BEM UI Kritik Jokowi, PB HMI: Bagian dari Kebebasan Berpendapat

Senin, 28 Juni 2021 - 19:25 WIB
loading...
BEM UI Kritik Jokowi, PB HMI: Bagian dari Kebebasan Berpendapat
Ketua Umum PB HMI, Raihan Ariatama menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh BEM UI tersebut harus dianggap sebagai bagian dari kebebasan berpendapat dalam demokrasi sekaligus kebebasan akademik di kampus. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) senantiasa menyoroti kondisi kebangsaan pada situasi terkini. Salah satunya yakni kritikan yang dilontarkan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kemudian ada pihak yang memicu kontroversi serta menyeret nama HMI secara kelembagaan.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum PB HMI, Raihan Ariatama menyatakan bahwa apa yang dilakukan oleh BEM UI tersebut harus dianggap sebagai bagian dari kebebasan berpendapat dalam demokrasi sekaligus kebebasan akademik di kampus.

“Kebebasan berpendapat adalah esensi dari demokrasi. Untuk itu, PB HMI senantiasa mendukung kritik dan kebebasan berpendapat sepanjang sesuai dengan koridor hukum dan etika kebangsaan,” ujar Raihan kepada wartawan, Senin (28/6/2021).

Lebih lanjut, Raihan menegaskan bahwa kampus harus terlibat aktif dalam merawat demokrasi dengan terus mendorong kebebasan akademik. Selain itu, PB HMI sangat menyayangkan terhadap pernyataan beberapa pihak di media sosial yang mengaitkan sikap BEM UI dengan HMI. Padahal menurutnya, kedua lembaga tersebut tak berkaitan satu sama lain.

Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra adalah kader terbaik HMI. Namun ada pihak yang sengaja memprovokasi dengan mengaitkan sikap Leon sebagai Ketua BEM UI dengan HMI.

Maka PB HMI dengan tegas mengecam sikap dan cara berpikir yang simplistis seperti itu. Raihan mengimbau kepada pelbagai pihak untuk mengedepankan cara berpikir yang objektif dan mengesampingkan hal-hal yang subjektif dan tendensius dalam menanggapi persoalan ini.

“Di samping itu, kader HMI itu memiliki keragaman serta perbedaan pandangan, tetapi disatukan oleh satu kesamaan, yakni nalar kritis-intelektual. Keragaman perspektif dan persamaan nalar kritis-intelektual kader HMI inilah yang membentuk HMI dari awal berdiri sampai hari ini,” pungkas Raihan.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1922 seconds (0.1#10.140)