Ratusan Ulama Wafat Selama Pandemi, MUI Imbau Perketat Prokes Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) mencatat, sebanyak 584 kiai wafat di tengah pandemi Covid-19 per tanggal 30 Juni 2021.
Wasekjen MUI, KH Abdul Ghaffar Rozin menyebut hal ini disebabkan oleh kembalinya aktivitas pendidikan di pondok pesantren dan munculnya varian baru yang tidak bisa diantisipasi kehadirannya dengan baik. Sehingga menjadi salah satu faktor dalam meningkatnya kasus Covid-19 di lingkungan pondok pesantren (Ponpes).
"Peningkatan penularan yang sangat signifikan terhadap para kiai dan pengasuh pesantren terutama di seluruh wilayah Madura dan wilayah lain seperti Jawa Tengah utara seperti Pati, Kudus, Demak, Jepara, dan daerah lainya secara merat,” kata Abdul dikutip dalam laman resmi MUI, Senin,(05/07/2021).
Oleh karena itu, dia mengimbau agar ponpes baik di dalam maupun di luar dapat terus menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Misalnya saat berada di dalam kompleks ponpes, yaitu selalu melaksanakan prokes yang ketat, tidak memulangkan santri dan membatasi keluar masuk tamu serta menyiapkan ruang isolasi sesuai standar.
"Untuk ponpes yang berada di luar kompleks apalagi yang aktivitas sekolahnya bercampur dengan siswa/i dari luar, hendaknya melaksanakan pembelajaran secara daring, online atau dalam jaringan, dari asrama masing-masing,"paparnya.
Lalu bagi para jamaah, alumni, dan wali santri, dia menyampaikan agar tidak mengundang kiai untuk hadir dalam acara yang dapat menimbulkan kerumunan cukup meminta doa restu kepada sang kiai. "Patuhilah protokol Kesehatan dan arahan pemerintah karena tidak bertentangan dengan syariah,”pesannya. Sumber foto MUI
Widya Michella Nur Syahida
Wasekjen MUI, KH Abdul Ghaffar Rozin menyebut hal ini disebabkan oleh kembalinya aktivitas pendidikan di pondok pesantren dan munculnya varian baru yang tidak bisa diantisipasi kehadirannya dengan baik. Sehingga menjadi salah satu faktor dalam meningkatnya kasus Covid-19 di lingkungan pondok pesantren (Ponpes).
"Peningkatan penularan yang sangat signifikan terhadap para kiai dan pengasuh pesantren terutama di seluruh wilayah Madura dan wilayah lain seperti Jawa Tengah utara seperti Pati, Kudus, Demak, Jepara, dan daerah lainya secara merat,” kata Abdul dikutip dalam laman resmi MUI, Senin,(05/07/2021).
Oleh karena itu, dia mengimbau agar ponpes baik di dalam maupun di luar dapat terus menerapkan protokol kesehatan (Prokes). Misalnya saat berada di dalam kompleks ponpes, yaitu selalu melaksanakan prokes yang ketat, tidak memulangkan santri dan membatasi keluar masuk tamu serta menyiapkan ruang isolasi sesuai standar.
"Untuk ponpes yang berada di luar kompleks apalagi yang aktivitas sekolahnya bercampur dengan siswa/i dari luar, hendaknya melaksanakan pembelajaran secara daring, online atau dalam jaringan, dari asrama masing-masing,"paparnya.
Lalu bagi para jamaah, alumni, dan wali santri, dia menyampaikan agar tidak mengundang kiai untuk hadir dalam acara yang dapat menimbulkan kerumunan cukup meminta doa restu kepada sang kiai. "Patuhilah protokol Kesehatan dan arahan pemerintah karena tidak bertentangan dengan syariah,”pesannya. Sumber foto MUI
Widya Michella Nur Syahida
(cip)