Asal PPKM Darurat Konsisten, Lonjakan Kasus Covid-19 Melandai dalam 2 Pekan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Epidemiolog asal Griffith University Australia, Dicky Budiman meyakini l onjakan kasus Covid-19 di Indonesia bisa melandai dalam waktu dekat. Asalkan, kata dia, semua pihak bisa konsisten, disiplin, dan berkomitmen dalam menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Untuk menghentikannya perlu waktu. Setidaknya, dua atau tiga minggu untuk meredam ini, tapi dengan konsistensi, kedisiplinan, dan juga komitmen yang kuat dari semua pihak sehingga, kita bisa mulai melihat dalam dua-tiga minggu ke depan, perlambatan," kata Dicky, Minggu (4/7/2021).
Tetapi dia mengingatkan bahwa hal itu akan terjadi kalau seluruh komponen masyarakat dan pemerintah menerapkan apa-apa yang diatur dalam PPKM Darurat. Bila hal itu benar-benar diterapkan dia memprediksi masa-masa kritis pandemi Covid-19 di Indonesia bakal berlangsung hingga akhir September.
"Jadi pada akhirnya, melandainya ini akan terjadi di awal Oktober, dan selanjutnya kita akan menghadapi masa yang relatif lebih tenang dengan gelombang-gelombang kecil. Tapi, kita harus melalui masa pahit ini dulu sampai setidaknya akhir September," pungkasnya.
Sekadar informasi, angka konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan ini terus mengalami lonjakan yang drastis, khususnya Jakarta. Bahkan, varian baru dari virus corona yang mematikan dan lebih mudah menular sudah menyebar di Indonesia.
Indonesia juga mengalami masalah serius lainnya yakni, keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) yang sudah melebihi batas standar organisasi kesehatan dunia (WHO). Bahkan, beberapa pejabat pemerintah sudah menyerukan bahwa Jakarta sedang darurat Corona atau tidak baik-baik saja.
Atas dasar itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil keputusan untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. PPKM Darurat diberlakukan sejak 3 hingga 21 Juli 2021.
Lihat Juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Partai Perindo Minta Pemerintah Gencarkan Vaksin dan Prokes
"Untuk menghentikannya perlu waktu. Setidaknya, dua atau tiga minggu untuk meredam ini, tapi dengan konsistensi, kedisiplinan, dan juga komitmen yang kuat dari semua pihak sehingga, kita bisa mulai melihat dalam dua-tiga minggu ke depan, perlambatan," kata Dicky, Minggu (4/7/2021).
Tetapi dia mengingatkan bahwa hal itu akan terjadi kalau seluruh komponen masyarakat dan pemerintah menerapkan apa-apa yang diatur dalam PPKM Darurat. Bila hal itu benar-benar diterapkan dia memprediksi masa-masa kritis pandemi Covid-19 di Indonesia bakal berlangsung hingga akhir September.
"Jadi pada akhirnya, melandainya ini akan terjadi di awal Oktober, dan selanjutnya kita akan menghadapi masa yang relatif lebih tenang dengan gelombang-gelombang kecil. Tapi, kita harus melalui masa pahit ini dulu sampai setidaknya akhir September," pungkasnya.
Sekadar informasi, angka konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan ini terus mengalami lonjakan yang drastis, khususnya Jakarta. Bahkan, varian baru dari virus corona yang mematikan dan lebih mudah menular sudah menyebar di Indonesia.
Indonesia juga mengalami masalah serius lainnya yakni, keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) yang sudah melebihi batas standar organisasi kesehatan dunia (WHO). Bahkan, beberapa pejabat pemerintah sudah menyerukan bahwa Jakarta sedang darurat Corona atau tidak baik-baik saja.
Atas dasar itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengambil keputusan untuk menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. PPKM Darurat diberlakukan sejak 3 hingga 21 Juli 2021.
Lihat Juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Partai Perindo Minta Pemerintah Gencarkan Vaksin dan Prokes
(muh)