Beberkan Isu Taliban kepada Komnas HAM, Nurul Ghufron Ngaku Tidak Punya Datanya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) , Nurul Ghufron menjelaskan bahwa dalam pemeriksaannya pada hari ini, Kamis (17/6/2021) ihwal pelaporan dugaan pelanggaran HAM dalam proses Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dirinya turut dipertanyakan terkait isu taliban. Menurut dia, isu taliban telah terdengar di lembaga antirasuah semenjak proses seleksi Pimpinan KPK 2019-2024.
"Komnas HAM salah satunya mempertanyakan itu bagaimana tentang isu taliban dan saya sampaikan sejak kami seleksi pimpinan sampai masuk, memang isu itu terngiang di telinga kami," ujar Ghufron di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/6/2021) sore.
Terkait isu taliban yang terdengar di lingkungan KPK, Ghufron mengaku telah memaparkannya kepada pihak Komnas HAM. Akan tetapi, menurut dia, tak ada data lengkap yang menyebutkan siapa saja nama orang-orang yang terkait hal tersebut.
"Saya sampaikan kami mendengarnya, tetapi ya kita tidak memiliki data langsung siapa-siapa itu," kata Ghufron.
Ghufron juga membantah jika ada tundingan yang mengatakan bahwa TWK dibuat untuk menyasar beberapa pegawai. Dia memastikan proses TWK berjalan dengan amat objektif.
"Sepanjang sepengetahuan saya semuanya berjalan secara objektif, bahkan sampai kepada perjuangan KPK untuk kemudian memperjuangan dari 75 dan akhirnya menjadi 51, itu juga semuanya berbasis indikator kriteria, tidak berbasis nama-nama. Kalau target berarti kan berdasarkan nama-nama," ucapnya berdalih.
"Komnas HAM salah satunya mempertanyakan itu bagaimana tentang isu taliban dan saya sampaikan sejak kami seleksi pimpinan sampai masuk, memang isu itu terngiang di telinga kami," ujar Ghufron di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/6/2021) sore.
Terkait isu taliban yang terdengar di lingkungan KPK, Ghufron mengaku telah memaparkannya kepada pihak Komnas HAM. Akan tetapi, menurut dia, tak ada data lengkap yang menyebutkan siapa saja nama orang-orang yang terkait hal tersebut.
"Saya sampaikan kami mendengarnya, tetapi ya kita tidak memiliki data langsung siapa-siapa itu," kata Ghufron.
Ghufron juga membantah jika ada tundingan yang mengatakan bahwa TWK dibuat untuk menyasar beberapa pegawai. Dia memastikan proses TWK berjalan dengan amat objektif.
"Sepanjang sepengetahuan saya semuanya berjalan secara objektif, bahkan sampai kepada perjuangan KPK untuk kemudian memperjuangan dari 75 dan akhirnya menjadi 51, itu juga semuanya berbasis indikator kriteria, tidak berbasis nama-nama. Kalau target berarti kan berdasarkan nama-nama," ucapnya berdalih.
(kri)