PA GMNI Kembali Gelar Webinar Kemandirian Ekonomi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Webinar sebagai kegiatan pra-Kongres IV Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) kembali digelar. Kali ini, webinar V bertajuk Kemandirian di Bidang Ekonomi dalam Menjawab Tantangan Zaman di Masa Pandemi COVID-19 digelar pada Jumat (28/5/2021).
Kemandirian ekonomi menjadi kebijakan strategis mempertahankan resiliensi ekonomi nasional. “Webinar pra kongres ini bertujuan untuk membahas isu-isu strategis di bidang ekonomi terutama untuk menggali pemikiran yang bisa menjadi solusi untuk mendorong kemandirian ekonomi di tengah pandemi dan pascapandemi COVID-19,” Ujar Ketua Panitia Nasional Kongres PA GMNI Karyono Wibowo di Jakarta, Kamis (27/5/2021).
Dia mengatakan hasil webinar itu akan digunakan sebagai bahan masukan dalam menyusun rancangan materi rekomendasi bidang ekonomi yang akan diputuskan dalam Kongres PA GMNI 2021 yang akan digelar di Bandung, Jawa Barat, pada 21-23 Juni 2021. Pandemi COVID-19 berdampak negatif pada perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar minus 2,07% (YoY) sepanjang 2020. Dari komponen pengeluaran Produk Domestik Bruto (PDB) 2020), konsumsi, investasi, dan aktivitas ekspor impor tercatat mengalami penurunan.
Pengeluaran pemerintah menjadi satu-satunya yang tumbuh positif. Sedangkan dari sisi produksi, hanya ada 6 yang tumbuh positif dari 17 lapangan usaha. Sektor itu adalah pertanian, kehutanan dan perikanan; pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang; jasa keuangan dan asuransi; real estate; jasa pendidikan; dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Kendati demikian, Ketua Pokja Ekonomi Panitia Nasional Kongres IV PA GMNI, Juanta Tarigan mengatakan kinerja ekonomi Indonesia pada tahun 2020 tidak terlalu buruk. Ini disebabkan beberapa faktor seperti program bantuan sosial dari pemerintah, program pemulihan ekonomi nasional, program vaksinasi massal, pembangunan infrastruktur yang mempercepat distribusi logistik serta sumber pertumbuhan ekonomi baru, dan disrupsi digital membuat ekonomi Indonesia tidak begitu mengalami keterpurukan.
Akan tetapi, Juanta yang juga pengamat ekonomi ini mengatakan ada hal-hal yang patut diperhatikan Pemerintah Indonesia seperti penurunan daya beli masyarakat, naiknya tingkat pengangguran, membengkaknya rasio utang negara terhadap GDP, dan juga ancaman gelombang kedua COVID-19.
Pemerintah juga dihadapkan pada beberapa tantangan ekonomi untuk memberikan lapangan kerja kepada masyarakat, mencegah terjadinya PHK dengan memberikan bantuan dan insentif kepada pengusaha, serta mengendalikan laju penyebaran COVID-19.
Visi ekonomi Bung Karno yang merupakan salah satu poin Trisakti, ‘Berdikari dalam Bidang Ekonomi’ bisa menjadi solusi. Potensi sektor industri mana saja yang perlu dikembangkan sebagai lokomotif pembangunan dan kualitas SDM yang mendukungnya. PA GMNI sadar diperlukan langkah nyata untuk dapat meningkatkan kemandirian ekonomi dalam strategi menghadapi pandemi COVID-19.
Webinar yang mempertemukan para pemangku kebijakan dan pemerhati ekonomi ini diharapkan menghasilkan masukan untuk mewujudkan kemandirian di bidang ekonomi. Adapun narasumber yang akan membahas topik ini adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto; Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta: Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia ke-4 dan Founder Institute of Social Economic Digital (ISED) Sri Adiningsih; Kapala Badan Kebijakan Fiskal RI Febrio Nathan Kacaribu; Menko Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri 1998-1999 Ginandjar Kartasasmita; dan Ketua Umum Yayasan Pusat Pengkajian Kebijakan Nasional Indonesia CINAPS Prasetijono Widjojo Malangjoedo.
Webinar tersebut dibuka oleh Ketua Umum DPP PA GMNI, Ahmad Basarah. Sebelumnya, Panitia Nasional Kongres PA GMNI sudah menggelar webinar pra-kongres sejak April lalu dengan tema Kemandirian Desa, Kebudayaan, Hukum, serta Pendidikan dan Riset Teknologi.
Persatuan Alumni GMNI yang terbentuk tahun 2006 adalah organisasi kerakyatan penerus cita-cita Bung Karno yang bersifat intelektual, kekeluargaan, independen dan terbuka. Organisasi ini menyelenggarakan komunikasi berkelanjutan antarsegenap Alumni GMNI dengan menghormati status, kedudukan, fungsi, aspirasi politik dan organisasi yang diikuti masing-masing anggotanya dengan tetap dalam semangat kebersamaan.
