Amien Rais: Muhammad bin Salman yang Kita Banggakan Tunduk terhadap Israel

Kamis, 13 Mei 2021 - 18:29 WIB
loading...
Amien Rais: Muhammad bin Salman yang Kita Banggakan Tunduk terhadap Israel
Amien Rais meminta negara Islam bersikap tegas terhadao Israel dan tidak sebaliknya seperti tidak tahu masalah. Foto/tangkapan layar
A A A
JAKARTA - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais menyayangkan besarnya negara-negara Islam tidak mampu membela Palestina. Israel yang warganya hanya berjumlah 9 juta bahkan bisa memporakporandakan negara-negara dengan penduduk muslim yang jumlahnya ratusan juta.

"Ini dilematis sekali, jumlah pendudum Israel itu cuma 9 juta lebih sedikit, sementara jumlah orang Arab, dari Mesir, Yaman, Saudi, Uni Emirat Arab, sampai Sudan jumlahnya 423 juta, tapi orang Israel yang kecil itu bisa memporak-porandakan bangsa Arab yang muslim itu, karena tidak tahu apa yang mau dikerjakan," kata Amien dalam video berdurasi sekitar 10 menit yang diunggah di akun Instagram Partai Ummat, Kamis (13/5/2021).

Baca juga: Amien Rais Bermuram di Idul Fitri karena Al Aqsa Diserang Israel

Amien melanjutkan, hal ini diperparah pada kesepakatan tanggal 23 November 2020 lalu, ada perjanjian rahasia antara Perdama Menteri (PM) Israel dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, dengan dituntun oleh Menteri Luar Negeri Amerika era Donald Trump, Mike Pompeo, mereka dibawa ke sebuah pulau kecil milik Saudi di Laut Merah. Di sana, mereka membangun poros Israel, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir.

"Nah kelima negara ini jumlahnya cukup besar, alasannya ekonomi dan macam-macam. Tapi bayangkan, khadimul haramain, Muhammad bin Salman yang kita banggakan itu, telah tunduk, bertekuk lutut dengan zionisme itu. Dan menurut saya ini peristiwa yang luar biasa," sesalnya.

Untuk itu, mantan Ketua MPR ini mewanti-wanti kepada negara-negara Islam tidak bersikap seperti tidak tahu masalah, menurutnya ini sudah sangat terlambat, kalau tidak cepat-cepat memutar balik langkah umat Islam dan pemahaman soal ini.

Sayangnya, kata dia, keterlambatan ini diperparah dengan kondisi Islamofobia di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dan Islamofobia itu terpelihara lewat Youtube yang terus saja menghujat lslam, sepertinya mereka yang menghujat pun melihat bahwa umat Islam tidak bisa apa-apa, bahwa semakin kita diinjak-injak akan semakin takut.

"Satu saja saya katakan saudaraku, tanpa ruhul jihad kita akan terlambat saudara-saudaraku. Jadi dalam surat Al Anfal ayat 60, jadi Allah menyuru orang beriman untuk mempersiapkan kekuatan, kekuatan cavalery pasukan berkuda, kemudian melakukaj segala persiapan itu. Untuk apa? Untuk menyongsong musuh-musuhmu yang mau menghilangkanmu dari muka bumi ini, kemudian Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui," ujar Amien.



"Kemudian, kata Allah, berinfaqlah di jalan Allah, kemudian itu akan diganti oleh Allah dan Allah tidak akan berbuat zalim kepada hamba-hambanya," imbuhnya.

Lebih dari itu, mantan Ketua Umum PAN ini merasakan bahwa suasana Idul Fitri kali ini tidak begitu menyenangkan, karena negara Islam yang masih utuh tinggal Indonesia, Malaysia dan Turki. Sisanya dia tidak tahu masa depannya seperti apa. Yang jelas, dia melihat banyak negara muslim sudah menjual diri kepada AS karena tiap tahun mendapatkan USD 3 miliar.

Oleh karena itu, ia terus mengimbau agar umat Islam jangan lupa, bahwa apa yang terjadi sudah demikian jauh, jangan berpikiran juga bahwa Indonesia tidak mungkin diporandakan oleh mereka, karena sekarang pun masyarakat sudah dibentur-benturkan, Islam sudah dipecah belah dan itu amat terasa.

"Keterbelahan bangsa sudah semakin jelas tetapi kita tetap tegar, merasa barangkali. Jadi mari kita renungkan kembali di bulan Ramadhan kita bawa terus ke bulan-bulan Ramadhan berikutnya, kalau kita masih ditakdirkan bertemu tamu yang mulia itu," pungkas Amien.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1417 seconds (0.1#10.140)