Koalisi PDIP-PKB Dinilai Ideal, Diprediksi Menjadi Kekuatan Dahsyat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wacana koalisi PKB dengan PDIP pada Pilpres 2024 ditanggapi beragam. Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Konsep Indonesi Research and Consulting Veri Muhlis Arifuzzaman menilai wacana koalisi tersebut merupakan sesuatu yang tepat dan dianggapnya ideal.
"Ini akan menjadi kekuatan yang bagus. Kita tahu PDIP adalah partai nasionalis. Sementara PKB mewakili kalangan Islam tradisionalis. PDIP harus menjelaskan alasan diterima kelompok nasionalis serta kelompok non muslim. Sementara PKB yang merupakan partai kaum nahdliyin bisa menerima keputusan itu dengan menjaga agar basis NU tidak pecah,” kata Veri saat dihubungi, Selasa (1/6/2021).
Kendati demikian, Veri menjelaskan ada beberapa hal penting yang menjadi catatan kedua partai. Salah satunya memperbaiki soliditas internal partai masing-masing. Hal itu dikatakannya lantaran banyak isu konflik internal partai yang kadung terlihat di media dalam beberapa bulan terakhir ini.
"Mumpung masih ada waktu, mereka perlu berjuang keras untuk menyolidkan internal partai masing-masing sehingga memperkuat basis dukungan masyarakat," terangnya.
Ihwal komposisi Calon Presiden (Capres) dan Wakil Presiden (Cawapres). Veri menilai kolaborasi Puan Maharani dan Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mampu menggalang kekuatan yang lebih besar dan menjadi efek positif dalam pilres mendatang. "Tentu itu (Duet Puan-Cak Imin) bakal menjadi kekuatan yang dahsyat," pungkasnya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, pihaknya ingin agar hanya ada dua poros koalisi saja pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Ketua DPP PKB Bidang Pemenangan Pemilu, Faisol Riza mengatakan bahwa PKB akan berkoalisi dengan PDIP. "PKB akan berkoalisi dengan PDIP," kata Faisol saat dihubungi, Senin (31/5/2021).
Menurutnya, komunikasi antara PDIP dengan PKB sudah paten dan baku. Ada sejumlah alasan yang mendasari hubungan kedua partai ini. Pertama, memiliki kesamaan pandangan dalam kebangsaan; kedua, PDIP sebagai pemenang Pemilu 2019 sehingga bisa membuat koalisi pemerintahan yang kuat dan efektif; dan ketiga, terbukti kerja sama koalisi selama dua masa pemerintahan ini berhasil.
Lihat Juga: Usai Diperiksa KPK, Yasonna Dicecar Penyidik terkait Kapasitasnya Sebagai Ketua DPP PDIP
"Ini akan menjadi kekuatan yang bagus. Kita tahu PDIP adalah partai nasionalis. Sementara PKB mewakili kalangan Islam tradisionalis. PDIP harus menjelaskan alasan diterima kelompok nasionalis serta kelompok non muslim. Sementara PKB yang merupakan partai kaum nahdliyin bisa menerima keputusan itu dengan menjaga agar basis NU tidak pecah,” kata Veri saat dihubungi, Selasa (1/6/2021).
Kendati demikian, Veri menjelaskan ada beberapa hal penting yang menjadi catatan kedua partai. Salah satunya memperbaiki soliditas internal partai masing-masing. Hal itu dikatakannya lantaran banyak isu konflik internal partai yang kadung terlihat di media dalam beberapa bulan terakhir ini.
"Mumpung masih ada waktu, mereka perlu berjuang keras untuk menyolidkan internal partai masing-masing sehingga memperkuat basis dukungan masyarakat," terangnya.
Ihwal komposisi Calon Presiden (Capres) dan Wakil Presiden (Cawapres). Veri menilai kolaborasi Puan Maharani dan Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mampu menggalang kekuatan yang lebih besar dan menjadi efek positif dalam pilres mendatang. "Tentu itu (Duet Puan-Cak Imin) bakal menjadi kekuatan yang dahsyat," pungkasnya.
Dalam pemberitaan sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyebut, pihaknya ingin agar hanya ada dua poros koalisi saja pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Ketua DPP PKB Bidang Pemenangan Pemilu, Faisol Riza mengatakan bahwa PKB akan berkoalisi dengan PDIP. "PKB akan berkoalisi dengan PDIP," kata Faisol saat dihubungi, Senin (31/5/2021).
Menurutnya, komunikasi antara PDIP dengan PKB sudah paten dan baku. Ada sejumlah alasan yang mendasari hubungan kedua partai ini. Pertama, memiliki kesamaan pandangan dalam kebangsaan; kedua, PDIP sebagai pemenang Pemilu 2019 sehingga bisa membuat koalisi pemerintahan yang kuat dan efektif; dan ketiga, terbukti kerja sama koalisi selama dua masa pemerintahan ini berhasil.
Lihat Juga: Usai Diperiksa KPK, Yasonna Dicecar Penyidik terkait Kapasitasnya Sebagai Ketua DPP PDIP
(muh)