Cegah Corona, 890 Relawan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Divaksin

Senin, 24 Mei 2021 - 13:58 WIB
loading...
Cegah Corona, 890 Relawan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Divaksin
Pandemi virus Corona yang sudah berlangsung di Indonesia 1 tahun lebih ini, mengharuskan semua pihak melakukan segala cara mencegah penyebaran virus tersebut. Foto/SINDOnews/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pandemi virus Corona (Covid-19) yang sudah berlangsung di Indonesia 1 tahun lebih ini, mengharuskan semua pihak melakukan segala cara untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Salah satunya dengan vaksin Corona.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy membuka kegiatan vaksinasi untuk 890 pegiat dan relawan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Perpusnas, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (24/5/2021).

Baca Juga: Corona.

Pasalnya, seperti dilaporkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA), angka kekerasan perempuan dan anak meningkat tajam pada masa pandemi Covid-19.

Baca juga: 451 Orang Positif Corona saat Kembali dari Pulau Sumatera ke Jawa

Hal itu ditaksir selain karena faktor psikis para pelaku ataupun korban, melainkan juga karena terbatasnya para pegiat dan relawan yang bisa melakukan pendampingan serta advokasi pada setiap kasus.

"Tentu saja ini bukan hanya dari kekhawatiran masing-masing tapi karena anjuran pemerintah untuk membatasi diri, mematuhi protokol kesehatan. Namun mudah-mudahan dengan adanya vaksinasi ini akan membangkitkan kembali kepercayaan diri para pegiat dan relawan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak," kata Muhadjir seperti dikutip dari keterangan resmi Kemenko PMK.

Ia pun berharap dengan vaksinasi yang dilakukan terhadap sejumlah kelompok masyarakat, termasuk pegiat dan relawan penyelesaian kasus kekerasan perempuan dan anak dapat mencapai target ideal yaitu kekebalan kawanan (health immunity).

Sebagaimana perhitungan para ahli epidemolog yakni sekian persen masyarakat yang sudah divaksin akan mampu melindungi mereka yang belum terinfeksi atau belum divaksinasi.

Kendati demikian, Muhadjir berpesan khususnya kepada masyarakat yang sudah divaksin, agar tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan yaitu 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Di samping itu pemerintah juga akan secara ketat melakukan proses 3T (tracking, tracing, treatment).

"Walaupun nanti sudah divaksin harus tetap mematuhi 3T sebagai tanggung jawab pemerintah dan juga 3M oleh masyarakat. Jadi, ini adalah salah satu ikhtiar dari kita untuk menyukseskan program yang menjadi arahan Presiden," pungkasnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1567 seconds (0.1#10.140)