 1,7 juta dengan target vaksinasi 1,1 juta dan sekarang baru terealisasi 35%. Yakni dengan memaksimalkan vaksinasi di 37 puskesmas dan 20 rumah sakit, serta pelibatan pihak swasta dalam hal memfasilitasi tempat untuk vaksinasi. Baik dari kalangan perguruan tinggi ataupun pihak swasta lainnya.
"Untuk percepatan vaksinasi kita targetnya bisa melakukan vaksinasi 5.000/hari supaya bisa meminimalisasi penyebaran di masyarakat. Serta juga menyiapkan 120.000 paket sembako yang akan dibagikan kepada warga terdampak COVID-19 dengan disinergikan bersama bantuan dari pusat," ujarnya.
(zik)