Keterisian RS Tinggi, Satgas Sarankan Rumah Sakit Tempuh Langkah Ini
loading...

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito menungkapkan beberapa langkah yang bisa dilakukan jika keterisian tempat tidur atau BOR di RS tinggi. Foto/BNPB
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 , Wiku Adisasmito menungkapkan beberapa langkah yang bisa dilakukan jika keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit (RS) tinggi. Salah satunya adalah mengkonversi tempat tidur di RS menjadi untuk pelayanan COVID-19.
“BOR yang tinggi dapat diturunkan dengan mengkonversi tempat tidur biasa menjadi tempat tidur untuk pelayanan COVID-19. Atau bisa juga mentransfer pasien ke rumah sakit di wilayah terdekat,” ujarnya dalam konferensi persnya, Rabu (9/6/2021). Baca juga: Satgas Klaim Lonjakan COVID-19 Tak Sebesar Pasca Idul Fitri Tahun Lalu
Dia juga mengatakan untuk pasien dengan gejala ringan dan tanpa gejala diusahakan untuk melakukan isolasi mandiri di kediaman masing-masing. Jika memungkinkan atau di tempat isolasi terpusat jika tersedia di daerahnya masing-masing.
“Apabila pasien lama sudah mulai menunjukkan perbaikan gejala segera tindaklanjuti dengan merujuknya untuk isolasi mandiri jika memungkinkan. (Ini) agar beban rumah sakit tidak semakin berat,” jelasnya.
Dia meminta kepada seluruh kepala daerah untuk terus memantau perkembangan daerahnya masing-masing. Hal ini agar kondisi COVID-19 dapat segera ditangani dengan cara terbaik sesuai dengan situasi yang dihadapi di masing-masing daerah. Baca juga: Satgas Sebut Pulau Jawa Sumbang 52,4% Kasus Covid-19 Nasional Usai Idul Fitri
“Jika seluruh daerah dapat melakukannya maka kondisi kritis pada beberapa daerah ini dapat segera terlewati tanpa memakan korban jiwa,” pungkasnya.
“BOR yang tinggi dapat diturunkan dengan mengkonversi tempat tidur biasa menjadi tempat tidur untuk pelayanan COVID-19. Atau bisa juga mentransfer pasien ke rumah sakit di wilayah terdekat,” ujarnya dalam konferensi persnya, Rabu (9/6/2021). Baca juga: Satgas Klaim Lonjakan COVID-19 Tak Sebesar Pasca Idul Fitri Tahun Lalu
Dia juga mengatakan untuk pasien dengan gejala ringan dan tanpa gejala diusahakan untuk melakukan isolasi mandiri di kediaman masing-masing. Jika memungkinkan atau di tempat isolasi terpusat jika tersedia di daerahnya masing-masing.
“Apabila pasien lama sudah mulai menunjukkan perbaikan gejala segera tindaklanjuti dengan merujuknya untuk isolasi mandiri jika memungkinkan. (Ini) agar beban rumah sakit tidak semakin berat,” jelasnya.
Dia meminta kepada seluruh kepala daerah untuk terus memantau perkembangan daerahnya masing-masing. Hal ini agar kondisi COVID-19 dapat segera ditangani dengan cara terbaik sesuai dengan situasi yang dihadapi di masing-masing daerah. Baca juga: Satgas Sebut Pulau Jawa Sumbang 52,4% Kasus Covid-19 Nasional Usai Idul Fitri
“Jika seluruh daerah dapat melakukannya maka kondisi kritis pada beberapa daerah ini dapat segera terlewati tanpa memakan korban jiwa,” pungkasnya.
(kri)
Lihat Juga :