Kemandirian ekonomi menjadi kebijakan strategis mempertahankan resiliensi ekonomi nasional. “Webinar pra kongres ini bertujuan untuk membahas isu-isu strategis di bidang ekonomi terutama untuk menggali pemikiran yang bisa menjadi solusi untuk mendorong kemandirian ekonomi di tengah pandemi dan pascapandemi COVID-19,” Ujar Ketua Panitia Nasional Kongres PA GMNI Karyono Wibowo di Jakarta, Kamis (27/5/2021).
Dia mengatakan hasil webinar itu akan digunakan sebagai bahan masukan dalam menyusun rancangan materi rekomendasi bidang ekonomi yang akan diputuskan dalam Kongres PA GMNI 2021 yang akan digelar di Bandung, Jawa Barat, pada 21-23 Juni 2021. Pandemi COVID-19 berdampak negatif pada perekonomian dunia, termasuk Indonesia.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar minus 2,07% (YoY) sepanjang 2020. Dari komponen pengeluaran Produk Domestik Bruto (PDB) 2020), konsumsi, investasi, dan aktivitas ekspor impor tercatat mengalami penurunan.
Pengeluaran pemerintah menjadi satu-satunya yang tumbuh positif. Sedangkan dari sisi produksi, hanya ada 6 yang tumbuh positif dari 17 lapangan usaha. Sektor itu adalah pertanian, kehutanan dan perikanan; pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang; jasa keuangan dan asuransi; real estate; jasa pendidikan; dan jasa kesehatan dan kegiatan sosial.
Kendati demikian, Ketua Pokja Ekonomi Panitia Nasional Kongres IV PA GMNI, Juanta Tarigan mengatakan kinerja ekonomi Indonesia pada tahun 2020 tidak terlalu buruk. Ini disebabkan beberapa faktor seperti program bantuan sosial dari pemerintah, program pemulihan ekonomi nasional, program vaksinasi massal, pembangunan infrastruktur yang mempercepat distribusi logistik serta sumber pertumbuhan ekonomi baru, dan disrupsi digital membuat ekonomi Indonesia tidak begitu mengalami keterpurukan.
Akan tetapi, Juanta yang juga pengamat ekonomi ini mengatakan ada hal-hal yang patut diperhatikan Pemerintah Indonesia seperti penurunan daya beli masyarakat, naiknya tingkat pengangguran, membengkaknya rasio utang negara terhadap GDP, dan juga ancaman gelombang kedua COVID-19.
Pemerintah juga dihadapkan pada beberapa tantangan ekonomi untuk memberikan lapangan kerja kepada masyarakat, mencegah terjadinya PHK dengan memberikan bantuan dan insentif kepada pengusaha, serta mengendalikan laju penyebaran COVID-19.
Visi ekonomi Bung Karno yang merupakan salah satu poin Trisakti, ‘Berdikari dalam Bidang Ekonomi’ bisa menjadi solusi. Potensi sektor industri mana saja yang perlu dikembangkan sebagai lokomotif pembangunan dan kualitas SDM yang mendukungnya. PA GMNI sadar diperlukan langkah nyata untuk dapat meningkatkan kemandirian ekonomi dalam strategi menghadapi pandemi COVID-19.
Webinar yang mempertemukan para pemangku kebijakan dan pemerhati ekonomi ini diharapkan menghasilkan masukan untuk mewujudkan kemandirian di bidang ekonomi. Adapun narasumber yang akan membahas topik ini adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto; Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Arif Budimanta: Ketua Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia ke-4 dan Founder Institute of Social Economic Digital (ISED) Sri Adiningsih; Kapala Badan Kebijakan Fiskal RI Febrio Nathan Kacaribu; Menko Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri 1998-1999 Ginandjar Kartasasmita; dan Ketua Umum Yayasan Pusat Pengkajian Kebijakan Nasional Indonesia CINAPS Prasetijono Widjojo Malangjoedo.
Webinar tersebut dibuka oleh Ketua Umum DPP PA GMNI, Ahmad Basarah. Sebelumnya, Panitia Nasional Kongres PA GMNI sudah menggelar webinar pra-kongres sejak April lalu dengan tema Kemandirian Desa, Kebudayaan, Hukum, serta Pendidikan dan Riset Teknologi.
Persatuan Alumni GMNI yang terbentuk tahun 2006 adalah organisasi kerakyatan penerus cita-cita Bung Karno yang bersifat intelektual, kekeluargaan, independen dan terbuka. Organisasi ini menyelenggarakan komunikasi berkelanjutan antarsegenap Alumni GMNI dengan menghormati status, kedudukan, fungsi, aspirasi politik dan organisasi yang diikuti masing-masing anggotanya dengan tetap dalam semangat kebersamaan.
(kri)