Kini Kasus Aktif COVID-19 Stagnan, Satgas: Sewaktu-waktu Bisa Meningkat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap kenaikan kasus aktif COVID-19 . Pasalnya, saat ini kasus aktif COVID-19 cenderung stagnan, namun sewaktu-waktu bisa meningkat.
Wiku mengatakan sejak awal Februari kasus aktif Indonesia terus mengalami penurunan secara signifikan. “Hal ini dapat terjadi karena kesembuhan lebih tinggi jumlahnya pada kasus positif baru,” ujarnya secara virtual dari kanal resmi BNPB, Selasa (4/5/2021). Baca juga: Angka Kematian Akibat COVID-19 Naik, Satgas Ingatkan Harus Jadi Alarm Kewaspadaan
Keadaan ini, kata Wiku, hanya bertahan hingga tanggal 22 April 2021. “Dimana pada minggu tersebut terjadi penurunan kasus aktif sebesar 6.841 kasus, yang berkontribusi terhadap penurunan persentase kasus aktif nasional. Ini adalah capaian yang sangat baik. Dan menunjukkan perbaikan kondisi COVID-19 di Indonesia.”
Namun, Wiku mengatakan yang perlu menjadi perhatian dan perlu diwaspadai bersama adalah perkembangan pada minggu terakhir yaitu periode 23 April sampai dengan 1 Mei 2021. “Pada periode tersebut, jumlah kesembuhan tidak lebih tinggi dari jumlah kasus positif baru,” katanya.
Wiku melanjutkan jumlah kesembuhan cenderung mengalami penurunan yang terjadi seiring dengan penambahan kasus positif baru. “Hal ini menyebabkan angka kasus aktif kita cukup stagnan tidak lagi mengalami penurunan yang signifikan.”
“Hal ini perlu menjadi perhatian kita, karena ini artinya tren kasus aktif dapat sewaktu-waktu kembali meningkat jika ke depan tidak ada perbaikan,” sambungnya.
Tentunya, kata Wiku, ini menjadi tantangan yang cukup berat apalagi menjelang Idul Fitri yang notabene mobilitas masyarakat lebih tinggi. “Kita semuanya mengingatkan kita akan segera menyambut Hari Raya Idul Fitri pada minggu depan. Saya ingin seluruh masyarakat waspada dan memahami.”
“Data telah menunjukkan bahwa kenaikan bisa terjadi kapan saja setelah stagnasi ini terjadi. Apabila penularan di tengah masyarakat kembali tinggi bukan tidak mungkin penambahan kasus positif dapat semakin tinggi dan kasus aktif pun juga dapat kembali meningkat. Maka dari itu, saya mohon dengan sangat agar masyarakat dapat kembali disiplin protokol kesehatan dan menghindari bepergian di tengah masyarakat,” tegas Wiku.
Wiku mengatakan sejak awal Februari kasus aktif Indonesia terus mengalami penurunan secara signifikan. “Hal ini dapat terjadi karena kesembuhan lebih tinggi jumlahnya pada kasus positif baru,” ujarnya secara virtual dari kanal resmi BNPB, Selasa (4/5/2021). Baca juga: Angka Kematian Akibat COVID-19 Naik, Satgas Ingatkan Harus Jadi Alarm Kewaspadaan
Keadaan ini, kata Wiku, hanya bertahan hingga tanggal 22 April 2021. “Dimana pada minggu tersebut terjadi penurunan kasus aktif sebesar 6.841 kasus, yang berkontribusi terhadap penurunan persentase kasus aktif nasional. Ini adalah capaian yang sangat baik. Dan menunjukkan perbaikan kondisi COVID-19 di Indonesia.”
Namun, Wiku mengatakan yang perlu menjadi perhatian dan perlu diwaspadai bersama adalah perkembangan pada minggu terakhir yaitu periode 23 April sampai dengan 1 Mei 2021. “Pada periode tersebut, jumlah kesembuhan tidak lebih tinggi dari jumlah kasus positif baru,” katanya.
Wiku melanjutkan jumlah kesembuhan cenderung mengalami penurunan yang terjadi seiring dengan penambahan kasus positif baru. “Hal ini menyebabkan angka kasus aktif kita cukup stagnan tidak lagi mengalami penurunan yang signifikan.”
“Hal ini perlu menjadi perhatian kita, karena ini artinya tren kasus aktif dapat sewaktu-waktu kembali meningkat jika ke depan tidak ada perbaikan,” sambungnya.
Tentunya, kata Wiku, ini menjadi tantangan yang cukup berat apalagi menjelang Idul Fitri yang notabene mobilitas masyarakat lebih tinggi. “Kita semuanya mengingatkan kita akan segera menyambut Hari Raya Idul Fitri pada minggu depan. Saya ingin seluruh masyarakat waspada dan memahami.”
“Data telah menunjukkan bahwa kenaikan bisa terjadi kapan saja setelah stagnasi ini terjadi. Apabila penularan di tengah masyarakat kembali tinggi bukan tidak mungkin penambahan kasus positif dapat semakin tinggi dan kasus aktif pun juga dapat kembali meningkat. Maka dari itu, saya mohon dengan sangat agar masyarakat dapat kembali disiplin protokol kesehatan dan menghindari bepergian di tengah masyarakat,” tegas Wiku.
(kri)