KDRT dan Pembunuhan di Rumah Tangga Marak, Megawati: Saya Sampai Pusing Kepala

Selasa, 29 Juni 2021 - 21:11 WIB
loading...
KDRT dan Pembunuhan...
Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri menyoroti tentang kasus KDRT dan pembunuhan dalam rumah tangga yang semakin marak. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri menyoroti tentang maraknya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang semakin marak. Bahkan sampai saling membunuh, baik itu terhadap suami, istri, orang tua dan juga anak-anak.

Hal ini disinggung Mega saat menjadi pembicara kunci dalam sarasehan nasional yang bertajuk “Anak Muda Membaca Bung Karno” yang disiarkan di kanal Megawati Institute, Selasa (29/6/2021).

Awalnya, Mega menegaskan perempuan harus berani dan suami harus mendukung istri. “Jadi jangan takut kaum perempuan itu. Nah lakinya juga nurut dong, karena nggak mungkin, kalau ada matahari, ada bulan, kalau ada ibu, ada bapak, kalau ada istri, ada suami, itu siapa pemberian kata-kata itu? Gusti Allah,” kata Mega.

Mega melanjutkan, keluarga harus menjadi sakinah, mawadah, warohmah (tentram, cinta kasih dan kasih sayang). Tetapi pada kenyataannya, ada kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan terhadap anak-anak. Untuk itu, bagi perempuan dan ibu-ibu yang pintar, apakah akan diam saja dan membiarkan ini. “Kalian mau biarkan saja? Coba ayo, ini saya kalau ngomong memang begini, Pak Arif sih sudah biasa, Bu Sri sudah biasa, kalian yang baru-baru kaget, tapi saya begini lah. Karena apa? Meskipun umur saya segitu, fighting spirit saya never die, ngerti ngga?,” ujarnya.

Menurut Mega, banyak perempuan yang membuat kaumnya menjadi terhina karena mau dikasari oleh suaminya. Megawati menegaskan tidak mau dibegitukan oleh suaminya. Karena, dalam agama itu suami adalah imam atau pemimpin keluarga. “Jadi kaum perempuan, aduh, kadang-kadang kita sendiri membuat kaum perempuan menjadi terhina. Bayangkan, kok mau ya digampar sama suami? kalau saya sih nggak mau. Loh iya dong, dari sisi agama, dikatakan kaum laki-laki adalah imamnya, imamnya, imam is sesuatu yang harus, maksud saya, highclass, tapi kenapa kenyatannya tidak,” beber Mega.

Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) ini mengaku sampai sakit kepala melihat banyaknya berita di televisi, bahwa KDRT itu sampai kepada pembunuhan yang dilakukan anak kepada orang tua, atau orang tua kepada anaknya sendiri. “Kalau lihat di tv sekarang, aduh saya sampai pusing kepala, anak dibunuh orang tuanya sendiri, anak membunuh orang tuanya sendiri, why?,” tukasnya.

Oleh karena itu, Mega meminta agar persoalan ini dipikirkan, bila perlu dibuat diskusi khusus. Karena, Mahatma Gandhi mengatakan sebuah bangsa itu harus seperti burung. “Kalau saya nambahi, burung garuda terbang ke angkasa dengan kepakan dua sayapnya. Maksud saya sayapnya iki sopo? (siapa), suami-istri, laki-perempuan. Lah kalau satu keok mana bisa terbang,” tandas Mega.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1810 seconds (0.1#10.140)