Paska Isu Kudeta Demokrat, AHY Masuk 3 Besar Ketum Parpol Laik Capres 2024

Sabtu, 22 Mei 2021 - 16:21 WIB
loading...
Paska Isu Kudeta Demokrat,...
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk dalam tiga besar hasil survei sebagai Ketua Umum Partai Politik yang laik maju sebagai Capres di Pemilu 2024. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) masuk dalam tiga besar hasil survei sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Politik (Parpol) yang dinilai laik maju sebagai Calon Presiden (Capres) di Pemilu 2024.

Hal itu diketahui dari hasil survei Perkumpulan Kader Bangsa bersama dengan Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC). AHY berada di posisi ketiga dengan persentase 8,89%. Sementara di peringkat pertama di isi oleh Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto 37,92%. Kedua Ketum PDIP Megawati Soekarno 10,78%. Baca juga: Survei ARSC: Elektabilitas PDIP Teratas, Demokrat Naik Paska Isu Kudeta

"Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, Agus Harimurti Yudhoyono, Airlangga Hartarto dan Surya Paloh adalah 5 besar tokoh politik dari klaster ketua umum partai yang dinilai layak menjadi Presiden 2024," kata Peneliti ARSC Bagus Balghi dalam jumpa pers virtual, Jakarta, Sabtu (22/5/2021).

Selanjutnya, Ketum Golkar Airlangga Hartarto sebanyak 8,27%, Ketum NasDem Surya Paloh 6,78%, Ketum PKB Muhaimin Iskandar 6,36%, Ketum PKS Ahmad Syaikhu 6,01%, Ketum PAN Zulkifli Hasan 3,31% dan Ketum PPP Suharso Monoarfa 0,99%.

Sementara dari elektabilitas partai politik, PDIP masih menjadi paling tinggi dibandingkan partai lainnya yang saat ini eksistensi di kancah perpolitikan. Setidaknya ada lima besar partai politik yang paling tinggi elektabilitasnya versi ARSC, yakni, PDIP 19,60%, Gerindra 15,03%, Demokrat 14,80%, Golkar 10,40% dan PKS 9,10%.

"PDI Perjuangan masih menjadi partai politik teratas. Hal ini merupakan potret pengukuhan PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019 yang masih kuat tertanam dalam memori publik," ujar Bagus.

Yang menarik dari survei ARSC adalah naiknya elektabilitas Partai Demokrat usai berhembusnya isu soal kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa waktu lalu. "Sementara, Partai Gerindra menempati posisi kedua namun ditempel secara tipis oleh kemunculan Partai Demokrat yang menembus tiga besar partai politik teratas. Naiknya pamor Partai Demokrat di survei diduga tidak lepas dari penetrasi pemberitaan terkait dinamika internal Partai Demokrat, khususnya munculnya Kongres Luar Biasa yang meramaikan perbincangan di publik," papar Bagus.

Metode survei ini sendiri dilakukan dengan wawancara melalui telepon dengan memanfaatkan database responden yang dimiliki ARSC yang sebelumnya dibentuk dengan metode penarikan sampel acak bertingkat atau multistage random sampling) dengan memperhatikan proporsionalitas antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi. Wawancara by phone karena sedang Pandemi Covid-19.

Survei ini mengambil sampel 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi. Dengan melibatkan 19 enumerator atau interviewer. Waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan sampel adalah 13 hari dengan rata-rata tiap enumerator mendapatkan 5 orang responden per hari dengan estimasi waktu 8 jam per hari. Oleh karena itu, tiap 1 responden rata-rata diwawancarai selama 1,6 jam.

Adapun Margin of error survei ini kurang lebih 2,9% dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%. Proses pengumpulan data dilaksanakan dari tanggal 26 April-8 Mei 2021 melalui telepon. Usia minimum responden adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Total dari responden sekitar 60% adalah pemilih muda, hal ini juga menggambarkan populasi pemilih nasional saat ini.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1763 seconds (0.1#10.140)