BMKG: 11 Siklon Tropis Berdampak Cuaca Ektrem Landa Indonesia Sejak 2008

Senin, 03 Mei 2021 - 08:46 WIB
loading...
BMKG: 11 Siklon Tropis Berdampak Cuaca Ektrem Landa Indonesia Sejak 2008
BMKG mencatat sejak 2008 hingga 2021 terdapat 11 siklon tropis yang berdampak signifikan pada kondisi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) , mencatat sejak 2008 hingga 2021 terdapat 11 siklon tropis yang tumbuh di wilayah tanggung jawab tropical cyclone warning center (TCWC) Jakarta dan cukup berdampak signifikan pada kondisi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.

Sebelas siklon tropis tersebut antara lain;

1. Siklon Tropis Durga (20-25 April 2008) tumbuh di Samudra Hindia barat daya Lampung.

2. Siklon Tropis Kirrily (26-28 April 2009) tumbuh di Laut Arafura selatan Papua Barat (Tual-Trangan)

3. Siklon Tropis Anggrek (29 Oktober–5 November 2010) tumbuh di Samudra Hindia barat daya Lampung.

4. Siklon Tropis Bakung (11-13 Desember 2014) tumbuh di Samudra Hindia barat daya Lampung.

5. Siklon Tropis Cempaka (27 November–1 Desember 2017) tumbuh di perairan selatan Jogjakarta-Jawa Tengah.

6. Siklon Tropis Dahlia (30 November-2 Desember 2017) tumbuh di Samudra Hindia barat daya Lampung-selatan Jateng.

7. Siklon Tropis Flamboyan (28 April–2 Mei 2018) tumbuh di Samudra Hindia barat daya Lampung.

8. Siklon Tropis Kenanga (15–18 Desember 2018) tumbuh di Samudra Hindia barat daya Lampung.

9. Siklon Tropis Lili (08-9 Mei 2019) tumbuh di Laut Banda-Nusa Tenggara Timur.

10. Siklon Tropis Mangga (21–22 Mei 2020) tumbuh di Samudra Hindia barat daya Lampung.

11. Siklon Tropis Seroja (5-12 April 2021) tumbuh di Laut Sawu-Nusa Tenggara Timur.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengungkapkan dari data, 11 kejadian siklon tropis yang tumbuh dekat wilayah Indonesia sejak 2008 tersebut, terdapat 3 siklon tropis yang tumbuh di sekitar Nusa Tenggara Timur (Kirrily, Lili, Seroja). Kemudian 7 siklon tropis tumbuh di sekitar Samudra Hindia barat daya Lampung (Durga, Anggrek, Bakung, Dahlia, Flamboyan, Kenanga, Mangga). Dan 1 siklon tropis yang tumbuh di selatan Jawa Tengah (Cempaka).

Guswanto mengatakan dua siklon tropis yang tumbuh di sekitar wilayah Nusa Tenggara Timur sejak 2008 terjadi pada April (Kirrily dan Seroja), dengan 1 kejadian siklon tropis terjadi pada Mei (Lili). “Sedangkan siklon tropis yang terjadi di sekitar Samudra Hindia sebelah barat daya Lampung cukup variatif terjadi pada bulan April, Mei, Nopember, Desember,” ungkap Guswanto dalam keterangan yang diterima, Senin (3/5/2021).

Sehingga dapat dikatakan secara umum potensi pertumbuhan siklon tropis di selatan Indonesia cukup signifikan pada periode April, Mei, November, dan Desember, dengan potensi siklon tropis di wilayah NTT pada Mei sangat kecil.

Berdasarkan data klimatologis, kata Guswanto, pada periode bulan Mei hingga Desember pertumbuhan siklon tropis akan lebih terkonsentrasi terjadi di wilayah Belahan Bumi Utara. “Sehingga masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik dengan isu kemungkinan berulangnya fenomena siklon tropis di wilayah Nusa Tenggara Timur terutama pada bulan Mei hingga Oktober dan diimbau tetap aktif memantau perkembangan potensi cuaca dari BMKG,” tegas Guswanto.

BMKG sebagai Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis tetap terus melakukan monitoring terhadap potensi pertumbuhan siklon tropis yang dapat berdampak pada potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia, baik yang terjadi di Belahan Bumi Selatan maupun Utara.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1812 seconds (0.1#10.140)