Megawati Heran Ada yang Tidak Suka dengan Pancasila

Selasa, 29 Juni 2021 - 20:22 WIB
loading...
Megawati Heran Ada yang...
Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung soal trisila dan ekasila dalam sarasehan nasional yang bertajuk Anak Muda Membaca Bung Karno. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyinggung soal trisila dan ekasila dalam sarasehan nasional yang bertajuk "Anak Muda Membaca Bung Karno". Trisila dan ekasila ini menjadi pokok bahasan yang sempat diperdebatkan dalam Rancangan Undang-Undang tentang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

"Kan katanya Pancasila itu lima, Bung Karno bilang kalau kamu enggak mau sebut lima, peras dia menjadi tiga, nanti cari tiganya apa. Kalau kamu tidak mau mau membacanya tiga, peras jadi satu, ekasila yang dusebut gotong-royong," kata Megawati saat menjadi pembicara kunci dalam sarasehan yang digelar daring di kanal Megawati Institute, Selasa (29/6/2021).

Presiden ke-5 RI ini mempertanyakan apa yang salah dengan gotong-royong sehingga tidak menyukai Pancasila. Megawati meminta menunjukkan kepada dirinya bagian mana yang tidak disukai dari Pancasila.

Baca juga: Dapat Gelar Professor Kehormatan, Megawati Bangga Jadi Pimpinan Partai Sendal Jepit

"Pertanyaanya, salahkah gotong-royong? karena ada orang yang tidak suka Pancasila. Saya tanya kamu itu sebetulnya nggak sukanya di mana? tolong bilang ke saya. Nggga bisa juga. Jadi itu yang saya maksud pokrol bambu (seseorang yang memberikan nasihat hukum tetapi tidak punya kualifikasi atau pendidikan hukum)," katanya.

Megawati juga meminta kalangan terpelajar untuk berpikir lebih dalam apakah ada bagian dari Pancasila yang tidak bagus. "Apa yang tidak bagus di Pancasila, kalian yang pintar-pintar mikir dulu, pertama Ketuhanan yang Maha Esa, apalagi kekurangannya," ujarnya.

Lebih dari itu, putri Bung Karno mengatakan, dalam menghadapi pandemi Covid-19, Indonesi termasuk beruntung karena rakyatnya mau bergotong-royong. "Untung orang Indonesia itu mau bergotong-royong, coba kalau ndak, kita bisa lihat India waktu kejadian kayak apa," kata Mega.

Baca juga: Megawati Pamer 9 Gelar Doktor Honoris Causa, 4 Masih Tertunda Akibat Covid-19

"Terus saya pikir dari sisi politik dia (India) masih mengikuti pemerintahan yang namanya seperti dari Inggris, parlementer. Kita kan bukan, presidensial. Hal-hal seperti ini mengerti kah anak muda, politik itu," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1741 seconds (0.1#10.140)