Amien Rais dan Ketum Partai Ummat Imbau Umat Islam Salat Gerhana

Rabu, 26 Mei 2021 - 11:01 WIB
loading...
Amien Rais dan Ketum Partai Ummat Imbau Umat Islam Salat Gerhana
Ketua Majelis Syura Partai Ummat M Amien Rais. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Majelis Syura Partai Ummat M Amien Rais mengimbau umat Islam untuk melaksanakan salat gerhana pada hari ini. Imbauan yang sama disampaikan Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi.

Diketahui, pada hari ini akan terjadi peristiwa Gerhana Bulan Total atau dikenal juga dengan Super Blood Moon , karena terjadi saat bulan di Perigee (bulan berada di jarak terdekat dengan bumi).

Menurut Amien Rais , salat gerhana merupakan sebuah sunah muakadah, sunah yang sangat dianjurkan. "Sehingga marilah kita, kaum muslimin, muslimat, berbondong-bondong ke masjid di mana diadakan salat jamaah gerhana bulan itu," kata Amien Rais dikutip dari Channel YouTube Amien Rais Official, Rabu (26/5/2021).

Namun, Amien Rais berpesan agar tetap menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak "Saya akan bergabung ke masjid terdekat. Saya akan ikut imam secara seluruhnya," ujarnya.



Imbauan senada disampaikan Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi. Imbauan Partai Ummat untuk mengerjakan salat gerhana bulan, kata Ridho, dilakukan agar umat manusia di atas bumi mendapatkan penjagaan dan pertolongan dari Allah SWT.

"Ilmu astronomi mengajarkan kepada kita bahwa manusia ini bahkan lebih kecil dari debu di tengah jagad raya yang begitu luas. Tak ada yang bisa kita lakukan kecuali mengharap pertolongan Allah agar menjaga alam semesta dan isinya dan kita mendapatkan pertolongan dari-Nya," jelas Ridho.



Ridho berharap kader Partai Ummat di seluruh Tanah Air bisa menjadi contoh dan penggerak dalam berbuat amar ma'ruf nahi munkar, termasuk mengajak masyarakat sekitar melaksanakan salat gerhana bulan total.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan Gerhana Bulan adalah peristiwa terhalanginya sinar matahari oleh bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke bulan, dilihat dari bumi.

"Peristiwa yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya. Gerhana Bulan Total terjadi saat posisi matahari-bumi-bulan sejajar," ungkap Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono dalam keterangan yang diterima, Selasa (25/5/2021).

Hal ini terjadi saat bulan berada di umbra bumi, yang berakibat, saat puncak Gerhana Bulan Total terjadi, bulan akan terlihat berwarna merah (terkenal dengan istilah Blood Moon). Karena posisi bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan bumi (Perigee), bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga sering disebut dengan Super Moon.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6180 seconds (0.1#10.140)