Survei ARSC: Elektabilitas PDIP Teratas, Demokrat Naik Paska Isu Kudeta

Sabtu, 22 Mei 2021 - 15:16 WIB
loading...
Survei ARSC: Elektabilitas PDIP Teratas, Demokrat Naik Paska Isu Kudeta
Hasil survei Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) menyebutkan elektabilitas PDIP masih menjadi paling tinggi dibandingkan partai lainnya yang saat ini eksistensi di kancah perpolitikan. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih menjadi paling tinggi dibandingkan partai lainnya yang saat ini eksistensi di kancah perpolitikan. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan oleh Perkumpulan Kader Bangsa bersama dengan Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC).

Setidaknya ada lima besar partai politik yang paling tinggi elektabilitasnya versi ARSC, yakni, PDIP 19,60%, Gerindra 15,03%, Demokrat 14,80%, Golkar 10,40% dan PKS 9,10%. "PDI Perjuangan masih menjadi partai politik teratas. Hal ini merupakan potret pengukuhan PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019 yang masih kuat tertanam dalam memori publik," kata Peneliti ARSC Bagus Balghi dalam jumpa pers virtual, Jakarta, Sabtu (22/5/2021).

Yang menarik dari survei ARSC adalah naiknya elektabilitas Partai Demokrat usai berhembusnya isu soal kudeta kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) beberapa waktu lalu. "Sementara, Partai Gerindra menempati posisi kedua namun ditempel secara tipis oleh kemunculan Partai Demokrat yang menembus tiga besar partai politik teratas. Naiknya pamor Partai Demokrat di survei diduga tidak lepas dari penetrasi pemberitaan terkait dinamika internal Partai Demokrat, khususnya munculnya Kongres Luar Biasa (KLB) yang meramaikan perbincangan di publik," papar Bagus.

Sementara itu, sebanyak 59,59 koresponden masih menyatakan bisa mengubah pilihannya atau Swing Voters. Lalu, 31,07% mengatakan tidak akan ganti pilihan. Dan 6,86% menjawab tidak tahu, serta 2,48% memilih tidak menjawab. Metode survei ini sendiri dilakukan dengan wawancara melalui telepon dengan memanfaatkan database responden yang dimiliki ARSC yang sebelumnya dibentuk dengan metode penarikan sampel acak bertingkat atau multistage random sampling) dengan memperhatikan proporsionalitas antara jumlah sampel dengan jumlah pemilih di setiap provinsi. Wawancara by phone karena sedang Pandemi Covid-19.

Survei ini mengambil sampel 1.200 responden yang tersebar di 34 provinsi. Dengan melibatkan 19 enumerator atau interviewer. Waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan sampel adalah 13 hari dengan rata-rata tiap enumerator mendapatkan 5 orang responden per hari dengan estimasi waktu 8 jam per hari. Oleh karena itu, tiap 1 responden rata-rata diwawancarai selama 1,6 jam.

Adapun Margin of error survei ini kurang lebih 2,9% dengan tingkat kepercayaan mencapai 95%. Proses pengumpulan data dilaksanakan dari tanggal 26 April-8 Mei 2021 melalui telepon. Usia minimum responden adalah 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih. Total dari responden sekitar 60% adalah pemilih muda, hal ini juga menggambarkan populasi pemilih nasional saat ini.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2034 seconds (0.1#10.140)