Solusi Damai Palestina
loading...
A
A
A
Koeksistensi Damai
Dalam konteks seperti itu, Palestina harus bertindak kalkulatif. Karenanya, koeksistensi damai menjadi pilihan paling rasional. Fakta yang dihadapi kini adalah bahwa kedua bangsa bertikai telah lama hidup di wilayah yang berdekatan tersebut.
Israel telah berdiri sebagai negara sejak 1948 dan mendapat pengakuan banyak negara. Sebaliknya Palestina masih berjuang keras meraih pengakuan internasional. Perjuangan pengakuannya di PBB pun masih tertahan.
Oleh karenanya, perjuangan senjata oleh Palestina harus ditinggalkan. Solusi politik dan diplomatik harus diyakini sebagai strategi realistik demi masa depan Palestina. Sebaliknya, Israel juga harus sensitif dan menahan kebijakan agresifnya.
Seluruh komponen kekuatan Palestina baik Fatah dan Hamas harus berani mengakui hak hidup bangsa Yahudi di Israel. Dengan demikian, Israel merasa terjamin keamanan nasionalnya. Ini bukan kekalahan namun strategi perjuangan. Pada gilirannya, dunia termasuk Israel akan mendukung hak bernegara rakyat Palestina.
Strategi seperti itu juga sejalan dengan upaya lama masyarakat internasional yang menekankan solusi dua negara (two state solution) sebagai yang paling realistis untuk mengakhiri konflik. Ini bahkan sudah diusulkan melalui Rencana Pembagian wilayah 1947. Artinya, bangsa Arab Palestina harus bisa mengakui hak hidup bangsa Yahudi Israel dan demikian pula sebaliknya.
Oleh karena itu, bagian penting dari solusi perdamaian kedua bangsa sejatinya terletak pada penerimaan atas ide solusi dua negara ini. Di kedua pihak pasti ada kelompok rasional yang bisa membaca situasi ini dengan logis dan berwawasan masa depan. Sejauh mana kelompok ini terus menyebarkan ide gagasan kemanusiaan dan perdamaian serta memegang kendali kekuasaan akan sangat menentukan masa depan perdamaian.
Memang hal itu tidak mudah karena di masing- masing pihak ada kelompok garis keras yang masih berusaha saling menegasikan. Diplomasi dua tingkat (two level game) sangat dibutuhkan karenanya. Ke dalam pihak masing-masing harus diyakinkan bahwa jalan perdamaian adalah satu-satunya solusi. Ke luar, harus komitmen dan langkah nyatanya harus dibuktikan
Jika tekad hidup berdampingan damai ini bisa ditegaskan, dunia pasti akan lebih mudah membantu merealisasikan. Solidaritas dunia atas perjuangan Palestina yang ada selama ini bukanlah obat sejati bagi konflik Palestina-Israel. Keberanian kedua pihak beranjak memulai kehidupan baru untuk bisa berdampingan menjadi kata kunci perdamaian.
Kebesaran hati bangsa Arab Palestina dan Yahudi Israel untuk bisa hidup berdampingan secara damai menentukan masa depan keduanya. Tanpa itu, bara permusuhan akan terus menyala dan masa depan perdamaian tetap akan semu semata.
Dalam konteks seperti itu, Palestina harus bertindak kalkulatif. Karenanya, koeksistensi damai menjadi pilihan paling rasional. Fakta yang dihadapi kini adalah bahwa kedua bangsa bertikai telah lama hidup di wilayah yang berdekatan tersebut.
Israel telah berdiri sebagai negara sejak 1948 dan mendapat pengakuan banyak negara. Sebaliknya Palestina masih berjuang keras meraih pengakuan internasional. Perjuangan pengakuannya di PBB pun masih tertahan.
Oleh karenanya, perjuangan senjata oleh Palestina harus ditinggalkan. Solusi politik dan diplomatik harus diyakini sebagai strategi realistik demi masa depan Palestina. Sebaliknya, Israel juga harus sensitif dan menahan kebijakan agresifnya.
Seluruh komponen kekuatan Palestina baik Fatah dan Hamas harus berani mengakui hak hidup bangsa Yahudi di Israel. Dengan demikian, Israel merasa terjamin keamanan nasionalnya. Ini bukan kekalahan namun strategi perjuangan. Pada gilirannya, dunia termasuk Israel akan mendukung hak bernegara rakyat Palestina.
Strategi seperti itu juga sejalan dengan upaya lama masyarakat internasional yang menekankan solusi dua negara (two state solution) sebagai yang paling realistis untuk mengakhiri konflik. Ini bahkan sudah diusulkan melalui Rencana Pembagian wilayah 1947. Artinya, bangsa Arab Palestina harus bisa mengakui hak hidup bangsa Yahudi Israel dan demikian pula sebaliknya.
Oleh karena itu, bagian penting dari solusi perdamaian kedua bangsa sejatinya terletak pada penerimaan atas ide solusi dua negara ini. Di kedua pihak pasti ada kelompok rasional yang bisa membaca situasi ini dengan logis dan berwawasan masa depan. Sejauh mana kelompok ini terus menyebarkan ide gagasan kemanusiaan dan perdamaian serta memegang kendali kekuasaan akan sangat menentukan masa depan perdamaian.
Memang hal itu tidak mudah karena di masing- masing pihak ada kelompok garis keras yang masih berusaha saling menegasikan. Diplomasi dua tingkat (two level game) sangat dibutuhkan karenanya. Ke dalam pihak masing-masing harus diyakinkan bahwa jalan perdamaian adalah satu-satunya solusi. Ke luar, harus komitmen dan langkah nyatanya harus dibuktikan
Jika tekad hidup berdampingan damai ini bisa ditegaskan, dunia pasti akan lebih mudah membantu merealisasikan. Solidaritas dunia atas perjuangan Palestina yang ada selama ini bukanlah obat sejati bagi konflik Palestina-Israel. Keberanian kedua pihak beranjak memulai kehidupan baru untuk bisa berdampingan menjadi kata kunci perdamaian.
Kebesaran hati bangsa Arab Palestina dan Yahudi Israel untuk bisa hidup berdampingan secara damai menentukan masa depan keduanya. Tanpa itu, bara permusuhan akan terus menyala dan masa depan perdamaian tetap akan semu semata.
(bmm)