dr Tirta Sebut Larangan Mudik Strategi Pemerintah agar Tak Disalahkan

Sabtu, 08 Mei 2021 - 11:04 WIB
loading...
dr Tirta Sebut Larangan...
Aktivis media sosial dan kesehatan, Dokter Tirta Mandira Hudhi termasuk yang tidak sepakat ada larangan mudik. FOTO/INSTAGRAM
A A A
JAKARTA - Larangan mudik yang telah diputuskan oleh pemerintah antara 6-17 Mei 2021 menjadi pro dan kontra di masyarakat. Ada yang setuju, tapi sebagian besar menolaknya.

Aktivis media sosial dan kesehatan, dr Tirta Mandira Hudhi termasuk yang tidak sepakat ada larangan mudik. Namun karena kebijakan ini telah diputuskan oleh pemerintah, maka ia pun menaatinya.

"Cuman karena aturan sudah ditegakkan, saya hormat. Dua tahun nggak mudik neh. Cuma kebijakan (ke depan) jangan kek gini lagi," kata Dokter Tirta dalam video berjudul DR. TIRTA ON WHEELS #EPISODE3 di chanel Youtube The Leonardo's, awal pekan ini.

Baca juga: H+3 Larangan Mudik, 8 Kendaraan Diputarbalik di Posko Penyekatan Sumber Artha Bekasi

Menurutnya, larangan mudik oleh pemerintah hanya strategi agar tidak disalahkan karena angka COVID-19 kemungkinan besar pasti naik pasca Hari Raya Idul Fitri.

"Nah daripada disalahkan terus mereka membuat kebijakan ini. Dengan harapan nanti kalau misalkan angka COVID-19 naik, yang disalahin yang nekat mudik. Jadi ada blamefull di sini," katanya.

Dokter Tirta yang juga seorang youtuber ini menjelaskan bahwa penularan COVID-19 bukan hanya karena mudik. Selama ini, penularan terjadi di KRL, busway, perkantoran. Kebijakan larangan mudik ini pun dianggap Dokter Tirta seperti memadamkan kebakaran dengan selang kecil.

"Jadi ini kayak hutan sudah pasti kebakaran, dia nyiramnya pakai selang, ya gini," katanya.

Baca juga: Hari ke-3 Larangan Mudik, Bandara Juanda Sepi Maskapai Batalkan Penerbangan

Dokter Tirta juga mengaku kasihan dengan anggota kepolisian yang seharusnya menangkap pelaku kriminal malah dikerahkan untuk menjaga jalan tol selama 24 jam. Padahal tugas itu sangat tidak mudah.

"Lo pikir jaga di jalan tol gampang? atasan tinggal nyuruh doang, coba yang bawahan jaga di jalan tol 24 jam, itu rentan capek, bisa-bisa yang kena COVID petugasnya," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2922 seconds (0.1#10.140)